Suasana taman semakin sepi karena cuaca yang mendung. Tetapi seorang lelaki masih betah duduk di pinggir taman . Memandang lurus kedepan.
Hari terlihat mendung seperti suasana hatinya.Tidak ingin menggoyahkan hatinya lagi. Dia bukan anak kecil lagi. Dia bukan anak kecil yang mudah dibohongin lagi. Dia bukan orang yang naif dan dia tidak ingin mempercayainya lagi. Banyak hal yang dikorbankan, banyak hal yang harus dia lakukan untuk membalas sakit hatinya.
"Ma aku tidak ingin mengakuinya papa ku " lelaki itu berkata dengan lirih. Luka itu terbuka saat dia memandang wajah pria itu. "aku sudah menghindarinya, tetapi kenapa selalu begini " .
. "Ma aku kangen mama maafin Kendrick ma "
Air hujan menetes ke bumi ini saat yang bersamaan seorang pria yang terlihat kuat menangis pilu. "bisakah mama kembali .. Aku tidak ingin papa, aku tidak ingin papa, aku kangen mama " dia menangis dalam diam mengingat permintaan kecil dirinya yang dahulu. Dia menyesal*********
Seorang perempuan remaja menenteng kantong belanjaan dari market. Melihat seseorang bermain hujan ditaman, apakah itu disebut bermain jika hanya duduk saja? Perempuan itu berpikir, tapi kenapa dia hanya duduk?apakah dia menyukai hujan. Perempuan itu memandang lelaki itu dengan lama."bukannya itu si alien? Apa yang dilakukan dengan hujan? " .
Perempuan itu berjalan ke arah lelaki itu dan memayungi mereka berdua . Lelaki itu merasa ada yang aneh, "kenapa hujan tiba-tiba berhenti ditempatnya? " Lelaki itu melihat kesamping dan ada seorang perempuan memayungi dirinya.
"kenapa kau ada disini " lelaki itu mengatakan dengan nada yang tajam seperti dirinya bukan.
Dia berpikir sejenak "nanti kau kehujanan " jawabnya polos
"bodoh aku sudah kehujanan "
"iyakah? Oh iya buat apa aku memayungi dirimu kau kan selalu jahat pada ku " Abigail mengarahkan payungnya ke dirinya lagi dan Kendrick sekarang terkena hujan lagi. Melihat Abigail hanya memayungi dirinya sendiri dia mengambil payung itu dan melemparnya kesembarang arah.Tidak tau apa yang dipikirkan oleh Kendrick sampai dia melakukan hal itu
"alien bodoh, aku basah jadinya.. Ohh belanjaan ku.. !!" Abigail mengecek belanjaannya dan untunglah tadi dia hanya membeli mie instan dan kopi.Kendrick tertawa melihat tingkah laku cewe didepannya, dia menyukai ketika Abigail marah bukankah itu lebih mempermudah dirinya membuat Abigail menderita?.
Abigail memandang kearah Kendrick yang tertawa sambil tersenyum. Dia merindukan sosoknya, yang berjanji untuk melindungi nya.
Melihat hal itu Kendrick berhenti dari tawaannya, memandang ke arah Abigail "kenapa? "
"tidak ada "
Suasana hening seketika, tidak ada satupun dari mereka membuka percakapan lagi. Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing masing. Tidak tahu menahu tentang pikiran satu dengan yang lain. Menikmati indahnya bulan yang damai untuk dipandang, seakan bulan mengerti tentang semuanya.*****
#Abigailpov
"Abigail bangunn!!" . Mama membangunkan dengan suara seriosa. Mama memiliki suara yg sangat bagus menurutku dan kenapa Mama tidak masuk Indonesia idol gitu biar bakat dan talentanya dalam hal suara seriosanya terpakai. Dan lihat suara mama hanya berguna untuk membangunkan aku saja.
"iya ma,bentar lagi " kata ku sambil menarik selimut keatas kepala ku .
"Abigail!! Mandi sekarang " Mama menarik selimut ku dengan ganasnya. Aku langsung terbangun, melihat mama yg sudah marah begitu, aku langsung bangun dan menuju ke kamar mandi untuk mandi.Aku turun kebawah sesudah Mandi dan bersiap siap untuk pergi kesekolah.
"sayang makan dulu " Mama memanggil ku dengan lembut. Aku mendekat ,menarik bangku untuk kududuki dan aku mengambil roti untuk diolesi selai.
"besok mama sama papa pergi ke Hongkong " Mama mengatakan sambil menuangkan nasi keatas piring papa.
Aku menatap mereka berdua meminta penjelasan
"Mama sama Papa cuma mau jenguk Albert yang sakit baru baru ini " . Aku hanya beroh ria mendengar Mama mengatakan itu.
"kamu gapapa kan sendirian disini sayang? " Mama menanyakan dengan nada khawatir, takut aku kesepian dirumah ini.
"ga kok ma, lama lama aja ma aku senang kok mama sama pergi " aku mengatakannya sambil memakan roti.
"kamu senang Mama sama papa pergi?!"
"ha? Ga ma maksud aku sekalian bulan madu, mama Papa kan sibuk banget cari uang buat gail ".Mendengar hal itu mama sama Papa tidak jadi marah syukurlah --" batinku.
"sayang udah selesai makannya? Bareng papa aja "
"udah kok pa, ayuk pa "**
Aku memasuki kelas ku seperti biasa,melwati ruang perpustakaan. Pagi seperti ini Library udah buka? Mungkin petugasnya lagi rajin kali. Aku melewatinya.Berhenti sejenak saat aku melihat sesosok yang ku kenal. Bukannya itu Frans sama Kendrick ya? Ngapain mereka batinku"Bukannya mereka ga saling kenal ya " Aku mencoba memikirkan bagaimana mereka bisa dekat banget. Aku terpelongo melihat mereka seakan berbincang . Mereka membelakangi ku untung saja tapi aku penasaran mendengar mereka membincangkan apa.
Aku mendekat Tetapi* teett * (anggap bunyi bel sekolah) . Keknya aku harus pergi deh,yaudah deh
#Kendrick pov
Aku sampai disekolah seperti biasa melewati lorong sekolah, eh Library terbuka, bukannya itu andre? BatinnyaAku masuk ke ruangan Library ,mendekat. Dia sepertinya sedang menyusun buku.
"Kenapa kemari? "Katanya melihat ku sebentar dan berbalik lagi menyusun bukunya.
"hanya melihat -lihat " kata ku acuh.Dia tampak tidak memperdulikan, lagian buat apa dia di library, jadi penjaga library. Oh ghost itu membosankan sekali, melihat buku buku disekelilingnya. Tunggu apa dia introvert?aku berpikir sebentar memandang dia. Lagian kenapa aku jadi peduli.
Aku berbalik hendak pergi ,Karena bel sekolah berbunyi
"pikirkan lagi hal itu "Aku tidak menyahutinya dan pergi.
Akhirnya selesai juga part 5 ,huh sedikit banget sih tp lain kali bakal aku coba supaya agak lebih panjang soalnya idenya mentok ampe disitu. Btw aku lg uts doakan aku yaaa *berharapMungkin bakal lebih lama lagi update nya, mian 😩
Salam cintahh
Xoxoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerdy Girl
Teen FictionAku hanya tidak ingin percaya lagi padanya tetapi tidak dengan hati ini -kendrik "kumohon jangan jatuh cinta padanya - Frans "aku tidak tahu kau sudah sangat berubah drastis " - Abigail Sebuah cerita salah satu remaja dari sekian banyak remaja ya...