One

138 28 1
                                    

"Jangan dulu kau taruh benderanya, aku akan memberinya benteng." ucap bocah lelaki pirang.

Bella kembali meletakkan bendera kecilnya dipasir.

"Nah sekarang kau tancapkan bendera dimenara itu dengan hati-hati."

"Lalu apa kita perlu menambahkan benteng pasirnya lagi?" tanya Bella sambil memandangi istana pasir kecil itu.

"Tunggu, aku akan mengambil sesuatu didalam." ucap bocah laki-laki bermata biru.

Tak lama bocah itu kembali dengan membawa dua buah lego kecil, lego yang satu memakai topi bangunan untuk laki-laki dan lego satunya mengenakan rok.

"Ini kita letakkan dijalan masuk istana ini." katanya menaruh dua lego itu.

Bella menunjuk kedua lego itu,
"Lebih baik kita letakkan ditempat yang berbeda, sang ratu di benteng sebelah kanan dan sang raja ini disebelah benteng kiri."

Bocah laki-laki itu diam memikirkan.

"Kata paman Jack, jika kita bersatu maka semuanya akan aman. Seperti istana itu pasti akan aman jika kedua lego menjaganya."

Bella mengangguk, dan saat Bella sedang membenarkan posisi lego, tanpa disengaja tangannya menyenggol menara istana dan membuat istanya ambruk.

"Oh tidak aku menghancurkan istananya!" seru Bella kaget.

Bocah lelaki pirang itu terdiam sejenak memandangi istana pasir itu yang sudah tidak berupa.

"Tak apa, kita bisa membuatnya lagi besok. Sekarang kita cari bendera dan kedua lego itu agar bisa digunakan lagi untuk menara istananya nanti."

Saat kedua bocah cilik itu sibuk mengeruk pasir, sang bocah lelaki pirang itu menemukan benda kecil berbentuk kupu-kupu.

"Lihat aku menemukan ini."

Bella menghentikan pekerjaaannya dan menoleh ke sampingnya.

"Indah sekali bentuknya." ucapnya antusias.

"Aku akan mencuci agar bentuknya lebih terlihat dan bersih." ucap bocah lelaki itu.

Baru saja bocah lelaki itu akan beranjak, wanita berambut pendek pirang datang ke arah mereka berdua.

"Mana istana pasir kalian?" tanyanya sambil melihat keselilingnya.

"Saat kami akan menghiasnya aku tidak sengaja menyenggol menaranya dan istana pasirnya menjadi ambruk." jawab Bella.

"Sayang sekali padahal aku menantikan hasil istananya."

Wanita itu kembali berbicara, "Lihat baju kalian sudah kotor terkena pasir, bagaimana jika kalian melanjutkannya esok dan sekarang bersihkan badan kalian?"

"Baik Nyonya, sekarang aku akan pulang untuk mandi. Sampai jumpa besok, da-ah."

Setelah gadis itu berpamitan, ia lalu berjalan pulang menuju rumahnya yang hanya berjarak satu rumah dari tempatnya bermain pasir.

***

Bella melahap makan malamnya dengan lahap. Setelah seharian bermain dengan bocah pirang itu, dia tidak henti-hentinya menunjukkan senyum diwajahnya.

Ibunya yang sedang menata piring kotor terus memperhatikan tingkah laku gadis kecilnya.

"Kau tidak pernah seperti ini sebelumnya, apa kau senang memiliki teman baru sepertinya?"

Bella menghentikan kegiatan makannya, dan mendongak.
"Senang sekali mom, dia sangat baik. Aku berharap dia bisa terus bermain denganku."

Senyum cerah dibibir wanita itu mulai pudar, ia mendekat kearah Bella dan mengelus rambutnya.

"Mom berharap juga begitu sayang,"

"Bersihkan mulutmu, sikat gigi, kemudian tidurlah." lanjutnya.

"Baik, Mom. Aku tidak sabar untuk menunggu besok pagi!" ujarnya antusias.

Setelah gadis kecilnya berlalu, wanita itu sedikit termenung memikirkan esok dan apakah suasana hati putrinya akan tetap sebahagia sekarang?

***

Bella berlari kecil menuju pintu, saat ia akan membuka pintunya ia mendengar suara ibunya yang menyerukan namanya.

"Aku disini Mom!" teriaknya.

Ibunya melangkah menghampirinya,
"Kau akan kemana Bella?"

"Aku ingin keluar dan bermain bersamanya lagi." jawabnya.

Tanpa menunggu rekasi wanita itu, Bella langsung melesat begitu saja.

Wanita itu memiliki firasat yang tidak baik semenjak kepergian Bella beberapa menit yang lalu, dan dengan segera wanita itu keluar dari rumahnya.

Benar saja, dia menemukan putrinya yang sedang berdiri tepat didepan halaman rumah teman barunya.

Kedatangannya langsung disambut oleh wanita berambut pendek pirang yang sedari tadi sudah berada disana.

Tangan kanan wanita itu, menggandeng tangan kecil Bella.

"Kebetulan sekali kau disini Nyonya Turner, aku bersama putraku akan pamit ke Ireland. Terimakasih untuk beberapa hari ini."

"Dan terimakasih juga sudah mau menemani putraku, gadis cantik." ucapnya sambil mencubit pipi mungil Bella.

Bella hanya tersenyum masam, dia merasa sedih bahwa teman barunya akan pergi.

"Ucapkan selamat tinggal kepada Nyonya Turner dan putrinya, sayang. Mom akan ke dalam mengambil beberapa barang." kata wanita itu kepada putra kecilnya.


Don't forget leave ur vomennts:)

Summer MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang