Chapter 6

1.4K 148 1
                                    

apa kau tak bisa memasak babo?" pertanyaan Taehyung sukses membuat wajah Jungkook datar tanpa ekspresi.

"aku bukan yeoja. Tentu aku tak bisa masak. Apa kau bodoh?" Taehyung meminum vitaminnya hingga setengah.

"tapi jika kau menyukai Junhong itu berarti kau harus belajar masak. Karena yang akan jadi istri itu kau bukan? Hahaha.." Jungkook melotot ke arah Taehyung. Kalau dipikir-pikir memang pastilah Jungkook yang akan jadi uke.

"bilang saja kau minta aku belajar masak agar kubuatkan bekal. Tak usah membawa Junhong!" Taehyung terkekeh mendengar ucapan Jungkook.

"nah kajja pulang. Matahari akan terbit. Nanti terlambat kesekolah." Taehyung beranjak dari tempatnya duduk sebelumnya ia sudah menghabiskan roti dan vitamin yang Jungkook bawa. Jungkook hanya berdecak kesal lalu menghampirinya, berjalan disampingnya.

"jangan lupakan bekal untukku putri Jeon. Sampai ketemu di sekolah!" ucap Taehyung sambil melambaikan tangannya asal dan terus berjalan tanpa menoleh ketika Jungkook sudah sampai didepan apartementnya. Jungkook hanya diam melihat punggung Taehyung yang semakin menjauh. Lalu tersenyum tipis kemudian masuk ke apartement itu menuju lantai 6.

.

.

"Aku berangkat!"

"eh Junhong? Pagi.." baru menutup pintu ia sudah pas-pasan dengan Junhong yang ingin berangkat sekolah juga. Junhong tak membalas hanya tersenyum ke arah Jungkook. Jungkook menunduk merasa canggung saat bersama dengan Junhong.

"ayo berangkat bersama." ucapnya lalu masuk ke lift. Jungkookpun hanya mengangguk senang karena Junhong sudah 2 kalo mengajaknya bareng. Selama dilift hanya hening yang menemani mereka berdua, hingga Junhong duluan yang membuka mulut.

"apa kau berpacaran dengan Taehyung?"

.

.

"Selamat pagi!" teriak seorang murid yang baru saja memasuki kelas. Suasana kelas yang sangar gaduh itupun mendadak hening. Semua murid yang sudah berada di kelaspun menoleh dan tersenyum menjawab sapaan murid tersebut, salah satu murid yg terlihat pendek, sangat manis dan juga tampan disaat yang bersamaan juga ikut membalas sapaan murid itu.

"Pagi JungKookie~ seperti biasa selalu bersemangat." Ya, murid yang baru masuk kelas itu adalah JungKook.

JungKook POV

"Selamat pagi!" Aku teriak saat memasuki kelas yang membosankan itu.

"Pagi JungKookie~ seperti biasa selalu bersemangat." Jimin menjawab sapaku dengan senyum.

"Tentu! Haha, eh apa si Taehyung yang bodoh itu sudah datang?" Aku langsung duduk dibangku ku dan bertanya pada teman yang duduk disamping bangku ku ini, dia adalah JiMin sahabatku. Aku merasa bersemangat hari ini. Entahlah, karena tadi pagi aku ke sekolah bersama Junhong atau karena aku membuat bekal untuk Taehyung? Ku lihat senyum JiMin memudar. Gawat! Aku lupa dia menyukai Taehyung!

....

"Jim-" belum sempat aku meneruskan perkataanku tiba-tiba saja ada yang menendang kepalaku dari belakang, yang tentu aku sudah mengetahui siapa orang itu tanpa harus menoleh kebelakang.

"Sedang mencariku? Dan apa katamu tadi? Bodoh katamu?!" Teriak orang yang menendang kepalaku itu. Entahlah, dia selalu mengibarkan bendera pertarungan padaku. Dia adalah Taehyung, teman berantemku. Mungkin ini aneh, tapi akhir-akhir ini aku merasa nyaman bersamanya. Entahlah.

SRET!

"Apa kau masih menyayangi kakimu ini tuan Kim?" Aku langsung menoleh memegang kakinya yang tadi menendang kepalaku lalu memelintirkannya. Ku lihat JiMin cemas, well JiMin terlihat sangat lemah jika berhadapan dengan si bodoh Taehyung ini. Ehem, aku juga sih.

"Yak! Hei babo Kook! Apa yang kau lakukan?! Kau pikir aku selemah itu? Mana mungkin aku kalah dengan orang macem kau!" Ucapnya yang dengan mudahnya melepaskan kakinya dari genggamanku. Ukh! Sial! Aku sedang tak ingin berantem dengannya, akupun membalikkan badanku kembali menghadap papan tulis. Entah perasaanku saja atau memang JiMin melihatku dengan tatapan yang dingin?

.
.

Teng Tong Teng

Bel istirahatpun berbunyi. Aku senang sekali, karena ini yang aku tunggu. Loh? Kenapa aku senang? Ah tidak-tidak. Dengan cepat aku menggeleng-gelengkan kepalaku. JiMin melihat ke arahku dan menghampiriku.

"Kookie-ya gwenchanna?" Aku menatapnya lalu tersenyum.

"Ya, aku baik-baik sa-"

GREP! SRETT!

.

.



TBC-

Just One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang