Chapter 26

1.2K 122 0
                                    

"Kau tidak percaya padaku?" Tanya Taehyung dengan air muka serius. Jungkook terdiam. Ia tak tahu harus berkata apa. "Lalu bagaimana kau dengan Junhong?" Taehyung kembali bertanya. Jungkook menatapnya dengan tatapan seakan berkata 'aku tak tahu'. Taehyung menghela napas.

"Kurasa jika kita membicarakannya, ia akan mengerti." Kata Jungkook. "Tapi Jimin?" Tanyanya. Taehyung mengelus sayang pipi Jungkook sambil tersenyum dan seakan berkata, 'tenanglah, semua akan baik-baik saja'

"Kau ingin bersamaku kan? Kalau begitu jangan takut. Aku akan menjagamu. Kita lewati ini bersama oke?" Ucap Taehyung dengan senyum yang membuat wajahnya semakin tampan.

Jungkook terpana dengan senyum Taehyung itu. Ada perasaan takut ketika memikirkan bagaimana mereka kedepannya, tapi langsung ia hilangkan perasaan itu. Tak lama Jungkookpun mengangguk, dan setelahnya airmata itu jatuh membasahi pipi mulusnya. Entah mengapa rasanya lega, senang dan takut. Hingga membuatnya menangis. Taehyung yang melihat itu langsung memeluk Jungkook dengan erat.

"Ssstt tenanglah… aku akan selalu bersamamu. Semua akan baik-baik saja."

Ya, semua akan baik-baik saja jika dengan Taehyung.

.

.

Jungkook POV

.

.

"Jungkookie~ bangun... fuuhh fuuh~"

"Ah geli, nggh sebentar lagi eomma~" ucapku sambil memeluk guling dan menyamankan posisiku. Aku masih sangat mengantuk. Eomma jahil sekali membangunkanku dengan meniup-niup kupingku. Huh!

"Jika kau terus seperti ini, kujamin kau akan menyesal."

Suara itu… seperti suara Taehyung. Ah iya Taehyung. Tadi malam akukan pulang kerumahnya, karena terlalu larut, aku tak mungkin pulang kerumah. Tunggu…


RUMAH TAEHYUNG? KAMAR TAEHYUNG?

Aku langsung membuka mataku dan… depan wajahku tepat sekali wajahnya yang sedang tersenyum aneh…

"KYAAAAAAAA!" Teriakku saat tahu ternyata aku memeluknya dan menjadikannya guling. Aku langsung duduk dan memeluk diriku sendiri. Oh astaga.

"YA! Jangan berteriak seperti itu! Haisshhh…" Ucap Taehyung yang masih menutup telinganya dengan dua tangannya. Aku menatap horor Taehyung yang hanya memakai boxer dan kaus tipis. "Jangan memandangku seperti itu, kau menggodaku." Katanya yang langsung mendekat ingin menciumku. Tapi segera kuhalangi dengan menutup wajahnya.

"YA!" Teriakku. Iapun tertawa. Mungkin karena teriakanku.

Ah ya, aku berada di rumah Taehyung, tepatnya kamarnya. Karena tadi malam terlalu larut untuk pulang kerumah sendiri. Jadi Taehyung mengajakku menginap dirumahnya. Awalnya aku tak mau, namun ia bilang biar ia yang bilang pada ibuku, dan besok menjanjikanku berkencan. Akupun langsung menyutujuinya. Entahlah, tapi aku sangaaaaattt senang. Ia lalu menelpon ibuku dan diizinkan, aneh memang. Tapi yasudahlah. Lalu kita berdua kerumah Taehyung. Namun karena alasan Taehyung kamar tamu belum dibersihkan, akupun tidur dengannya. Tentu saja dikamarnya. Tidak masalah memang, namun mengetahui jika kita saling menyukai dan berada satu kamar itu membuat wajahku panas. Tapi ternyata tidak terjadi apapun, hanya saja aku tertidur saat memeluknya. Ah tunggu, apa aku mengharapkan sesuatu? Oh tidak tidak.

"Jangan melamun chagi, sana cepat mandi. Kita akan berangkat." Ucap Taehyung membuyarkan lamunanku dan melempar handuk kearahku. Aku menatapnya seakan bertanya, 'memang kau sudah mandi?' dan seakan mengerti Taehyungpun menjawab. "Aku sudah mandi. Cepatlah, eomma sudah menyuruh kita turun. Ah, kau pakai bajuku oke. Sudah kusiapkan itu. Aku ingin membantu eomma." Dan aku hanya mengangguk.

.

"Ah, jadi ini yang namanya Jungkook? Manisnya. Kau sekelas dengan Taehyung? Apakah Taehyung mengganggumu? Katakan saja, biar aku tendang dia." Kata ibu Taehyung yang melihatku turun. Ia sempat mencubit pipiku, sakit memang. Namun ia sangat ramah. Ini menyenangkan. Aku ingin saja mengadukan tentang Taehyung yang menendangku saat pertama kali masuk sekolah. Tapi aku tidak ingin menyita waktu kencanku hanya dengan melihat Taehyung ditendang ibunya. Yah, walaupun aku sangat ingin.

"Besok hyung dan appamu akan pulang Tae, jangan lupa kenalkan pacarmu yang manis ini pada mereka." Kata ibu Taehyung. Aku dibilang pacarnya? Astaga, apakah pipiku merah sekarang?

.

.

"Eomma!"

"Ah, apakah kalian belum pacaran? Duh, Tae memang tak peka ya Jungkookie? Anak itu memang bodoh."

"Eommaaaa!-_-"

"Hahaha arraseo arraseo. Jungkookie makan yang banyak ya." Kata ibu Taehyung dan tak lama kedapur. Aku hanya terkekeh mendengar percakapan antara anak dan ibu itu. Lucu sekali.

"Jangan tertawa Kookie-ya! Cepat habiskan makanmu." Ucap Taehyung. Aku tak bisa menahan senyumku ini. Apa itu berarti ibu Taehyung merestui aku dan Taehyung? Ini benar-benar menyenangkan!


.

.


.







Tbc tidak yaa---

Just One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang