KEY POV
Jangan tanya kenapa aku disini. Gosip biarlah gosip. Karir hancur biarlah hancur.Sekarang hanya dia yg bisa membantuku, hanya dia yg selalu disisiku, hanya dia yg membuatku tertawa, hanya dia temanku disini.
"Ngapain kamu disini?", gerutu steffy sambil memakan sarapannya.
Yap. Jam 7 pagi aku sudah dirumahnya, karena apa, entahlah. Setelah semalam tak bisa tidur, hanya inilah tujuanku.
"Ini gendong clara", aku mencubit pelan pipi clara, ponakan steffy.
"Ish bukan itu, ngapain kamu kesini dan sepagi ini. Aku sibuk", ucap steffy.
"Ya ya yg banyak job nya", ucapku cuek sambil bermain dengan clara.
"Ah terserah kalo mau main sama clara silahkan, aku mau berangkat", ucap steffy buru-buru merapikan tasnya.
"Tunggu. Kak nanti aku main lagi sama clara, sekarang mau ngikutin steffy, boring dirumah. Em tante, makasih pancakenya, sumpah t.o.p banget", ucapku memberondong di keluarga itu.
"Kamu dianter key aja fy, biar bang bonar nganter kak tessa ke dokter", ucap mama steffy.
"Ha kakak sakit?", tanya steffy panik.
"Enggak, mau cek kandungan kayaknya hamil deh aku", ucap kak tessa santai.
"Hu kirain, yaudah jadi nganterin gak?", ucap steffy yg mrmbuatku tersedak susu yg kuminum
Aish anak ini, nggk punya sopan santun. Kenapa nepuk segala sih, untung gak muncrat.
Karna memang job aku dikurangin kak dea soalnya konserku semakin dekat. Jadi sekarang aku bisa free.
"Mimpi itu lagi?", tanya steffy memecah keheningan yg tejadi.
"Hem", aku mengangguk.
"Kenapa nggk ke dokter, kali aja dikasih obat bius", ucap steffy becanda, namun tetap memainkan ponselnya.
Aku merampas ponselnya paksa, dia meronta meminta ponselnya kembali.
"Gausah jail deh, aku lagi bales komen fans aku nih, mumpung ada waktu. Ish, balikin gak?", dia mengeluarkan ancaman abal-abalnya.
Dia masih sibuk meracau meminta ponselnya kembali. Tak sadar kami sampai ditempat tujuan steffy.
Waktu kulihat ponselnya dia semakin meracau. Oh, ternyata dia takut aku melihat wallpapernya. Ini kan waktu dibali, kapan dia ngambilnya?
"Kamu yg foto?", tanyaku pelan.
"Huft. he'em", jawab dia pasrah.
"Kapan? Kok bagus banget, ah iya kan emang aku ganteng banget", ucapku PD.
Dengan begitu steffy menoleh ke arahku dan mulai memberikan raut wajah 'pede banget lo'. Haha, aku dibuat tertawa hanya dengan melihat wajahnya.
"Kamu beneran suka sama aku fy?", tanyaku kemudian.
Steffy semakin kaget mendengar pertanyaanku.
"Kalo iya kenapa?", jawabnya cepat.
"Kenapa kamu suka aku?"
"Gak ada alasan sih, tiba-tiba aja suka gitu", jawabnya enteng.
"Tapi kamu ngertikan gimana perasaan aku?", tanyaku lagi.
"Ngerti banget malahan, key cinta mati sama arina dan susah banget move on biarpun disakiti dengan segala cara. Tapi aku bahagia, aku nggk bisa maksain hati seseorang, ngeliat kamu ketawa karna aku, itu udah cukup banget buat aku", jawab steffy dengan menatap mataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGECUT EGOIS -gxg-
General FictionHanya cerita pemula yg isinya gak jelas nan aneh. Tidak ada yg salah dari sebuah cinta, hanya bagaimana kita menghadapi anugerah terindah ini. Pergi, menghindar, sakit, pengecut. Atau coba, hadapi, terima, entah nanti bagaimana hasilnya, yg jelas s...