Terbuka

362 14 0
                                    

Abigail berbincang dengan kak viola saat diperjalan kerumah kendrik. Dia banyak menceritakan tentang kendrick kecil yang cengeng,kendrick kecil yang selalu manja dan kendrick kecil yang sok cool jika diajak berfoto. Sejujurnya abigail sedikit iri dengan viola yang mengenal kendrick sejak kecil dan bahkan viola yang jauh dari amerika tinggal di rumah kendrick. Sungguh abigail iri, bukankah itu berarti mereka sudah direstui.

Mereka memasuki pagar dan kak viola masih sibuk mengobrol tentang kejailan kendrick dan abigail hanya tersenyum mendengarnya. Mereka memasuki rumah dan abigail melihat kendrick disana. Hatinya senang tapi dia bersama seorang pria paruh baya.

Mereka bertengkar dan dapat dia dengar pertengkaran mereka tentang pernikahan?! Bahkan saat ini abigail shock mendengarnya .
"Om" Viola memanggil om yohan agar tidak melanjutkannya lagi.
Dan abigail melihat kendrick pergi dengan motornya. Abigail hanya terdiam melihat percakapan antara kendrick dan ayahnya. Saat ini dia sendirian di ruang tamu kendrick karena viola menyusul ayah kendrick ke dapur. Mencoba menenangkan Yohan.

Sepertinya aku harus pulang karena abigail sudah lancang mendengar pertengakaran kendrick dan ayahnya. Tapi aku harus permisi ke kak viola dulu,bagaimana bisa permisi kalau kak viola sedang bersama ayah kendrick. Yasudahlah abigail berjalan keluar dan mencari kendaraan umum untuk pulang.

Ternyata selama ini kendrick memiliki masalah yang rumit, dirinya beruntung karena abigail masih memiliki keluarga yang bahagia bahkan abigail sangat jarang melihat orang tuanya bertengkar. Hatinya berdenyut sakit saat mengingat perkataan kendrick yang menyayat hatinya.

"Hidup anda sudah terlalu sempurna dan jangan anggap saya sebagai anak karena saya bukan anak anda. Anak anda sudah MATI!!"

Sakit ketika melihat kendrick yang menanggung sendirian rasa itu. Abigail menyusuri jalan tanpa menyadari seseorang berdiri didepannya.

"Bodoh,kau menghalangiku!"Lelaki itu berkata dengan sedikit membentak.
Abigail mendongak dan melihat kendrick didepannya,saat ini dia hanya bisa diam tanpa bergerak sedikitpun.
"Apa kau tuli?! Aku tidak suka ada orang lain yang menghalangiku!" Kendrick berkata lagi dengan bentakan yang kedua kalinya berharap abigail dapat memarahinya seperti pertama kali dia masuk ke sekolah. Entah kenapa saat ini dia hanya ingin marah dan melampiaskannya.
"Sudah berapa lama?" Abigail berkata sedikit pelan dan hampir tidak terdengar.
Kendrick mengeryit  dan berkata "Pergilah!! Aku tidak suka ada orang yang menghalangi jalan ku" kendrick mendorong bahu abigail sedikit kesamping agar kendrick dapat berjalan leluasa. Biarlah orang mengatakan dirinya pengecut yang hanya bisa main kasar pada wanita tapi saat ini dia ingin abigail pergi agar dirinya tidak sampai bertindak jauh memukul abigail karena amarahnya
Abigail berkata sedikit berteriak "Jangan pernah menyuruhku pergi!" Abigail sedikit terisak,dia benci dirinya karena terlalu cengeng. Abigail berjalan kearah kendrick dan memeluk kendrick dari belakang "jangan pernah menyuruhku pergi saat aku ingin tinggal. Jangan pernah menyimpan semuanya sendirian,ja..ngan memerintahku... Jangan pernah.. jangan pernah lakukan itu lagi" abigail mengeratkan pelukannya kepada kendrick. Abigail menangis sesenggukan dipunggung kendrick.

DEG!!

Rasa ini muncul lagi,setelah dia membuang jauh-jauh hatinya.Hati dan pikirannya tidak berjalan sinkron.

 Cukup sudah!!

Kendrick berbalik dan memeluk erat abigail. Kendrick berbalik saat dia merasakan air mata itu jatuh,kendrick berbalik saat hatinya menyuruhnya untuk menyerah,menyerah pada cinta yang tulus yang diberikan oleh seorang gadis yang ada dipelukannya. Gadis yang selalu dia sakiti.

 Ya.. saat ini dia menyerah pada logikanya dan membiarkan hatinya yang bekerja.

Abigail masih menangis seperti anak kecil dipelukan kendrick. Ya.. dia ingin menanggung bersama-sama  dengan kendrick,bahkan saat ini abigail ingin menanggung semua masalah kendrick. Abigail tak menyangka bahwa kendrick memeluk balik dirinya.
"Jangan menangis" kendrick menghapus sisa air mata dipelupuk mata abigail dan mengecupnya.
"Sudah berapa lama?" Abigail berkata lagi.
Kendrick hanya diam saja mencoba mengerti arti kata-kata abigail. "Sudah berapa lama kau menanggung semuanya?"
Kendrick tersenyum sambil mengeleng "cukup lama mungkin 10 atau 12 tahun aku tidak tahu pasti"
Mereka masih menatap satu sama lain,memandang kedalaman mata masing-masing yang tak dapat diukut dalamnya.
"Ayo aku antar pulang..ini sudah sore" Kendrick menarik tangan abigail. Abigail menahannya sambil menggeleng.
"Aku ingin tinggal sebentar" Abigail ingin bersama kendrick disini bahkan saat ini dirinya sangat ingin waktu berhenti. Ya.. dia sangat ingin menikmati waktu bersama kendrick saat ini. Berbagi cerita,masalah,beban dan hal lainnya.
"Baiklah"
Mereka duduk di bangku dekat situ. Menelisik hati masing-masing di dalam kesunyian senja yang menyambut.
"Ken..." Abigail menunduk sambil memanggil nama kendrick
Kendrick mengernyit dan memandang abigail yang berada disampingnya.
"Apakah sakit?" Abigail menahan air matanya yang menggenang dipelupuk matanya. Abigail tak ingin kendrick melihat tangisannya lagi,nanti dia dikatakan cengeng.
"Dulu saat aku masih kecil mungkin iya.. tapi sekarang aku sudah terbiasa" Kendrick mengatakan tanpa beban sama sekali,ya abigail melihat mata itu. Mata yang memancarkan kesedihan dibalik kedatarannya,dibalik senyum getir yang mulai dia ciptakan. Kendrick sangat tersakiti.
Abigail memegang tangan kendrick tanda untuk menguatkan.
"Ibu ku meninggal saat aku mengetahui ternyata itu karena diriku. Aku sangat ingin bertemu ayahku dan setelah bertemu aku ditinggalkan oleh mamaku..." Kendrick mencoba tertawa tapi tidak berhasil menciptakan suasana senang disitu. Bahkan saat ini dirinya terlihat sangat menyedihkan.
"Aku.." kendrick mencoba melanjutkan tapi abigail memeluknya sangat erat dan berkata "jangan bercerita jika kau tidak sanggup,aku tak ingin melihat kesedihan dimata mu" abigail masih menangis dipelukan kendrick. Abigail tak kuasa menahan sesak karena mendengar cerita kendrick walaupun tidak sepenuhnya tetapi melihat kendrick menyalahkan diri atas meninggal ibunya membuat kesakitan yang luar biasa atas dirinya "Itu bukan salahmu.." akhirnya abigail mengucapkan hal itu sambil menatap matanya.
Kendrick menunduk dan mengguman "hmm"

*


Kau tau kenapa aku selalu menyukai mata 

karena mata tidak akan bisa berbohong atas semuanya 

-TA.S- 





halo-halo para readers ku tercintahh terlopehh ter- ter- ter- deh pokoknya HAHAHAHA

Maaf yaa lama update, aku sibuk dengan tugas kuliah huhuhu :'( 

Tapi aku usahakan buat update secepatnyaa hahaa.. 

Oh iya buat penambah semangat aku dalam menulis Give me Fav yayaya .. 

Okee jangan bosen-bosen dengan ceritaku yaaa ..

Nerdy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang