Part 2: SUMMONER

172 16 0
                                    

"tenanglah kalian berdua... kami juga magissa seperti kalian.." kataku menatap mereka berdua.
"yaah benar.. aku adalah seorang purist, ini mark seorang psychokinesis.. dan ini dojoon seorang chronomancer.." kata namjoo.

mereka berdua tiba-tiba menatapku bingung.

"seorang chronomancer?? Apa kau bercanda? Sihir type itu sudah lama menghilang.." kata chika menatapku dengan tangan yang kembali seperti semula.

"eonnie, jangan turunkan kewaspadaanmu..." kata cella sambil terus menatap kami tajam.

"ayolahh.. jangan terlalu kaku.." kata mark sambil melangkah ke depan perlahan.

"jangan mendekaat.." dari tangan cella tiba-tiba muncul bola api lalu ia melemparnya kearah mark. Mark memajukan tangannya mencoba menahan bola api itu dengan kekuatannya tapi ia terlambat, membuat bola api itu mengenai telapak tangannya.

"aawwww!! Itu benar-benar sakitt.. namjoo tolong aku.." kata mark lalu memajukan tangannya kea rah namjoo.

namjooo mendekatkan tangan kirinya ke arah tangan mark yang terluka. cahaya hijau keluar dari tangan namjoo, membuat tangan Mark yang terluka sembuh dengan cepat.

"ahh namjoo.. sekarang kau mundur 2 langkah... kau juga cella.." kataku menatap namjoo kemudian cella.

namjoo mengikuti perintahku dan mundur 2 langkah ke belakang.

"heeehh,, mana mungkin aku menuruti perin- aa!" kata-katanya terhenti setelah sebuah bola basket jatuh dari lantai 2 dan mengenai kepalanya lalu memantul ke tempat namjoo berdiri sebelumnya.

"bukankah sudah ku katakan untuk mundur.." kataku menatap cella yang jatuh ke lantai.

"sepertinya dia memang chronomancer cella.." chika membantu cella berdiri.

"haizz.. aku tidak akan percaya begitu saja.." kata cella lalu melangkah meninggalkan kami.
"maafkan adikku yah seonbae-seonbae.. dia memang agak sulit bergaul.." kata chika lalu melangkah mengikuti adikknya.

"haduuhh,, hoobae yang satu itu seram juga.." mark menatap cella dan chika.

sesaat kemudian kami terkejut dengan bola basket yang tiba-tiba menghilang.

"apa kalian melihat itu?" kataku.
"sepertinya aku mengenal sihir itu.." mark menatap arah tempat bola itu menghilang.

kami lalu mengikuti mark naik ke lantai dua. Sesampainya di lantai dua mark membawa kami ke kelas 3-B. mark langsung membuka pintu geser di depan kelas dan melihat ke dalam kelas.

"dimana junior??" Tanya mark pada salah seorang siswi.

"dia baru saja ke gedung olahraga.. katanya mau main basket.."

"baiklah terima kasih.." kata mark sambil menutup pintu dan langsung mengajak kami ke gedung olahaga.
kami kembali menuruni tangga dan melangkah keluar ke arah gedung olahraga yang letaknya terpisah dari gedung utama.
sesampainya di sana aku melihat beberapa siswa sedang bermain basket. Tapi salah satu dari mereka menarik perhatianku. Bagaimana tidak, ia mendrible bola basket dengan tangan kanan tapi saat melewati pemain, bola itu sudah berpindah di tangan kiri dalam sekejap.

"waaahhh junior benar-benar cepat yahh.. seperti yang diharapkan dari ace sekolah kita.." terdengar suara dari beberapa siswa yang menonton.
"apanya yang cepat.. sudah jelas-jelas dia menggunakan sihir.." gumam mark pelan.

beberapa menit kemudian mereka selesai bermain. Aku, mark dan namjoo langsung berlari ke arah pria itu. "junior,, kami pergi duluan yaahh.." kata beberapa siswa meninggalkan pria itu sendiri. Pria bernama junior itu lalu mengambil tasnya dan melangkah menuju pintu keluar
"junior..." mark memanggil pria itu membuat pria itu berhenti dan berbalik kearah kami.

Tale of MAGISSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang