NAUGHTY BOY - Part 6

508 41 17
                                    

Rumah Sakit,

Takaki dan Yabu sedikit lega mendengar penjelasan dari dokter. Daiki hanya pingsan karena benturan kepalanya. Namun lebih detailnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Daiki hanya mengalami robek sedikit dikepalanya. Hal itu menyebabkan pendarahan ringan karena kita tahu kulit anak kecil lebih sensitif dan rentan jika terbentur atau jatuh.

Yabu menghela nafas lega, ia menepuk pundak Takaki. Mengisyaratkan pada temannya jika semua akan baik-baik saja.

" Jangan khawatir, Daiki tidak akan apa-apa "

" Ini semua salah ku. Harusnya aku gak biarin Daiki pergi sendiri tadi. "

" Yuya, hal ini biasa terjadi pada anak kecil. Kamu jangan seperti ini, tidak baik lho. "

Yabu tersenyum, mungkin bisa dibilang Yabu dan Inoo adalah tetangga yang saling bisa diajak kerja sama. Walau kadang keduanya banyak mengeluh. Tapi mereka adalah teman terbaik Yuya dalam mengurus Daiki.

Takaki dan Yabu masuk kedalam kamar inap, dokter yang memeriksa sudah mengijinkan.

Takaki melihat Daiki masih memejamkan matanya dengan balutan perban putih dikepalanya. Yabu bisa melihat kesedihan Yuya. Walau Daiki bukan anak biologisnya, tapi Yuya seakan merasakan kasih sayang yang ia curahkan melebihi cintanya pada dirinya. Yuya belajar menerima dan menyayangi Daiki sesuai janjinya.

" Daichan, bangun dong. Yuya kangen. "

" Mungkin Daiki masih terbawa obat bius. " kata Yabu.

Pukul 13:00 AM, JST

Daiki membuka matanya, ia melirik Yuya dan Yabu yang berjaga. Daiki memegang kepalanya yang sedikit nyeri itu, ia pun merengek memanggil nama Yuya.

" Yu-yan... uh... " merasa risih dengan perban yang melilit dikepalanya, Daiki menjambakin perban yang melingkar dikepalanya.

" Daiki... jangan ya... jangan ditarik-tarik gitu. " Yuya menahan tangan Daiki.

" Dai gak mau pake ini... ini kelasa lisih. "

" Daiki, kan biar lukanya cepet sembuh. Sini Yuya bobokin lagi. " Yuya menepuk-nepuk paha Daiki, sembari ia bercerita.

" Bobok ya... Yuya ceritain, dulu... hiduplah keluarga penguin. Mereka hidup dikutub. Da- "

" Kutub itu apa ? "

" Ngh~ tem-tem..tempat yang dingiiiin sekali ! Rumahnya penguin. " Yuya mengarang.

" Dan, keluarga penguin itu terlihat senang. Ada Mama penguin, Papa penguin, Nii-chan penguin sama Baby penguin. " lanjut cerita.

" Cegini ? " Daiki mengeluarkan empat jari, yang mengartikan keluarga penguin itu terdiri dari empat penguin.

" Iya, jadi ada 4 penguin. Lalu, suatu hari... ada orang datang. Dia adalah penjelajah benua. "

" Pelajejah bedua ? "

" Bukan, Penjelajah benua yang benar. Penjelah benua itu orang yang suka main-main lihat dunia. " jelas Yuya, Namun Daiki tidak bisa mengerti dengan maksud Yuya, ia hanya mendengar lagi cerita selanjutnya.

" Terus, orang itu gak sengaja melihat baby penguin yang main-main air. Dan orang itu menculik baby penguinnya terus dimasukin deh ke karung. Orang itu bawa baby penguinnya naik pesawat. Terus baby penguinnya di masukin ke kebun binatang. Loh... Daiki kok nangis ? " tanya Yuya bingung yang melihat Daiki terisak-isak mendengar cerita Yuya.

" Dai gak mau dengelin lagi !! Celitanya jahat !! Huhu... hiks.. "

" Aduh... ada apa sih, Yuya kamu bikin Daiki nangis ? " tanya Yabu.

" Enggak, orang aku cuma cerita soal penguin yang diculik orang. "

" Ah, cerita tadi ? Agak bermutu sedikit dong. "

" Hiks..hiks.. Dai kelasa cedih. "

" Maaf-maaf, lagian itu kan cuma cerita Daiki. Ya emang, ada orang tega nyulik bayi penguin. Yuya kan cuma ngarang cerita. " kata Yuya.

" Yuyan gak boleh boongin Dai, hiks.. hiks.. " isak anak kecil itu.

" Iya-iya, maaf. Kan Yuya udah minta maaf. "

" Ya udah, Daiki bobok lagi ya. Biar cepet sembuh. " kata Yabu.

Daiki pun mengusap airmatanya dan tidur dengan usapan dipunggungnya oleh Yuya.

Keesokan paginya!

Daiki mencoba menggunakan kesempatannya. Ia benar-benar menjadi super manja, Daiki melarang Yuya untuk bekerja dan menemaninya di Rumah Sakit.

" Daiki.. kan ada Inoo sama Yabu yang jagain. Nanti Yuya pulang siang deh. " negonya, namun Daiki tak mau melepaskan rangkulan dileher Yuya.

" Yuyan dicini aja, Dai senang Yuyan dicini. "

" Tapi Yuya kan harus kerja. Nanti bos Yuya marah gimana ? "

" Bos Yuyan malahin Yuyan ? " tanya Daiki.

" Iya, makanya Daiki ijinin Yuya kerja ya. "

" Gak mauuu, Nanti Dai kelasa cedih talau Yuyan kelja. " Daiki semakin mengeratkan pelukannya.

Takaki hanya bisa pasrah menggendong Daiki yang tidak mau dilepas.

Bahkan bujukan Inoo dan Yabu tidak mempan.

" Aduh, Yabu Inoo bantuin dong. Udah telat nih... " keluh Yuya.

" Bantuin gimana ? Orang anaknya juga gak mau nglepasin kamu gitu. " jawab Inoo.

Yabu kembali membujuk,

" Daiki, yuk Yabu-nii gendong. Kita lihat-lihat mainan disana yuk. " tangan Yabu terbuka lebar, namun Daiki malah melengos dan masih mengeratkan pelukannya.

" Ayolah Daichan... Yuya kerja kan juga buat Dai. " Yuya mencoba memohon.

" Gak mau... Yuyan cama Dai aja. Yuyan gak usah kelja. " katanya.

" Kamu gak bisa minta cuti apa ? " tanya Inoo.

" Gimana ya... aku kan juga baru beberapa bulan kerja Noo... gak enak. "

" Coba aja, mungkin bos kamu mau ngertiin. " timpal Yabu.

" Tapi kalau aku bilang Daiki sedang sakit, kalau dia nanya anak siapa gimana ??? "

" Oh iya ya.... " Inoo dan Yabu serentak.

" Janan pelgi kelja... " bisik Daiki.

Yuya hanya bisa mengusap lembut punggung anak itu.

To be continue

NAUGHTY BOY (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang