Prolog

278 34 1
                                    

Wanita itu memperhatikan buah hati kesayanganya yang baru berumur sepuluh tahun sambil tersenyum kecil.

"Bermainlah keluar sayang, jangan hanya kau melukis dikertas kosong itu."

Gadis kecil itu mendongak,
"Memangnya ada apa diluar? Lebih baik aku menggambar disini, lebih tenang."

"Ini adalah liburan musim panas sayang, mungkin saja jika kau keluar kau bisa mendapatakan inspirasi untuk mencoret kertasmu."

"Mom benar! Mungkin aku akan duduk ditaman melihat burung, dan aku akan melukisnya!" ujarnya antusias.

****

Gadis kecil berambut brunette itu berjalan menari-nari dengan buku gambar ditangan kanannya.
Sinar matahari musim panas, membuatnya melangkah lebih cepat.

Tepat saat gadis kecil itu akan menyebrang, ada seorang bocah laki-laki berambut pirang yang mengayuh sepedanya tanpa melihat apa yang ada didepannya.

"Awas!!" ucap bocah laki-laki yang menyadari ada gadis kecil didepannya.

Untungnya, gadis kecil itu cepat menghindar dan langsung lari ke trotoar yang berada disamping taman bermain.

Tanpa memperdulikan hal itu, gadis kecil brunette itu langsung mencari tempat duduk yang kosong.

"Huh, bersyukur bukuku aman." katanya pada dirinya sendiri.

Saat gadis itu sedang asyik memandangi sekitar taman yang ramai, tiba-tiba datang bocah laki-laki berambut pirang yang tadi hampir menabraknya.

"Hei, aku minta maaf saat aku hampir menabrakmu tadi,"
ucapnya masih tetap menunggangi sepedanya.

Gadis kecil itu tetap diam,tidak menggubris pertanyaannya.

Bocah laki-laki pirang itu memandanginya, lalu beralih memandingi kertas kosong yang dipegangnya.

"Mengapa kau diam? Dan,oh apa yang sedang kau gambar? Awan putihkah?"

"Aku tidak menggambar apa-apa, aku lupa membawa pensilku kemari." jawabnya dengan nada sedih.

"Kalau begitu aku akan mengantarmu mengambil pensilmu." kata bocah laki-laki bermata biru itu.

Gadis kecil itu kembali berbicara, "Tapi, kata mom aku tidak boleh pergi dengan orang yang belum aku kenal."

"Tenang saja, aku tidak akan menculikmu. Ayo."

***

"Oh liat itu mereka."

Kedua bocah itu datang menghampiri dua wanita yang tidak jauh dari hadapannya.

"Dari mana saja kau sayang? Lihat kau punya teman baru." ujar wanita berambut pirang pendek.

"Aku bermain sepeda ditaman, tadi aku hampir menbraknya mom tapi dia baik-baik saja." ucap bocah laki-laki tersebut dengan terburu-buru.

Wanita berambut pirang pendek itu langsung mengalihkan pandangannya ke gadis cilik disamping putranya dengan tatapan khawatir.

"Apakah kau baik-baik saja gadis cantik?"

"Iya aku tidak apa-apa, dia mengantarkanku kerumah untuk mengambil pensilku." jawabnya dengan polos.

Wanita dari ibu bocah laki-laki itu tersenyum lega,
"Syukurlah kalau begitu, ayo sayang kita masuk, kita lanjutkan bermainnya besok. Nyoya Palvin kami akan kembali kerumah dan terimakasih kopinya."

"Oh ya silahkan dan terimkasih kembali, terimkasih juga sudah mengantarkan gadis kecilku pulang." kata ibu dari gadis brunette sambil mengelus kepala bocah laki-laki itu.

Bocah laki-laki itu mengulas senyum.
"Sama-sama Nyonya Turner."

***

Dengan lampu tidur yang redup, ibu dari si gadis kecil menaikan selimutnya ke dada milik buah hatinya.

"Mom, mengapa aku tidak pernah melihat anak lelaki tadi sebelumnya? Apa dia baru saja pindah?" tanya Bella.

Wanita itu tersenyum renyah,
"Dia memang tidak tinggal disini sweety, dia hanya berlibur bersama ibunya,"

"Sebenarnya sejak kemarin ia ingin bermain denganmu, tetapi kau malah hanya dikandangmu." lanjutnya.

Bella diam, sedikit memikirkan apa yang dikatakan ibunya.

"Baiklah ini sudah melebihi batas jam tidurmu, selamat malam sayang."

Wanita itu mencium kening buah hatinya sekilas dan bergegas keluar meninggalkan putrinya yang akan terjun ke dunia mimpi.

***

Suara ketukan dipintu membuat wanita itu menyegerakan langkah untuk membukanya.

"Ada apa bocah tampan? Bukankah kau putra Nyonya Horan?" sapanya.

"Iya aku putranya, aku ingin mengajak putrimu bermain istana pasir didepan rumahku."

"Em baiklah, tunggu sebentar biar kupanggilkan."

Tak lama setelah itu, munculah wanita tadi dengan gadis kecil disampingnya.

"Kalian akan bermain bersama, benar?" tanya ibu dari gadis itu.

"Iya mom,pasti akan senang bermain istana pasir!" kata Barbara antusias.

Wanita itu tertawa senang,
"Sepertinya kau sangat bersemangat sayang, hati-hati saat bermain dan jaga putriku dengan baik ya."
katanya sambil mencolek hidung bocah lelaki itu.

"Pasti Nyonya Turner!" jawabnya dengan hormat disamping kepalanya.

Haii,ini my first wattpad story so maaf bgt ya kalo masih acak2an:)
Jangan segan-segan buat kasih saran sm pendapat kalian ya and need bgt vote kalian pls biar tau tertarik atau engganya:)

Summer MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang