NAUGHTY BOY - Part 20

398 31 9
                                    

Udara dingin disekitarnya, membuat Daiki berjalan tanpa tujuan. Dia benar-benar tidak tahu saat ini ia berada di kota mana. Bagaimana ia bisa kembali pada Yuya jika tidak memiliki uang sepeserpun. Sementara identitas dirinya berada di tasnya yang tak mungkin ia ambil. Mengambil tasnya sama saja ia kembali ke Aria.

Tap~ Tap~

"Hoo hoo ... benar-benar menjengkelkan! Crazy!! Hanya karna aku pelayan bar dia bisa memutuskanku! Haha.."

Seorang pemuda berusia 16 tahun berjalan sempoyongan akibat minuman keras. Orang ini sedang mabuk berat, Daiki memandangi pemuda mabuk itu. Dan pemuda itu ambruk tak sadarkan diri, Daiki berlari menolongnya. Tak tahu apa yang ia lakukan untuk menolongnya, Daiki menyeret pemuda itu masuk kesebuah gedung tua yang tak berpenghuni.

"Fuuuh~ akhirnya, setidaknya aku bisa bermalam disini. Kasian orang ini." gumam Daiki.


Keesokan harinya, pemuda mabuk itu terbangun. Ia melihat anak usia 12 tahun yang tertidur berbantal tangannya. Pemuda yang tak lain bernama Keito ini berniat membangunkan Daiki. Sebenarnya ia juga tidak ingat pasti tentang kejadian semalam.

"Ah~ maaf aku membangunkanmu ya?"

"Tidak, tuan tidak apa-apa? Semalam tuan mabuk berat." ucap Daiki mengambil posisi duduk.

"Ah, maaf aku merepotkanmu semalam. Dan jangan panggil aku tuan, aku hanyalah pelayan bar biasa kok. Namaku Keito, siapa namamu?" Keito memberikan tangannya.

"A-Arioka Daiki." Daiki menjabat tangan Keito sedikit ragu.

"Jangan takut, aku orang baik kok. Lalu, kenapa kamu berada ditempat ini?"

"Sebenarnya, aku butuh pekerjaan. Aku tidak memiliki uang bahkan identitas untuk kembali kerumah." Daiki menunduk sedih.

"Jangan khawatir, karna kamu sudah menolongku. Aku tidak keberatan untuk mengenalkanmu pada bos ku. Kebetulan dia butuh orang yang bisa diandalkan. Tapi, menurutku..." Keito sedikit ragu jika Daiki mau menerima tawarannya.

"Tapi apa?"

"Kamu memangnya bersedia bekerja di bar atau sebut saja club malam?"

Daiki berfikir, apa haru ia menerima tawaran ini. Tapi jika ia tolak, belum tentu ia mendapat pekerjaan ditempat lain."

"Lalu bagaimana dengan tawaranku? Mau tidak?"

"Baiklah, aku mau bekerja ditempatmu."

--------------------


Keseharian Daiki berubah, semenjak ia bertemu dengan Keito dan tinggal sementara dengannya. Daiki sedikit nakal, ini semua karena pergaulan Daiki yang salah. Daiki memang awalnya menolak, namun karena teman-teman barunya ia sedikit demi sedikit mengikuti bahkan menuruti perkataan mereka.

"Bagaimana Daichan? Ini namanya rokok!" seru temannya yang berusia 13 tahun.

"Uhuk~ uhuk." Daiki terbatuk saat temannya menyuruhnya mencoba menghisap rokok.

"Hey! Sudah kembali ketempatmu Aoi!!" perintah Keito.

"Daichan, beristirahatlah. Malam ini sepertinya kamu banyak pelanggan."

"Tidak apa-apa, Keito-kun. Aku masih kuat, lihat saja ya! Aku janji akan mentraktirmu." cekikik Daiki.

"Haha...aku tidak menyangka kau beradaptasi dengan cepat. Padahal ini baru 2 minggu kamu bekerja."

"Ya, itu mungkin karena mereka yang bekerja disini seumuran denganku."

"Daiki, ada pelanggan tuh, tolong layani ya." pinta Keito.

Daiki segera mendekati pelanggan dan menawarkan beberapa menu yang ada di club malam ini. Pria itu melirik wajah Daiki, pria itu tertarik pada bocah didepannya daripada menu yang ditawarkan.

"Aku akan membayarmu lebih, aku mau kau melayaniku."

"Eh?" Daiki sedikit kebingungan, karena yang ia tahu di bar ini pekerjaannya hanya melayani tamu.

"Bagaimana anak manis?"

Pria itu mengangkat dagu Daiki. Daiki akhirnya mengangguk setuju.

"Bagus, bawa aku ke kamar terbaik di club malam ini."

"I-iya tuan." Daiki pun menunjukan kamar terbaik yang diminta.

Pria itu menggenggam tangan Daiki, dan menyeretnya masuk kedalam kamar setelah Daiki memberikan kunci kamarnya. Pria itu mengunci kamarnya dan tersenyum melihat Daiki yang diam tidak mengerti.

"Akan aku ajarkan cara melayani tamu yang baik." Pria itu mendorong Daiki ke tempat tidur.

"Ma-mau apa tuan?" detak jantung Daiki tak beraturan.

"Aku hanya mengajarimu menjadi pelayan yang baik." pria itu menerkam kedua tangan Daiki, ia lalu menciumi Daiki. Daiki meronta, namun karena badannya terlalu kecil ia tak bisa membalas perbuatan pria bejat yang kini menguasai tubuhnya.

"Le-lepaskan aku!" teriak Daiki yang tak tahan dengan ciuman dari pria paruh baya ini. Daiki menendang perut pria tersebut hingga berhasil melepaskan diri.

Keito yang mencari keberadaan Daiki karena pelanggan mengantri, akhirnya ia mendengar suara kegaduhan dalam sebuah kamar. Keito membuka kamar tersebut dengan kunci cadangan. Ia akhirnya menemukan Daiki yang memegang botol bir pecah dan terlihat sedikit syock.

"Daiki! Apa yang kau lakukan?" Keito segera membuang botol pecah itu ke luar jendela.

"A-aku..."

"Sudah, lupakan kita harus kabur dari sini sebelum semuanya sadar." Keito dan Daiki kabur melewati pintu belakang bar sebelum yang lain tahu jika ada insiden dikamar.

Setibanya di apartemen Keito, Keito segera mengemasi barang-barangnya.

"Kita harus pergi dari sini."

"Eh? Kenapa mendadak." bingung Daiki.

"Jangan bertanya, Daiki keselamatanmu lebih penting. Orang tadi pasti akan menyuruh anak buahnya untuk menangkapmu. Dia itu orang kaya di kota ini, dan dia juga adalah bos dari berbagai preman dikota ini."

"Tapi...dia yang salah."

"Sssttt di kota ini, tidak mengenal salah dan benar. Daiki, berjanjilah kau tidak akan melakukan kesalahan lagi."

Daiki menunduk, tangannya masih gemetar saat ia mengingat kejadian tadi.

'Aku tahu dia hanya pingsan. Aku memukulkan dengan botol bir juga karena dia membuatku takut.' Batin Daiki.


--------------------

Yabu merebut bir yang dituang Yuya, ini adalah gelas ke 4 dan Yuya benar-benar tak memiliki semangat hidup.

"Sampai kapan kamu merusak hidupmu Yuya!!"

"Aku... tidak merusak hidupku. Hihi, aku hanya bersenang-senang sedikit." ucap Yuya yang 70% pikirannya dikuasai oleh alkhohol.

"Inoo jika kita membiarkan Yuya mabuk-mabukan seperti ini, dia benar-benar akan kehilangan masa depannya."

"Aku tahu Yabu, tapi aku sudah keliling mencari info soal keberadaan Daiki. Ini sudah 1 bulan kurang Daiki menghilang, dan kami belum ada perkembangan."

"Ah~ aku tidak tega melihat Yuya selalu seperti ini sepulang kerja. Dia benar-benar hancur." gumam Yabu yang memandangi sahabatnya ini. Yuya sudah tak sadarkan diri akibat minuman berakhohol ini.

"Daichan~ dimana kamu Daichan~ hik." gumam Yuya tak sadar.

To be continue...

NB : Maaf ya readers, akhir" ini aku sangat sibuk. Jadi maaf jika ceritanya gak bisa UP sesuai jadwal. Tapi akan diusahakan mulai sekarang up nya sesuai. Dan juga maaf membuat kalian kecewa dan menunggu, dan... terimakasih readers sudah menyempatkan diri untuk RVC!!!

Thanks 2k readers!!!!!! Author seneng!!!! 😇😢

Chu chu chu 😗😙😘😚😍










NAUGHTY BOY (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang