Cuit... cuit...
Burung-burung saling bersahutan dan matahari semakin meninggi melepas sinarnya yang sangat terang. Mata Chloe terbuka perlahan-lahan, menyesuaikan dengan sinar matahari yang menyilaukan matanya. Ia menengok ke bawah, dan Kazuto masih terlelap di pangkuannya. Dan juga ia terbangun dengan selimut yang menghangatkan kakinya, dan sebuah selimut lagi yang menutupi tubuh Kazuto.
Chloe mengelus-elus rambut Kazuto dengan pelan, dan Kazuto dengan perlahan membuka matanya sambil sedikit mengerang. Kazuto lalu terbangun dari paha Chloe dan menegakkan tubuhnya.
Ia menatap Chloe yang juga menatapnya dengan sebuah senyuman.
"Pagi, Chloe." Kata Kazuto tersenyum sambil mengusap-usap matanya.
"Pagi juga untukmu." Kata Chloe lalu berdiri dan mengajak Kazuto untuk masuk ke dalam rumah.
Dan di dalam, Gray duduk di sofa dengan secangkir teh di tangannya.
"Hmm, pasangan merpati sudah terbangun rupanya." Kata Gray lalu menyeruput tehnya.
Kazuto dan Chloe tak menghiraukan Gray yang asik menghabiskan tehnya. Kazuto naik ke kamarnya dan melihat kalau Leon sedang berganti baju.
"Oh, kau sudah mandi?" Tanya Kazuto lalu Leon menjawab dengan sebuah anggukan.
"Kau dimana semalam? Aku terbangun sekitar jam 2 dan kau tak di kasurmu." Tanya Leon lalu membuka jendela kamarnya.
Kazuto menggaruk-garuk pipinya dan sedikit memerah, "Aku tertidur di teras."
"Ha? Atas dasar apa kau tertidur di sana?" Tanya Leon.
"Pokoknya begitu. Tak usah bertanya lagi. Kurasa aku akan membuat roti dulu di bawah. Kau mau?" Tanya Kazuto lalu membuka kembali pintunya dan menengok pada Leon.
Leon mengangguk, "Selai coklat dan segelas susu." Kazuto lalu membentuk isyarat tangan 'OK' dan turun ke lantai bawah.
Kazuto turun ke bawah dan melihat Gray masih menikmati tehnya sambil membaca koran yang baru saja datang.
"Oma mana?" Tanya Kazuto.
"Err... kurasa kamar mandi." Kata Gray tak berpaling dari berita yang ia baca.
Kazuto lalu mengambil 4 lembar roti dan mengoles mereka dengan selai, "Ada berita menarik?"
Gray terlihat semakin serius, dan ia melemparkan koran itu pada Kazuto.
Kazuto menangkapnya dan melihat pada halaman pertama, "Ledakan pada rumah-rumah warga. Sengaja? Atau tidak disengaja?" Kazuto membaca judul halaman itu.
"Kau pikir?" Tanya Kazuto kepada Gray yang beranjak dari sofa lalu mencuci cangkir tehnya.
"Aku cukup yakin itu pasti kerjaan Frost. Tapi aku tak tau bagaimana ia bisa melakukannya dengan diam dan tak terdeteksi." Kata Gray lalu membuka kulkas, Kazuto mengambil sekotak susu dari dalam dan menuangkannya pada 2 buah gelas.
"LEON!" Kazuto berteriak dan Leon menyahut, sedikit berteriak dari atas.
"Cepat atau lambat akan kita ketahui." Kata Kazuto lalu memberikan koran itu pada Gray lagi.
"Hei." Leon turun dari tangga dengan Reine dan Lyra yang sepertinya baru terbangun, juga Chloe yang telah berganti pakaian.
"Lyra? Kau tidak bisa tidur semalam?" Tanya Gray melihat kantung mata Lyra yang berwarna hitam.
Lyra terdiam lalu merebut susu dari tangan Kazuto dan meneguknya hingga habis. Lyra bersender pada kulkas dan menguap.
"Mimpi buruk, seperti biasa." Kata Lyra lalu kembali naik ke atas, "Bolehkah aku bangun lebih siang kali ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Witch and War 2 : The Cursed
FantasyPara penyihir berpikir bahwa, jika E.N.D. telah berakhir, tak akan ada lagi masalah di dunia sihir. Salah besar. Mereka tak melihat apa yang ada di depan mereka saat ini. Mereka tak memikirkan dan mempersiapkan segalanya dengan matang. Sebuah perku...