Chloe melangkah keluar dari kamar mandi, begitu ia melihat keluar jendela. Matanya melebar, dan ia menggosok-gosok matanya membenarkan penglihatannya.
Sebuah asap dari kejauhan terlihat mengepul ke atas, tetapi, asap itu malah terpecah dan berpencar ke seluruh arah. Chloe hanya diam lalu memakai bajunya kembali. Ia lalu turun ke bawah dan membuka pintu. Seluruh temannya juga melongo melihat asap itu. Dan tiba-tiba, salah satu pecahan asap itu terbang mendekat dan semakin dekat, hingga akhirnya mereka mengetahui. Itu bukanlah segumpal asap, melainkan sebuah robot yang terlihat menyerupai manusia dan berwarna putih bersayap layaknya nephilim. Robot yang 2x lebih besar dari manusia itu melesat dengan cepat menggunakan 2 pasang sayapnya dan menghancurkan rumah-rumah warga.
"Apa-apaan itu?" Kata Ervan sambil memperhatikan bangunan yang hancur karena robot itu.
"Tunggu, jika itu hanyalah satu... yang di sana berarti..."
DUAR!
Robot itu melemparkan sebuah bola api yang cukup besar ke permukaan tanah hingga bola api itu meledak dan membakar sekitarnya. Robot itu terus-menerus melemparkan bola apinya secara acak dan seluruh warga mulai ketakutan. Bantuan keamanan sudah berjaga di seluruh tempat dan mengevakuasi warga satu-persatu.
"Hancurkan robot itu!" Kazuto dan Lyra seketika itu juga langsung terbang melesat dan Kazuto mengaum ke arah robot itu. Robot itu lalu membeku dan Lyra memotongnya menjadi 3 bagian. Robot itu tak lagi bergerak, ia hancur dan terjatuh ke bawah menghantam tanah dengan keras.
"Hei, itu bukanlah apa-apa. Di sana!" Leon menunjuk ke arah datangnya robot tadi. Dan mereka melihat ribuan robot yang melesat ke arah mereka melempar bola-bola api secara acak dan membakar rumah-rumah.
"Itu... pasti kerjaan dari Frost." Kata Sarah.
"Oma dimana?" Tanya Gray menengok pada Reine.
"Kalau dugaanku, langsung menuju ke sana atau kerajaan." Kata Chloe.
"Krrsk... halo? Kalian?" Tiba-tiba, suara Oma Laine muncuk di dalam kepala mereka. Sarah tersenyum kecil sambil menaruh jari telunjuk dan tengahnya di pelipis kanannya.
"Oma! Ada apa ini?" Tanya Kazuto sambil menyerang salah satu robot yang lewat dan hendak melemparinya bola api.
"Oma juga tidak tau! Yang pasti, saat ini kalian sebaiknya mencari tau perlahan. Jangan gegabah! Kita tidak tau apa yang akan terjadi nanti!"
"Anu... kurasa, ini pasti ulah Frost. Aku pernah membaca pikirannya tentang hal ini." Sarah mulai menceritakan apa yang dia tau, juga sedikit tambahan dari Ervan.
"Jadi, para makhluk putih ini dikendalikan mesin?"
"Aku 90% yakin." Kata Sarah.
"Kalau begitu, kalian lebih baik langsung pergi ke gedung Frost. Di sana, kalian bisa berpencar untuk mencari mesinnya. Dan usahakan, jangan sampai sendiri. Kalau kalian menemukan mesinnya, segera hubungi Sarah dengan telepatinya! Ingat, janganlah ceroboh! Salah sedikit saja akan bisa jadi fatal!"
***
"Lyra dan Ervan, akan ada di bagian timur. Aku dan Leon di barat. Kazuto dan Chloe di utara. Dan Kak Reine dan Sarah, di selatan. Jika salah satu menemukannya, seperti yang tadi Oma bilang, hubungi Sarah. Sarah, telepatimu bisa mencakup seluruh area gedung itu?" Kata Gray berbelit dan Sarah mengangguk mengiyakan.
"Kalian tak masalah dengan ini?" Tanya Lyra pada Sarah dan Ervan. Mereka saling bertatapan dan meneguk ludah.
"Tentu. Ayo pergi!"
Lyra menyihir mereka semua dengan sihir udara. Dan mereka semua bisa terbang dengan mudah dan cepat.
"Batas waktu sihirku 10 menit, sampai di sana, langsunglah mencari dengan pasangan masing-masing." Kata Lyra dan mereka semua mengangguk. Mereka lalu melesat dan menuju gedung Frost sambil sesekali menghancurkan robot-robot yang berkeliaran itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Witch and War 2 : The Cursed
FantasyPara penyihir berpikir bahwa, jika E.N.D. telah berakhir, tak akan ada lagi masalah di dunia sihir. Salah besar. Mereka tak melihat apa yang ada di depan mereka saat ini. Mereka tak memikirkan dan mempersiapkan segalanya dengan matang. Sebuah perku...