KEPINGAN 9

6.9K 449 26
                                    

Semua ini semakin kurasa.
Sebagai nikmat yang KAU berikan.

ARINA POV
Semenjak pertemuan itu, aku terserang insomnia.

Tapi pertemuan itu hanya berlalu begitu saja, aku tak tau kabarnya lagi dan diapun sama. Dia sama sekali tak ada niatan menghubungiku.

02.11, mata ini masih terjaga. Arggh.
Besok ada kuis dan aku sama sekali belum ada persiapan. Ini tahun terakhirku, jika seperti ini terus bisa-bisa aku tidak lulus tepat target.

Semua ini gara-gara pertemuan itu. Gara-gara mata hazel itu, hari-hariku menjadi berantakan seperti ini.

Ini semua karna key, karna aku merindukannya.

2 minggu sudah aku terserang insomnia, aku sudah mencoba berbagai cara untuk tidur nyenyak, tapi nihil aku tetap terjaga dan baru tidur saat fajar mulai menunjukkan wujudnya.

"Kamu kenapa beb, sakit?", tanya reno saat menyentuh dahiku.

"Nggk kok, cuma kurang tidur aja", jawabku.

Aku masih menjadi pacar reno, malah dia sudah menjadi tunanganku. Dia melamarku ketika kami nerada di tahun kedua.

Aku tak bisa menolak karna tak ada alasan yg jelas dan ampuh untuk menolaknya. Dan lagi kedua orang tuaku sangat mendukung. Reno telah mengambil hati orang tuaku

Aku membohongi reno, orang tuaku, dan juga diriku sendiri.

"Kok ngelamun? Mau makan dulu?", tanyanya ketika kami berhenti di lampu merah.

"Pulang aja deh, aku cuma butuh istirahat, ya", pintaku pelan.

Kulihat dia tersenyum lalu mengangguk. Kualihkan pandanganku ke luar jendela.

Terlihat gambar key dipapan iklan, ah iya dia artis. Dia akan mengadakan mini konser dikotaku. Dia sibuk.

Tunggu, jika dia melakukan konser hari sabtu, mungkin dia masih disini sampai minggu. Kesempatan.

"Em ren, minggu kayaknya aku gak bisa deh, aku mau istirahat total", rencana bagus rin.

"Yah kok gitu sih, keluarga aku yg dari manado dateng, masak tunangan aku gak dateng?", rajuk reno.

"Aku beneran capek ren, kamu nggak kasian huh? Nanti kalo aku sakit, kamu dibilang gak bisa jaga aku", bujukku ke reno.

Selalu dia yg mengalah, ah jika begini rasa bersalah ku akan muncul lagi dan lagi. Aku selalu saja menolak tapi dia selalu menerima. Shit.

Minggu pagi, aku bergegas memacu mobilku. Aku akan menemuinya, hari ini atau tidak sama sekali.

Tempat ini masih sama, aku menunggunya dilobby bawah. Entah berapa jam aku menunggu, tapi yg jelas ini sangat lama.

KEY POV
"Aku cuma mau tidur disini bentar kak, jam 3 kan acaranya? Jemput jam 2 oke", ucapku memelas ke kak dea, manajerku.

"Key, ambil barang yg kami butuhin, kita balik ke hotel, oke", kata kak dea menawar.

"Aku cuma mau disini bentar kak, waktu aku disini cuma sampe besok. Please aku kangen tempat ini", rayuku ke kak dea dengan gaya sok imut.

"Oke oke, jangan makan yg aneh-aneh. Jam 2 tepat aku jemput", ucap kak dea pasrah.

Yey akhirnya. Aku turun dari mobil dan masuk ke tempat yg dulu menjadi hunianku selama hampir 4 tahun. Aku SMP sudah meminta hidup sendiri.

"Siang miss, kunci 101 please", ucapku ramah ke resepsionis.

"Ini nona, selamat datang kembali", jawab gadis muda yg berjaga dibalik meja panjang.

Saat ingin masuk ke dalam lift, mataku menangkap sosok gadis cantik sedang duduk dengan majalah ditangannya. Arina.

PENGECUT EGOIS -gxg-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang