Back

528 20 0
                                    

Aku memasuki rumah.  "huft rasanya sangat capek sekali "  . Aku pulang Jam 5 ke rumah dan itu melelahkan.  Aku melihat rumah yang sepi ,kemana bibi?  Pikirku.  Aku langsung naik ke kamarku, melemparkan tasku ke tempat tidur. Menjatuhkan diriku menatap ke langit langit kamarku yang biru, pikiran ku melayang saat tadi siang. 

#Flashback
"kumohon jangan jatuh cinta padanya " Frans mengatakan dengan nada yang serius .
Aku berhenti.  "maksudmu? "
" aku tau kalian sekarang sering berantem tapi kita tidak tahu seperti apa kelak " Frans mengatakan dengan raut wajah sedih. 
"jangan khwatirkan aku tenanglah " aku mengatakannya supaya dia jangan terlalu menghawatirkanku.  Aku tau Frans orangnya sangat cuek tapi juga Sangat peduli padaku. Dia tidak ingin aku tersakiti .

"apa kau tidak pulang, ini sudah sore " aku mengatakan dengan nada ceria .
"hmm.. Sebentar lagi "
"yaudah kalau begitu aku pulang duluan ya " . Aku berbalik dengan raut wajah yang sedih.

#Flashback end
Aku menuju mejaku, membuka buku ku, huft aku tertidur dan OMG kenapa ini sudah Jam 8 pm, oh aku harus menyelesaikan tugasku yah walaupun besok adalah hari weekend .ahh aku tak sabar bertemu doni
Aku cepat cepat menyelesaikannya,dan melihat Jam sudah pukul 1 am .Aku membereskan buku ku dan langsung tidur.
-----

Semuanya terasa berat bagiku sekarang. "Ma bisakah aku ikut dirimu disana " Kendrick mengatakan dalam hati. Hatinya terluka saat ini."ma apakah aku salah? " Dia menundudukan dirinya di lantai kamarnya. Seperti biasa rumah megah ini terasa sangat sepi.  Kamarnya sangat gelap sekarang seperti suasana hatinya sekarang, dia merasakan semuanya. Kesunyian, kesepian setelah mamanya meninggalkannya. 

Kendrick bangkit berdiri, melangkah ke arah kayu persegi panjang dihadapannya. Mengambil jaket kulit didalamnya.  Melangkah menuju ke meja belajar.  Mengambil kunci mobil dan dompetnya. Kendrick keluar dari rumah megah itu dengan muka yang datar. 

Dia mengendarai mobil dengan sangat kencang mengingat ini sudah pukul 2 pagi jalanan lenggang.  Citt dia berhenti di depan rumah itu lagi. Rumah yang penuh kehangatan. "apakah dia belum tidur ?lampunya menyala? Kebiasaannya " . Dia memandang dari jauh.  "tidak ada cara lain dia harus melakukannya secepat dia bisa. 

******

Author pov Abigail bangun saat Jam menunjukan pukul 8 am "huh tumben sekali aku bangun cepat haha " Abigail bangkit berdiri dan turun kebawah melihat bi inem membereskan rumah mereka.  Abigail bukan orang yang kaya hanya saja bisa dibilang cukup. Rumah orang tuanya juga tidak terlalu besar dan megah seperti Kendrick. "huh kenapa aku memikirkannya " batinnya. 
"pagi bi " sapanya dengan senyum pepsodent *padahalkan belum gosok gigi
"pagi non, kok tumben bangun cepat non " sapa bi inem dengan ramah.
"hehe ga tau nih bi " dengan cengiran khas bangun tidur.

Bi inem adalah orang yang baik, ramah, dan asik banget. Walaupun beda 30 tahun tapi masih tetap goyang kalau ada musik dangdut, dasar si bibi. 

Aku segera naik ke kamarku untuk membersihkan diri setelah itu aku akan ke taman dulu,doni pasti belum dateng Jam segini jadi aku ingin menyendiri menikmati suasana taman.  Aku tak sabar menunggu tamannya.

Abigail turun dan berpamitan kepada bi inem walaupun orang tuanya masih di Hongkong dia bukanlah tipikal cewe yang bebas. Dia akan berpamitan pada orang rumah jika akan pergi. 

Susana taman yang masih sepi, embun pagi yang menyegarkan jiwa. Abigail sangat menyukai kesendirian, dia bukan orang introvert hanya saja seseorang pasti butuh sendiri untuk menenangkan masalahnya. 
Dia membuka bukunya dan melihat daun yang jatuh mengenai bukunya .

  Dia membuka bukunya dan melihat daun yang jatuh mengenai bukunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andai saja aku seperti daun ini. Mereka sangat mengenakan, mereka tidak memikirkan apapun dan hanya mengikuti angin membawa mereka kemana pun.

Pikirannya mengelana ke tempat lain. Dimana hanya ada Kendrick dipikirannya.
"aku merindukannya "
"cupu "
. Air matanya hampir menetes kalau saja tidak ada seseorang yang mengganggunya. 
Abigail mendongak melihat siapa seseorang yang mengusiknya . Itu Kendrick Abigail mengucek matanya melihat apakah itu benar benar Kendrick, ngapain dia ada disini? " batinnya. 

"heh kau introvert ya "
"..."
"kau budeg ya "
"..."
"Jawab aku "
"..."
"bodoh "
"maaf kan aku "
"heh " Kendrick melihatnya dengan tatapan bingung sekaligus menyembunyikan kemarahan di dalamnya.
Melihat Kendrick yang hanya diam saja, Abigail meneteskan Air matanya. Dia ingin jujur sekarang, dia tidak mau Kendrick membencinya lagi, apapun itu resikonya dia akan menerimanya dan selalu berada di samping Kendrick. 

"aku tau aku salah telah meninggalkan mu ... Aku tidak memberitahu mu.. "
".." Kendrick menatap Abigail dengan tajam. Ternyata dia mengingatnya. 
" Maafkan aku tidak menepati janji ku waktu itu "
"diamlah " Kendrick berbalik hendak pergi . Tetapi langkahnya terhenti
"ayahku mendapatkan pekerjaan baru dan orang tuaku harus pindah. Aku tidak ingin membuat mu sedih " Abigail mengatakan dengan nada yang pilu. 
"kau tidak ingin membuat ku sedih? Apakah kau tau betapa hancurnya aku saat itu . Kau pergi dan Mama ku juga pergi. Aku sendirian saat itu. Dan kau bilang tidak ingin membuat ku sedih???!!!! " Kendrick hampir kelepasan emosi mengenang masa lalunya. Dia marah, kecewa, dan hancur.
"maafkan aku " Abigail menangis, akhirnya dia mengeluarkan Air mata yang sejak tadi ditahannya. 
"pergilah "
"tidak "
"kubilang pergi!! "
Abigail tetap bergeminng ditempatnya.Dia tidak akan pergi lagi, dia tidak akan pergi .
Kendrick ingin pergi dari tempat ini sekarang juga. Dia tidak ingin lagi, dia tidak mau lagi dan sudah cukup.  Saat ia berbalik.  Glek

Sebuah tangan yang lembut memeluknya dari belakang.  Dan menangis.
"hiks... Aku tidak tahu.. Hiks.. Ma.. Maafkan aku. Aku tidak tahu maafkan aku.. Hiks.. "
Kendrick hanya diam, wajahnya diarahkan ke atas mengingat masalahnya yang menguras energinya saat ini. Dia ingin pergi
"aku ingin pergi " katanya dengan nada yang rendah memnandakan dia sudah putus asa. Dia ingin menghilang.
Abigail semakin erat memeluk Kendrick "jangan.. Ku. Kumohon jangan hiks.. Aku tidak ingin kau pergi. Terserah sekarang, terserah..  Kau ingin jahat padaku,aku tidak peduli. Ta.. Tapi jangan pergi..  "

Kendrick terenyuh memdengar kata kata Abigail, dia ingin menolak dan melepaskan tangan Abigail yang meligkar di pinggangnya tetapi hati dan tangannya tidak ingin menurutinya. Dia memandang tangan itu dengan senyum.  Dia kalah ...

Kendrick berbalik,
"sudahlah..  Jangan menangis lagi " menghapus Air mata yang keluar dari mata coklat bening milik Abigail dan menatapnya lama. Abigail memeluk Kendrick lagi saat ini.

Ternyata dia masih seperti dulu anak yang cengeng batinnya





Jengjeng gimana menurut kalian??? Dapat feelnya atau ga???
Aku udah berpikir keras buat storynya sampai aku mengabaikan akuntansi ku yang teronggok tak berdaya disana wkwkwkwk. 
Guys please please vote dong + comment. Vote kalian sangat berarti buat aku. 
Yayaayayay
#salam ketek



Nerdy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang