Chapter 14

1.2K 114 1
                                    

🐦🐦🐦🐦

"Kalian benar pacaran? Waaahh selamat!"

"Suit.. Suit"

"Traktir makan dong!"

"Cieee TaeJim couple nih."

"Kalian terlihat cocok!"

"Cukhae!"

Seisi kelaspun heboh tentang pengumuman dari Taehyung semenjak JungKook keluar kelas. Ia hanya nyengir seperti biasa. Mereka masih didepan kelas. Namun lain halnya dengan Taehyung, JiMin masih menangis dan menunduk. Taehyung sedari tadi menyembunyikan JiMin dalam pelukannya agar tak ketahuan bahwa JiMin sedang menangis.

"Ya! Berhentilah ribut! Ah! Namjoon-ssi aku ingin ijin mengantarkan JiMin pulang boleh? Ia sedari tadi hampir jatuh dan badannya panas." Bohong Taehyung saat melihat Namjoon masuk kelas. Namjoonpun menatap JiMin sekilas.

"Astaga bahkan kalian sudah melakukan'nya'?" Tanya Namjoon. Dan seisi kelaspun heboh kembali. Taehyung merutuk dirinya sendiri yang salah cari alasan. Ia hanya diam dan mengambil tas JiMin, untung saja mejanya tak begitu berantakan seperti mejanya. Iapun keluar kelas dengan JiMin yang masih berada dalam pelukannya.

.

.

Langit yang gelap, sunyi dan dingin tak mengganggu kesendirian seorang namja yang berada dibalkon kamarnya. Ia duduk diluar kamar dengan hanya menggunakan kaos tipis dan celana pendek. Angin malam menerpa wajah tampannya sekaligus terlihat manis yang menatap bulan dan bintang dilangit sana. Terlihat dari matanya yang sayu dan sedikit bengkak seperti habis menangis seharian. Bibirnya yang merah tak kalah merah dengan hidungnya.

"Kau seperti bintang yang sangat susah ku raih." Ucap namja itu entah pada siapa.

"Tapi aku tak ingin kau menjadi seperti bintang. Karena bintang hanya akan menghiasi malam. Itupun jika tak mendung."

"Kau itu seperti... Angin."

"Yang selalu mendekatiku dengan dingin. Yang dengan kedinginannya membuat semua orang nyaman. Yang dengan mudahnya menghempaskan semua harapanku. Haha konyol sekali."

Namja itu terus bermonolog ria. Hingga tiba-tiba pintu balkon sebelah kamarnya terbuka dan memperlihatkan sosok namja tinggi dengan ketampanan yang tak kalah dari namja itu.

"JungKook? Kau belum tidur?" Tanya namja tinggi itu dari sebelah balkon namja yang sudah dari tadi dibalkon -JungKook-

"Eh? Junhong? Ehehe belum. Aku ingin melihat langit malam yang indah ini." Jawabnya sambil menatap kembali langit yang dipenuhi bintang dan satu bulan itu. Namja tinggi itu -Junhong- pun duduk dibalkonnya dan ikut menatap langit.

"Sangat indah.. Tapi lebih indah kau JungKookie.." Ucapnya dengan senyum kearah JungKook. Hati JungKook mencelos mendengarnya. Ia tak tahu bahwa Junhong juga menyukainya seperti ia. Namun entah kenapa semenjak terus bertengkar dan menjadi dekat dengan Taehyung, ia merasa nyaman dan merasa bahwa ia juga menyukai Taehyung. Dan rasa sukanya pada Junhong berkurang.

...
"Kau tahu Kook? Perbedaan suka, sayang, cinta dan obsesi?" Junhong kembali bersuara. JungKook terdiam. Karena tak ada jawaban, Junhongpun kembali bersuara.

"Kalau yang namanya suka, kau hanya mempunyai perasaan kagum padanya dan tak lebih." Ucap Junhong. "Dan yang namanya sayang, kau mempunyai perasaan lebih padanya. Ingin lebih tahu tentangnya, menjaganya, menemaninya dan ingin selalu bersamanya. Karena kau merasa nyaman dan tenang saat dengannya." Lanjutnya.

"Cinta adalah perasaan sayang yang sangat lebih. Perasaan yang saling memiliki. Seperti rasa sayang kau pada ibumu, dan ibumu padamu itulah cinta." Lanjutnya lagi, ia terdiam sedikit melirik kearah JungKook yang tengah menatapnya.

"Dan obsesi.. Adalah perasaan ingin memiliki. Kau bersikeras ingin memilikinya dengan cara apapun. Menarik perhatiannya dengan berbagai cara." Junhong tersenyum ke arah JungKook.

"Jadi, yang mana yang kau rasakan padaku?" Tanya Junhong akhirnya. JungKook masih diam, ia masih mencerna kata-kata Junhong. Dan dengan senyuman JungKook menatap lembut orang yang berada samping balkonnya.

"Tidak ada jawaban yang pas untuk mengungkapkan isi hatiku padamu Junhong-ah~" Dan JungKookpun baru sadar bahwa ia menyayangi Taehyung. Namun harus ia buang jauh-jauh perasaannya pada pacar sahabatnya itu. Dan mencoba kembali menerima Junhong dihatinya, walaupun ia juga sadar bahwa ia hanya menyukai Junhong.

Junhong tersenyum. "Baikah masuk sana, besok masih harus sekolah."

JungKook mengangguk lalu masuk kedalam kamarnya. Dan Junhongpun ikut masuk kamarnya.

"Kookie-ya ada JiMin dibawah, cepatlah turun!" Teriak ibu JungKook dari bawah. JungKook yang baru masuk kamar dan mendengarpun langsung menunjukkan muka bingung sekaligus panik. Ia belum siap bertemu dengan JiMin. Tunggu, ini aneh bukan? JiMin selalu langsung kekamar JungKook tiap kerumahnya. Namun sekarang?

.

.

.




Tbc---

Tinggal beberapa lagi mau selesai .. alhamdulillah~~ *bernafaslegaa😧😧

Just One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang