"Key jemput, aku udah selesai nih", ucap seseorang diseberang telfon.
"aku didepan, males turun".
Tak berapa lama, gadis cantik datang menghampiri gadis tampan yg menunggunya sedari tadi.
"Kenapa nggk nunggu didalem sih?". Ish, lucunya gadisku ini, batin gadis tampan.
"Males, ntar digodain lagi sama temen-temen kakak".
Gadis cantik itu tau betul bagaimana perasaan gadis tampan itu. Gadis tampan yg dipanggil KEY itu sering kali digoda teman seangkatannya.
Yap, Key adik kelas gadis cantik itu, Arina Zamora Johnson.
"Haha masih trauma aja nih, mereka baik kok sebenernya".
Baik apanya, ditanggepin nglunjak, gak ditanggepin malah makin nglunjak. Gila deh, semua temannya.
"Yaudah pulang yuk kak, aku bentar lagi mau ada sparing"
"loh kamu ada sparing? Kenapa gak bilang kan aku bisa pulang naik taksi.", ucap arina.
"Nggk lah kak, kalo naik taksi nanti kena macet, pasti kakak capek kan, kalo naik motor kan bisa nerobos dikit", jawab key.
"tapi kamu nanti bolakbalik, ntar capek?", kekeh arina.
"Ish lama, ayok cepet naik".
KEY POV
Mungkin jika kalian melihatku kalian tak segan2 menghujatku, tapi itu tak masalah bagiku, karna memang inilah aku, gadis tak tau diri yg berani mencintai gadis cantik itu.Sungguh aku mencintainya, entah ini salah atau bagaimana, aku hanya menjalani anugerah terindah Tuhan dengan bahagia.
Aku mencintai gadisku dia sahabatku, dan juga kakakku, Arina Zamora Johnson. Aku tak berani menganggap ini salah, karna tak ada kesalahan yg indah dan manis seperti ini.
Melihat raut wajahnya yg lelah ikut membuatku tak bersemangat. Wajah itu yg selalu dipakai jika mendapat banyak tugas, karna ini tahun terakhirnya, dan karna itu pula selama 6 bulan terakhir ini aku yg selalu mengantar jemputnya kemanapun dia pergi (selain acara keluarga, atau dia sendiri yg meminta). Aku rela melakukan ini karena aku tak mau melihatnya 2 kali lipat lelah jika harus membawa mobil sendiri atau naik taksi yg akan menyita waktunya karna terkena macet.
"Kenapa diem kak?", kak arina mengangkat kepala yg awalnya menempel dipunggungku.
"Jalan yuk key?", pintanya manja.
"Sekarang?",
"Yaiyalah key, kan aku bilangnya sekarang, masak jalannya besok?", terlihat raut kesal diwajahnya, hehe lucu.
"Emang mau kemana?"
"Aku sih pingin makan es krim di Atap (cafe yg lokasinya diatap gedung), kan kece kalo jam segini disana". Jawab kak arina.
"Oke, lets go". Kulihat dia tertawa dari kaca spion, namun tawa itu berhenti dan itu sedikit membuatku kesal. Apa yg dipikirkannya sampai tawanya terhenti?
"Kenapa kak?"
"Kamu kan sparring?", tanyanya dengan raut wajah sedih.
"Emang".
Astaga dunia ku terpusat di gadis ini, jika aku bersamanya semuanya terlupakan.
"Ya kamu harus balik ke sekolah dong, gimana sih?", ucapnya jengkel.
"Ijin bisa kok"
"tapi nanti kamu dimarahin gara-gara aku key?", kata kak arina dengan cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGECUT EGOIS -gxg-
General FictionHanya cerita pemula yg isinya gak jelas nan aneh. Tidak ada yg salah dari sebuah cinta, hanya bagaimana kita menghadapi anugerah terindah ini. Pergi, menghindar, sakit, pengecut. Atau coba, hadapi, terima, entah nanti bagaimana hasilnya, yg jelas s...