Perubahan

342 16 1
                                    

Seperti biasanya Abigail pulang tanpa ada kendrick yang menemaninya. Huh! menyebalkan. Sehabis mereka turun dari atap kendrick dan abigail memang masuk kelas bersama-sama tetapi 45 menit kemudian Kendrick pergi dan sampai pulang tidak terlihat. Abigail bingung dengan tingkah kendrick, kalau kendrick terlalu sering pergi dari kelas kenapa dia bisa mendapat nilai yang bagus. Dasar menyebalkan!.

Padahal hari ini dia ingin Kendrick mengajak pulang bersama, tapi harapannya tidak terjadi. Kendrick bukanlah pria yang romantis. Abigail menelusuri lorong sekolahnya yang mulai sepi, dia harus singgah sebentar keruang kemahasiswaan membahas tentang kuliahnya. Dia berjalan sambil memandang kesampingnya dan melihat lapangan sekolah. Saat dia memandang lurus dia melihat seorang yang kebingungan sepertinya orang tua yang sedang mencari anaknya.

"Maaf sir, ada yang bisa dibantu?" Abigail menghampiri bapak tersebut karena terlihat sedang mencari seseorang

"Emm... apakah benar kamu abigail?" Yohan memastikan sambil memandang foto yang didapatnya dari anak buahnya.

Tunggu sebentar.. apakah dia mengenalku?apakah kami pernah bertemu?Ahhh.. salahkan otakku yang tidak mudah mengingat wajah seseorang.

"Iyaa.. sir.. maaf apa saya mengenal anda?" Abigail berbicara sopan terhadap orang yang lebih tua darinya.

"Saya ayah kendrick"

Whattt?!! Orangtua kendrick menemuinya?Apakah dia ingin menjadikan ku menantunya?! Tapi kan aku masih sekolah? Singkirkan otak bodoh itu Abigail.

"Apakah kamu sibuk?Saya ingin mengobrol sebentar" Yohan mengajak abigail untuk mengenalnya sedikit dan memastikan sesuatu tentang cewe yang ada dihadapannya.

"Tidak pak, saya ada waktu kosong sampai sore" Jawab abigail.

"Baguslah"

Mereka pergi ke cafe seberang sekolah, duduk di dekat jendela ujung dan memesan 2 cofe latte menemani obrolan mereka.

Mereka menunggu dalam diam dan ketika coffe yang sudah dipesan datang, mereka sedikit canggung dalam memulai percakapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka menunggu dalam diam dan ketika coffe yang sudah dipesan datang, mereka sedikit canggung dalam memulai percakapan.

"Apakah kamu sekelas dengan kendrick?" Papa kendrick bertanya kepada abigail dan abigail menganggukkan kepalanya kikuk. Bagaimana dia tidak kikuk, sekarang dihadapannya adalah seorang papa kendrick.

Omo?! Apa yang harus dilakukannya apakah dia akan meminta foto karena bisa mengobrol dengan calon mertua ataukah dirinya harus menjaga image didepan calon mertuanya?Ahh memikirkannya saja sudah membuat pusing. batinnya.

"Bagaimana keadaanya?Apakah dia pembuat onar? Terpancar kesedihan dimatanya. Abigail cukup tau seluk beluk keluarga kendrick dari cerita yang kendrick dengar tapi wajah ayahnya tidak menampakan seperti orang yang kejam. Sepertinya Ayah kendrick tidak mendengar kabar kendrick sudah lama.

"Dia baik" Abigail berkata dengan sopan.

"Apakah anakku pembuat onar?Apakah dia.." Yohan belum selesai melanjutkan perkataannya kemudian abigail menjawabnya.

Nerdy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang