KEPINGAN 21

5.1K 347 19
                                    

ARINA POV

Flashback.

"Arina", panggil papa.

"Iya pa, ada apa?", jawabku lalu ikut duduk disebelah papa.

Tiba-tiba papa memelukku erat, seakan aku akan ditinggalkannya. Tapi entah kenapa aku juga merasa sakit akan pelukan papa, sakit dihatiku.

Papa diam namun terasa jika sesekali papa menghembuskan nafas berat. Apa yg dipikirkan papa?

"Papa kenapa?", tanyaku.

"Papa cuma merindukan pelukan putri kecil papa yg sekarang sudah beranjak dewasa", ucap papa setelah melepaskan pelukannya.

Kulihat wajah papa, gurat diwajahnya semakin terlihat, apa papa memiliki masalah. Dan lagi mata papa merah, apakah papa baru saja menangis?

"Apa kamu masih berhubungan sama key?",

Deg. Kenapa papa tiba-tiba bertanya dia? Hanya mendengar namanya saja membuat mataku sedikit berair, sebesar itukah aku merindukannya.

Aku menggeleng menjawab pertanyaan papa.

"Maafin papa", ucap papa pelan.

Shit. Seorang yg paling kusayangi dan seorang yg penuh wibawa meneteskan air matanya didepanku, papa. Seumur hidupku baru kali ini aku melihat papa menangis, dan itu juga membuatku ikut menangis.

"Maafin papa arina, maafin papa. Papa nggk tau kamu akan seperti ini", ucap papa dengan mengusap air matanya.

Aku hanya diam mendengarkan papa.

"Papa salah, papa egois. Tapi papa sekarang sadar, kebahagian papa cuma satu, melihat kamu bahagia. Papa sakit melihat putri papa menangis di tengah malam, makan tak berselera, tak ada senyum dibibirnya, papa minta maaf arina", jelas papa dengan masih menangis.

"Sekarang masih ada waktu, arina bisa batalin pernikahan ini. Nanti, nanti papa yg akan bicara ke orang tua reno", jelas papa.

"Aku nggk bisa pa",

Aku bodoh? Memang. Tapi kulakukan ini untuk tidak lagi menyakiti key, seperti yg dia mohon kepadaku.

Aku tidak akan lagi menarik ulur hatinya, karna itu hanya akan membuatnya semakin sakit. Jika aku tidak bisa membuatnya bahagia, setidaknya aku tidak lagi menyakitinya.

"Kenapa? Sekarang papa sadar arina, bahagia kamu bahagia papa. Apapun untuk kebahagiaan kamu akan papa lakukan", ucap papa.

"Aku nggk tau yg aku lakuin ini benar apa salah, tapi yg jelas aku nggak akan narik key lagi, kalau itu bukan Tuhan yg melakukan. Kalau aku sama key emang udah takdir, pasti nanti entah kapan itu, kita bakal jadi satu pa. Dan aku percaya itu", jelasku.

Papa hanya diam, papa masih mencari kejujuran dalam ucapanku dari wajahku.

"Aku sayang papa", aku memeluk papa sebentar sebelum pergi untuk menenangkan pikiranku.

Aku mengemudikan mobilku kesegala arah, karna aku juga tak tau mau kemana. Tapi berhenti di sebuah mall, dan kuputuskan untuk masuk dan berkeliling.

Aku berhenti disebuah tempat makan yg sangat familiar untukku, disini tempat makan kesukaan key, karna ada menu-menu yg sangat key sukai.

"Lo", ucap kami bersamaan.

Aku kaget, karna disebelahku ada seorang cewek yg dulu menjadi rivalku mendekati key, Vega.

Aku memutuskan duduk di sebelahnya, aku tak tau setan apa merasukiku. Duduk berhadapan dengan vega dan itu kemauanku.

"Ngapain?", tanyanya ketus.

PENGECUT EGOIS -gxg-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang