AUTHOR POV
Mereka berdua sudah menduduki kursi masing-masing dipesawat.Key dan steffy memutuskan hanya pergi berdua karna asisten maupun manager mereka sudah memiliki rencana terlebih dahulu.
Setelah menghabiskan beberapa jam diatas awan, akhirnya mereka sampai juga.
STEFFY POV
Yayy liburan. Akhirnya setelah berminggu-minggu hanya berkutat di ibukota sekarang aku sudah bisa memanjakan mata dengan keindahan pulau Bali.Rasa senangku bertambah berkali-kali lipat dengan adanya key disampingku, menemaniku berlibur disini.
"Jam 5 nanti kita berangkat, jadi kita masih bisa istirahat dulu", ucapku sesaat setelah check in di hotel yg akan kami tempati selama 5 hari kedepan.
"Oke. Bukannya kamu ada keluarga ya disini? Kenapa dihotel?", tanya key.
"Kalo gak gini, yang ada nanti kamu keluyuran cari cewek bule lagi", jawabku sok cemberut.
"Aish anak ini", key mengacak rambutku.
Kamipun memasuki kamar kami masing-masing, dan beristirahat sejenak sebelum jam 5 nanti.
Sumpah, sampai saat ini aku masih merasa kalau ini mimpi. Lebay? Biarin. Kalian yg mengataiku seperti itu, karna kalian belum pernah merasakan indahnya jatuh cinta.
Aku jatuh cinta dengan key, jatuh dan semakin jatuh kedalam manisnya pesona key.
Akupun masuk kealam mimpi dan terbangun karena mendengar alarm yg kusetel jam 15.30. Ah, lumayanlah, badanku sudah tak selelah seperti tadi.
Akupun bersiap, mandi, make up, tata rambut, dan memakai gaun pilihanku.
Gaun tanpa lengan berwarna biru tua yg panjangnya diatas lutut, nampak membalut pas ditubuhku.
Setelahnya aku langsung menemui key di lobby, karna dia sudah menelfonku tadi.
"Hay, yuk berangkat", ucapku kearah key yg sibuk bermain ponsel.
"Ayuk. Loh warna kita samaan lagi?", ucap key yg langsung membuatku melihat pakaiannya.
Dia memakai celana khaki dan jas berwarna biru tua juga dan didalamnya kaos berwarna putih sebagai kesan santai. Semi formal yg sopan.
"Wah kita memiliki kebetulan yg luar biasa yg sering terjadi, hehe, yuk", ucapku tertawa.
Aku berjalan beriringan dengan key saat memasuki gedung pernikahan. Nggak mungkin aku menggandeng lengannya seperti wanita pria yg datang kesini dengan saling bergandengan. Selain bisa menimbulkan kesalahpahaman, belum tentu key mau.
"Kak alya selamat ya,", ucapku tulus ke pengantin wanita, kerabatku.
"Thanks fy, aku pikir kamu nggk bisa dateng, mama papa kamu udah dateng tadi", ucap pengantin wanita.
Key yg baru menyalami dan memberi selamat ke kak alya, hanya diam disampingku. Dia memasang senyuman untuk kak alya dan suaminya.
"Jangan langsung pulang, nanti ada sesi foto lagi, oke. Eh, tunggu. Kamu kesini sama dia? Key rajata kan?", tanya kak alya yg baru sadar dengan keberadaan orang tampan disampingku.
"Hem iyya kak, yaudah nanti lagi ya, antrian udah panjang tuh", ucapku ke kak alya.
Dia mengatakan akan menemuiku lagi, dan menyuruhku menunggu sebentar.
Percakapan tadi memang membuat antrian para tamu, selain itu aku juga tidak ingin key menjadi topik utama disini.
Karna saat key didepan memberikan ucapan selamat semua memandang kearah key dan mulai berkasak kusuk membicarakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGECUT EGOIS -gxg-
Ficción GeneralHanya cerita pemula yg isinya gak jelas nan aneh. Tidak ada yg salah dari sebuah cinta, hanya bagaimana kita menghadapi anugerah terindah ini. Pergi, menghindar, sakit, pengecut. Atau coba, hadapi, terima, entah nanti bagaimana hasilnya, yg jelas s...