Kami langsung menuju ke stasiun kereta untuk pergi ke rumah orang tua junior. Setelah memesan tiket untuk kami semua kami langsung menaiki kereta menuju chuncheon tempat asal junior.
“jadi junior oppa tinggal sendiri yaah di seoul??” cella menatap junior yang duduk di sampingnya.
“yaaa begitulah.. aku tinggal sendiri di seoul.. sedangkan keluargaku di chuncheon...” junior tersenyum.
“sepertinya kita akan sampai di sana saat malam hari… ini pertama kalinya aku ke chuncheon, jadi aku tidak tau keadaan demon disana..” kata moonbin yang tiba-tiba muncul dari atas kepala cella.
sesaat kemudian chika muncul dari atas kepala junior. “aku jugaa.. sejujurnya ini pertama kalinya aku dan cella jalan-jalan tanpa orang tua kami..”
“benarkah?? Wahhh… tidak apa-apa jika rumahku jadi yang pertama?? Seharusnya kalian pergi ke jeju agar berkesan...” kata junior.
“aniyooo,,, datang kerumahmu sudah lebih dari berkesan..”cella menatap junior sambil tersenyum.
“jangan khawatir moonbin… ayah junior sudah membersihkan seluruh chuncheon dari demon..” kata mark tersenyum.
setelah sekitar 3 jam perjalanan akhirnya kami tiba di stasiun kereta chuncheon.
“haaaahh,, akhirnyaa sampaaii…” moonbin mengangkat kedua tangannya ke atas sambil meluruskan badannya.
“urgghhh… sudah lama sekali sejak terakhir kali aku naik kereta… punggungku sakit..” kataku sambil memegang punggungku.
“aku mau ke kamar kecill… cella temani aku..” kata chika dan langsung menarik cella.
“hmm,, aku juga ingin ke kamar kecil…” kata mark.
“aku ikut,, aku juga….” Kataku megikuti mark.
saat kami ber empat mendekati kamar kecil tiba-tiba muncul gambaran di kepalaku. Aku langsung menarik tangan mark saat demon berbentuk serigala setengah manusia muncul dari arah dalam toilet pria dan langsung melompat ke tempat mark berdiri sebelumnya.
“hmmm… hebat juga magissa… kalian makin membuatku ingin membunuh kalian..” seluruh tubuh demon itu tiba-tiba berubah menjadi besi.
“waaww,, demon level 5… hey mark,, bukankah kau bilang ayah junior sudah membersihkan area sekitar sini??” kataku memasang posisi siaga.
“seharusnya memang begitu…” mark masuk ke mage mode membuat matanya menyala ungu.
“haahh,, sepertinya dia juga elementalis…” kata cella yang lasung masuk ke mage mode membuat matanya menyala merah diikuti chika dengan mata birunya.
“BLASSTT!!!!” teriak chika sambil memajukan kedua tangannya mengeluarkan aura es ke arah demon itu mencoba membekukannya.
demon itu tersenyum dan melompat menghindari serangan chika lalu bergerak dengan sangat cepat di sekitar kami. Kami membentuk lingkaran saling membelakangi.
cella melempar beberapa bola api ke arah demon itu, tapi karna pergerakan demon itu yang sangat cepat ia berhasil menghindari semuanya.
“MOVEE!!” mark memajukan tangannya ke arah sebuah pot bunga besar dan menggerakannnya ke arah demon itu. Demon itu berhasil menghindari pot itu membuat pot itu hancur mengenai dinding.
“Dojoon hyung… sepertinya kita membutuhkan bantuanmu untuk yang satu ini..” kata chika.
“haaahh,, yasudah…” kataku lalu menutup mataku sebentar dan masuk ke mage mode membuat mataku menyala emas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tale of MAGISSA
Fanfictionsejak dahulu para pengguna sihir hidup bersama dengan manusia.. mereka menyebut diri mereka Magissa.. mereka tetap tidak menunjukan diri pada manusia dan bertarung melawan demon, para monster dunia bawah yang datang untuk memburu kekuatan sihir magi...