Part 12: Portal opener

85 11 0
                                    

“fyuuuwww…  kekuatan yang menakutkan..” kataku menatap mark.  

mark keluar dari mage burst “urghh.. tapi ini benar-benar menguras tenagaku…” kata mark lalu jatuh dengan satu lutut di tanah.  

aku mendekati mark dan mengulurkan tanganku untuk membantunya berdiri.  

“dojoon dan mark.. sekarang kalian berpencar untuk membantu teman-teman kalian.. dan ingat, jangan sampai menurunkan kewaspadaan kalian..”  kembali terdengar suara ibu junior.  

“jadi bagaimana sekarang?? Apa yang akan kau lakukan mark??” kataku.  

“aku butuh sedikit perawatan.. jadi untuk sekarang aku akan pergi ke tempat para purist.. kau bantu para elementalis…” kata mark menatapku.  

aku mengangguk mengiyakan. Kami berdua lalu berpisah dari reruntuhan kota itu. aku berjalan ke arah pegunungan melewati lebatnya hutan. Saat tiba-tiba muncul gambaran di kepalaku. Aku melompat ke samping dan menangkap moonbin yang terlempar dari arah pepohonan.  

“waah wahh.. sepertinya demon itu menghajarmu habis-habisan yah..” kataku menatap moonbin yang terluka .  

“ciihh.. demon yang satu ini benar-benar kuat.. sepertinya kami butuh bantuan hyung..” kata moonbin.  

moonbin berdiri dan langsung berlari ke arah tempat ia bertarung sebelumnya. Disana terdapat sebuah pohon besar dengan lingkaran sihir di depannya.  junior memegang demon slayer dengan bushi dan hood milik moonbin di sampingnya. Di depan mereka demon gajah setengah manusia dengan tubuhnya yang di kelilingi cahaya.

“oohh.. dojoon aahh,, sepertinya tugasmu dan mark sudah selesai yah..” kata junior.

“sepertinya kalian mendapat lawan yang sulit disini yaahh..” kataku.  

“dia type purist… serangan fisik tidak akan mempan padanya..” kata junior.  

“jadi sebenarnya kita butuh para elementalis untuk melawannya..” kata moonbin.  

“apa kalian bisa bertahan disini sebentar?? Aku akan pergi ke tempat para elementalis dan membantu mereka.. setelah selesai kami akan member sinyal dan kau boleh memanggil kami dengan kekuatan summonermu..” kataku menatap junior.  

“baiklah,, tolong yah dojoon ahh..” junior mengangguk. Aku berlari ke arah gunung mencoba melewati demon itu.  

“kau pikir aku akan membiarkanmu pergi begitu sajaa..” demon gajah itu berlari ke arahku dengan cepat dan mencoba memukulku dengan belalainya.  

“Busshiii!!” teriak moonbin. Tiba-tiba bushi sudah berada di sampingku dan menahan serangan demon gajah itu.   “KEAAAAAKKK!!!!” serangan yang mengenai bushi berdampak pada moonbin membuat moonbin kembali terlempar dan menabrak pohon dengan punggungnya. Muntahan darah keluar dari mulut moonbin.  

“uhuuukk.. cepat dojoon hyung.. kami tidak bisa bertahan lebih lama..” kata moonbin.  

aku terus berlari menaiki gunung merapi melewati batu-batu besar bekas erupsi gunung. beberapa menit kemudian aku sampai di atas gunung. Mataku menerawang mencari keberadaan chika bersama cella dan mendapati mereka sedang melawan monster lava besar.  

“BLLAASSSSTTT!!!” teriak chika sambil menembakan aura es ke arah monster itu. aura es chika membekukan sebagian tubuh monster itu.  

cella berlari ke arah bagian tubuh monster yang membeku dan melompat ke atas. “BLAAASSTTT!!!” teriak cella mengeluaran semburan api membuat sebagian tubuh monster itu hancur berkepin-keping.

Tale of MAGISSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang