Chapter 30

1.2K 117 0
                                    

"Kemana anak itu? Haisshh merepotkan! AH! Junhongie!"

"Kenapa Tae?" Taehyung yang tadi memanggil Junhong saat melihatnya lewatpun menghampirinya.

"Apa kau melihat Jungkook? Ia membolos pelajaran dan ponselnya pun tak aktif." Tanya Taehyung. Junhong menggeleng tanda tak tahu. "Atau Jimin? Kau melihat Jimin?" Tanyanya lagi. Dan Junhong terdiam sesaat.

"Jimin tadi bersama dengan Yoongi sunbae. Kurasa mereka sudah pulang. Kau pulanglah, kupikir Jungkookpun sudah pulang." Ujar Junhong dan berlalu begitu saja setelah mengatakan itu. Sedangkan Taehyung terdiam mencerna perkataan Junhong.

Bersama dengan sunbae? Bukankah dia orang yang tak punya teman selain aku dan Jungkook?

.

.

.

"Jimin-ah itu Jungkook, kau yakin tak ingin mengajaknya masuk?" Tanya seorang namja didepan jendela kamar Jimin. Jimin tak merespon apapun. Ia berbaring sambil memejamkan matanya diatas kasur king size miliknya. "Jimin-ah!" Panggil namja itu lagi.

"Biarkan saja, aku lelah. Aku ingin istirahat."

"Tapi, sebentar lagi hujan. Bagaima—"

"Yoongi sunbae~ aku lelah. Bisakah kau diam?" Namja bernama Yoongi itu yang ternyata sunbae Jimin hanya menatapnya khawatir.

Flashback

"Gwaenchana? Jimin?" Tanya namja yang tadi Jimin tabrak. Jimin tak menjawab apapun. Ia tak tahu jika airmatanya sudah keluar membasahi pipi mulusnya. Namja itupun terduduk menatap Jimin yang menangis, ia merasa bersalah.

Eh tunggu, bukankah ia yang menabrakku? Kenapa aku yang merasa bersalah?!

"YA! Kan aku yang kau tabrak! Mengapa kau yang menangis huh?!" Tanya namja yang ber name-tag Min Yoongi itu. Jimin masih terdiam mencerna kata dari namja itu. Tak lama ia mengusap matanya dan menghapus jejak airmatanya dipipi. Ada apa dengan hoobaenya itu?

"YA! Kau kenap—"

"Bisakah kau tolong aku, sunbae?" Tanya Jimin tanpa menatap Yoongi. Oh tentu saja ia tak berani menatapnya. Ia malu, bahkan sangat malu. Ketahuan menangis oleh sunbae yang pernah ia juluki namja dingin, lemah, cantik, galak, dan sebagainya. Tadi ia menangis didepannya! Oh betapa malangnya nasib seorang Park Jimin. "Bisakah kau bantu aku, aku ingin segera pergi dari sini."

"Memangnya ada ap— Hey!"

GREP!

"Kumohon.."

Yoongi terdiam setelah Jimin memotong ucapannya dan memeluknya erat. Kalau biasanya Yoongi akan menendang orang yang seenaknya memeluk seperti ini, sekarang ia tidak akan menendangnya. Ia tersentuh, entah mengapa perasaan nyaman tumbuh saat dipelukan Jimin. Bahkan jantungnya berdetak tak karuan.

Begitu pula Jimin. Ia tak ingin melepas pelukannya dengan Yoongi. Jangankan melepas, terpikirkan untuk melepasnya saja ia tidak mau. Entah kenapa ia ingin sunbae yang ia peluk ini menemaninya dan terus berada dipelukannya.

Tanpa sadar Yoongi bangkit, mau tak mau pelukan itu terlepas. Dan detik berikutnya, Yoongi merangkul Jimin. Setelah mengambil tas dikelas Yoongi, merekapun pulang.

Tak sadar jika sedari tadi Jeon Jungkook mengikuti mereka hingga kerumah Jimin.

Flashback End

.

.

Yoongi masih menatap Jungkook yang setia berdiri didepan pagar rumah Jimin. Oh kalau saja kedua orangtua Jimin ada dirumah, Jungkook akan sangat mudah masuk kerumah itu. Hanya saja ketika disaat seperti ini kedua orangtua Jimin sedang tidak dirumah.

"Aku pulang, sebentar lagi hujan. Aku akan katakan padanya untuk segera pulang juga." Ucap Yoongi sembari berjalan keluar kamar Jimin. Sedangkan Jimin, masih terdiam dengan kepura-puraan tidurnya. "Istirahatlah yang cukup, aku akan menghubungimu nanti." Lanjutnya, dan detik berikutnya terdengar suara pintu tertutup. Jimin bangkit dari tidurnya dan melihat ke luar dari jendelanya. Disana Jungkook masih berdiri berharap Jimin akan datang padanya. Namun tidak dengan Jimin, ia berharap Jungkook segera pulang.

"Untuk apa melakukan itu? Dasar bodoh!" Ucapnya lalu kembali berbaring dikasur king size miliknya ketika melihat Yoongi menghampiri Jungkook. "Ugh! Kalau kau memang ingin terus bersamaku, mengapa kau ingin berpacaran dengan Taehyung?! Bodoh! Jungkook bodoh!" Teriak Jimin frustasi, airmatanya pun turun kembali.

"Jungkook-ah saranghae.."

.

.

.






Tbc--

Jangan lupa coment+vote ya.. karna coment kalian sangat berarti untukku😆☺

Just One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang