KEY POV
Dia bahkan sama sekali tak menghubungiku, benarkah harus berakhir seperti ini?Hubungan yg baru dimulai setelah bertahun-tahun aku menunggu, berakhir tragis. Jika dipikirkan lagi, memang hanya aku yg mengotot dalam hubungan ini, bahkan tak ada kata 'kita' hanya 'aku'.
Kurasakan sentuhan pelan dibahuku, kulihat steffy memandangku dengan wajah khawatir.
Aneh, aku bisa melamun ditempat seramai dan sebising ini. Kami berdua berada di sebuah club malam untuk menghabiskan hari terakhir kami di bali, sebelum besok pagi kita balik.
"Udah yuk key, jam 11 ini", ucap steffy khawatir.
"Bentar, satu gelas lagi ya?", ucapku memelas.
"No, that's enough, we go now!", bentak steffy.
"Ya ya yaa, kita balik",
Memang rencana ke club ini itu ideku, steffy awalnya menolak apalagi melihatku untuk minum.
Setelah kuberitahu alasanku kesini, akhirnya dia mau menemaniku tapi dia melarangku minum sampai mabuk.
STEFFY POV
Ah anak ini benar-benar!
Dia tadi menyuruhku kembali ke kamar dulu, dia bilang ingin menenangkan diri di taman. Dan bodohnya aku percaya saja.Aku yg sadar dia sedikit mabuk, kembali ke taman dan mencarinya. Kulihat dia duduk sendiri di taman yg luas ini.
Disebelahnya terdapat banyak bekas kaleng bir, ah dia menurutiku pulang tapi malah mabuk disini, dasar.
"Key!", teriakku kearahnya.
Dia terlihat kebingungan mencariku, ck, dia benar-benar mabuk.
"Nggak lucu kalo ada yg ngambil foto lo dalam keadaan mabuk key, cepet masuk", teriakku lagi.
"Hem?", tanyanya bergumam.
Ah bodoh, percuma ngomong sama orang mabuk.
Aku langsung mencoba menarik tubuhnya untuk berdiri, tapi sialnya, dia malah yg menarik tubuhku.
Posisiku sekarang tepat berada didepan wajah key yg tengah duduk.
"Aku pingin disini, aku butuh kamu, aku hancur fy", kata key serak sebelum dia merapatkan wajahnya ke perutku.
Dia memelukku dalam posisiku berdiri dan dia duduk.
Kurasakan tubuhnya bergetar dan diperutku terasa basah. Dia menangis? Segitu besarkah cintanya dengan wanita itu?
Dia rapuh, dia menangis keras dipelukanku. Kenapa wanita itu begitu tega menyakiti hati tulus key?
Jika wanita itu, wanita yg dicintai key adalah aku, aku tak akan pernah menyia-nyiakan key. Sayangnya wanita itu bukan aku.
Aku memutuskan memanggil satpam untuk menggendong key ke kamar, karna dia sudah tidak mampu berjalan.
Sampai di kamar, aku melepaskan sepatu dan jaket key. Bau badannya benar-benar menusuk hidung, alkohol.
Saat aku ingin membasuh wajahnya dengan handuk basah, tiba-tiba dia memuntahkan semua yg ada diperutnya.
Arghh tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGECUT EGOIS -gxg-
General FictionHanya cerita pemula yg isinya gak jelas nan aneh. Tidak ada yg salah dari sebuah cinta, hanya bagaimana kita menghadapi anugerah terindah ini. Pergi, menghindar, sakit, pengecut. Atau coba, hadapi, terima, entah nanti bagaimana hasilnya, yg jelas s...