Jilid 7

4.5K 52 0
                                    

"Souw Teng Wi, kau berhadapan dengan Kai Song Cinjin yang menjadi koksu (guru negara) dari Kerajaan Beng!" 

Terdengar pula suara yang tadi berseru dan ternyata itu adalah suara Auw-yang Tek. "Lekas kau berlutut dan menyerah sebelum terlambat"

"Ayah, mari kita lari saja...." kata pula Lee Ing yang amat mengkhawatirkan keselamatan ayahnya. Ia tahu betapa ayahnya dicari sebagai pemberontak dan kalau tertangkap tentu akan menderita bencana hebat.

"Tidak!" Souw Teng Wi membentak dan mendelikkan matanya kepada Lee Ing sehingga gadis ini terkejut sekali. "Kaulah yang harus lari pergi. Hayo cepat! Apa kau tidak mentaati ayahmu dan hendak menjadi seorang anak yang tidak berbakti? Pergi lekas, pergi..!"

Lee Ing menjadi pucat dan air matanya, menitik turun ke atas pipinya. Dengan lemas ia tak dapat membantah lagi, terus melangkah mundur dan memandang kepada ayahnya dengan hati tidak karuan. Tiba-tiba ayahnya tersenyum kepadanya, senyum penuh kasih sayang dan ayahnya mengangguk-angguk, kelihatan senang sekali bahwa puterinya menuruti perintahnya, kemudian ia membalikkan tubuhnya dan berkata mengejek,

"Aku tidak mengenal Kai Song Cinjin atau siapapun juga Aku tidak sudi mengenal para penghianat dan tidak mau berlutut atau menyerah. Kalian mau apa?" Sekali lagi ia menoleh dan makin berseri wajah Souw Teng Wi melihat bahwa betul-betul Lee Ing sudah pergi tidak kelihatan bayangannya lagi, menghilang di dalam hutan di sebelah kanan.

Oleh karena perhatian Auwyang Tek dan Tok-ong Kai Song Cinjin dicurahkan kepada Souw Teng Wi, maka kepergian gadis itu tidak begitu diperdulikannya, dianggap tidak begitu penting. Yang penting adalah pemberontak Souw Teng Wi yang harus ditangkap, mati atau hidup. Inilah perintah Auwyang-taijin yang menerima laporan dari para anak buah bajak yang dapat menyelamatkan diri bahwa Souw Teng Wi yang tadinya hendak diantar ke kota raja oleh Sim Kang telah memberontak dan merampas kapal.

Auwyang-taijin adalah seorang cerdik, juga ia memiliki pembantu-pembantu yang lihai dan cerdik. Ia dapat menduga bahwa satu-satunya tempat yang mungkin didatangi oleh Souw Teng Wi dalam buronannya, tentulah ibu kota Peking di mana ia mempunyai banyak kawan, atau ke utara di mana menjadi tempat tinggal keluarga isterinya. Oleh karena itu, Tok-ong Kai Song Cinjin dan Auwyang Tek melakukan pencegatan di pantai utara Laut Po-hai.

Biarpun sudah mendengar penuturan para anak buah bajak betapa lihainya Souw Teng Wi yang sudah dapat membunuh Thian Te Cu dan membasmi hampir semua anak buah kapal, namun melihat Souw Teng Wi hanya seorang laki-laki biasa saja yang kelihatan tidak waras otaknya, Auwyang Tek timbul keberaniannya. Mendengar kata-kata Souw Teng Wi yang menantang tadi, ia lalu menerjang maju dan mengirim pukulannya Hek-tok-ciang yang amat lihai.

Tok-ong Kai Song Cinjin menyesal sekali melihat kecerobohan muridnya, akan tetapi ia tahu bahwa ilmu pukulan Hek-tok-ciang muridnya ini sudah cukup tinggi dan kuat, maka ia mendiamkan-nva saja. Adapun Souw Teng wi yang menghadapi pukulan Hek-tok-ciang ini sama sekali tidak mengelak. hanya mengangkat tangan kanan menangkis.

Dua pasang tangan kanan kiri bertemu "plak-plak!" dan tubuh Souw Teng Wi terhuyung mundur dua langkah. Akan tetapi Auwyang Tek terlempar ke belakang, dan jatuh terjengkang dengan muka pucat. Tok-ong Kai Song Cinjin kaget sekali dan cepat ia menotok kedua pundak muridnya sambil menyalurkan hawa sinkang untuk membantu memperkuat pertahanan dalam diri-putera menteri ini agar hawa Hek-tok-ciang yang membalik tidak menyerang jantung sendiri.

Bagi yang mengerti, memang tangkisan Souw Teng Wi tadi aneh sekali. Ilmu pukulan Hek-tok-ciang sama sekali tidak boleh ditangkis dan sama sekali tidak boleh menyentuh kulit tubuh. Tersentuh oleh pukulan Tangan Racun Hitam ini tentu akan mengakibatkan kulit menjadi hangus dan tulang-tulangnya terkena racun yang amat berbahaya.
Akan tetapi dengan enaknya Souw Teng Wi berani menangkis yang mengakibatkan orang aneh ini hanya terhuyung mundur, akan tetapi ternyata tangkisan itu telah membuat hawa pukulan Auwyang Tek membalik dan memukul dirinya sendiri! Cara Souw Teng Wi bergerak tadi amat kacau dan aneh, sama sekali tidak membayangkan adanya ilmu silat tinggi, akan tetapi harus diakui bahwa ia memiliki tenaga dalam istimewa yang membuat kulitnya kebal terhadap Hek-tok-ciang, suatu tingkat yang kiranya hanya dimiliki oleh Tok-ong Kai Song Cinjin sendiri! Hanya Raja Racun ini yang kiranya berani menangkis pukulan Hek-tok-ciang.

Pusaka Gua Siluman - ASKPHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang