Part 19 : Strongest Enemy!

89 9 4
                                    


*Chorong Pov

    Sesaat setelah aku terbangun teman-teman yang lain sudah menghilang. Menurut mark oppa mereka melakukan perjalanan terlebih dahulu sehingga hanya menyisakan aku, mark oppa, namjoo eonnie, lisa dan rocky.   
   
“karna hari sudah malam.. sebaiknya kita beristirahat dan melanjutkan perjalanan besok pagi..” crock menyarankan. Dengan banyak pertimbangan akhirnya kami memutuskan untuk membuat api unggun dan beristirahat.

Ke esokan harinya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Kami bertujuh lalu melangkah masuk ke kedalaman hutan. Saat itu otakku terus memikirkan tentang dojoon oppa.    
   
“kau kenapa chorong aah??” namjoo eonnie merangkulku.    
   
“tidak apa-apa eonnie..” kataku tersenyum kaku.        
   
“apa kau memikirkan dojoon??” mark oppa menatapku khawatir. Aku menundukan kepalaku dan mengangguk mengiyakan.    
   
“dojoon hyung seorang chronomancer.. dan seperti yang kau lihat dia sudah bisa menggunakan kekuatan maggisanya.. meskipun terkadang sulit dia kontrol.. jangan khawatir noona..” rocky tersenyum ke arahku. “seperti yang dikatakan rocky.. aku rasa kita tidak perlu menghawatirkan dojoon oppa..” sambung lisa.        
   
aku mengangkat kepalaku dan menatap mereka satu persatu. “benar.. oppa pasti bisa menjaga dirinya, lagipula dia sudah berjanji untuk menjagaku..” gumamku dalam hati lalu tersenyum.    
   
“yasudah.. butterfree.. apa kita masih jauh dari tempat pertemuan??” tanya namjoo eonnie.    
   
“yup begitulah.. kita masih harus melewati area padang rumput untuk bisa sampai ke area netral.. karna sekarang kita masih berada di area kekuasaan god demon verrier..” jelas butterfree.    
    
beberapa saat kemudian kami sampai di area pandang rumput.”apa yang terjadi disini??” gumam lisa pelan melihat tempat itu terlihat berantakan sepeti terkena tornado. Beberapa bagian rumput yang menghilang tersisakan tanah, serta ranting dan beberapa pohon kecil berserakan sepanjang padang rumput itu.    
   
“sepertinya sempat terjadi pertarungan disini..” crock mendekat dan menunduk ke arah rerumputan.    
    “mungkin itu tim junior.. aku harap mereka baik-baik saja..” kata namjoo eonnie.    
   
setelah melangkah melewati padang rumput itu kami sampai di area hutan yang terlihat kering. Pohon-pohon berwarna hitam kelam bersamaan dengan suasana yang terasa sangat mencekam.    
   
“apa benar ini jalannya??” namjoo eonnie menatap sekeliling dengan wajah khawatir. “eoh??.. ae..aeeyy.. tentu saja ini jalannya.. apa kalian pikir kami terse—“ “sepertinya kita tersesat..” crock memotong perkataan buterfree.   
   
“Yaaaa.. aku mencoba menenangkan mereka agar mereka tidak khawatir..” buterfree mengembangkan pipinya menatap crock kesal.
   
“lebih baik kita mengatakannya sekarang daripada harus berpura-pura dan membuat mereka menurunkan kewaspadaan mereka... jadi sepertinya untuk sekarang kalian harus sedikit lebih waspada..” crock menatap kami.    
   
“baiklah..” lisa dan rocky langsung masuk ke mage mode. Melihat mereka berdua namjoo eonnie dan mark oppa ikut masuk ke mage mode. Saat itu aku menutup mataku mencoba masuk ke mage mode. “chorong aah..” terdengar suara namjoo eonnie membuatku membuka mataku.    
   
“kau belum bisa mengendalikan kekuatanmu.. jadi serahkan pada kami..” chorong eonnie tersenyum.    
   
aku membalas senyumannya dan mengangguk mengiyakan. Kami mulai melangkah lebih dalam ke hutan yang menyeramkan. “eoh?? butterfree, crock... itu apa??” lisa menunjuk ke arah tulang belulang yang tergeletak tak jauh dari tempat kami berjalan.     
   
“aahh,, itu adalah sisa tulang demon..” kata crock.    
   
“eehhh?? Bukankah saat demon mati mereka akan hancur dan berubah menjadi cahaya??” rocky menatap crock bingung.    
   
“saat berada di demon world.. demon berlevel satu akan dimangsa oleh demon level 2 dan 3.. karna itu mereka tidak berubah menjadi cahaya..” jelas butterfree.    
   
kami terus berjalan menyusuri hutan hingga sampai di sebuah bukit yang cukup tinggi. Saat itu tiba-tiba crock dan butterfree memasang posisi siaga.    
   
“apa yang terjadi crock??” mark oppa ikut memasang posisi siaga.    
  
  “lihat ke arah langit..” kami semua mengangkat kepala kami ke arah langit. Langit berwarna warni dengan didominasi warna hitam.    
 
   “warna hitam mewakili kekuatan kegelapan milik god demon archimonde..” kata crock.    
   
“jadi maksudmu tempat ini adalah daerah kekuasaan archimonde?” mark menatap crock serius.    
   
“benar.. aku ingat tempat ini, tempat ini disebut death forest.. dan yang menjaga tempat ini adalah dia..” butterfree menatap ke arah bukit.
   
“halooo.... wah,, tidak kusangka akan bertemu dengan maggisa disini..” demon ular setengah manusia melangkah perlahan ke arah kami.
   
“dia adalah salah satu demon knight terkuat milik god demon archimonde.. venom..” butterfree menatap demon ular itu serius.   
   
“halo butterfree.. lama tidak bertemu, apa kau baik-baik saja??” demon ular itu tersenyum manis.    
   
“apa yang kau inginkan venom??” tanya butterfree.    
   
“hei hei.. aku datang dengan damai..” venom mengangkat kedua tangannya ke atas. “aku hanya ingin menyambut kalian.. karna sudah lama sekali tidak ada yang datang ke area kekuasaanku.. aahh,, aku mendapat kabar kalau beberapa teman kelian sempat melewati bagian timur death forest.. sepertinya mereka menuju ke area netral..”        
   
“apa yang kau lakukan pada mereka??” kataku menatapnya tajam.
   
“waahh,, apa aku terlihat begitu jahat? Aku tidak melakukan apapun pada mereka.. bahkan aku menyuruh seluruh anak buahku untuk tidak menyentuh mereka...” venom membela diri. “ahh,, aku yakin kalian maggisa membutuhkan makanan manusia kan?? Saar mendengar kalian memasuki death forest aku langsung menyiapkan makanan untuk menyambut kalian..  apa kalian mau mencobanya??” sambungnya dengan senyuman manis..
   
    “sepertinya dia bukan demon yang jahat..” gumamku dalam hati. “baiklah kalau begitu..” kataku membalas senyuman venom.    
   
mereka menatapku terkejut. “apa kau yakin chorong aahh??” tanya namjoo eonnie.    
   
“sepertinya dia tidak punya niat jahat..”    
   
“yasudah.. kalau begitu ayo ikuti aku..” venom melangkah menuntun kami. kami memasuki sebuah goa yang berada di bagian atas bukit. Di bagian dalam kami mendapati sebuah kastil besar dengan puluhan demon yang berjaga di sekitar kastil. Saat kami melewati mereka demon-demon itu berlutut dengan satu kaki dan menundukan kepala mereka.    
  
  “waahh,, seperti yang diharapkan dari demon knight...” kata crock.
   
saat masuk ke bagian dalam kastil kami mendapati seuah meja panjang dengan berbagai macam makanan di atas meja. “waahh.. apa benar semua ini bisa kami makan??” tanya butterfree bersemangat.    
   
“tentu saja.. sudah lama aku tidak kedatangan tamu, jadi aku menyuruh mereka menyiapkan itu untuk kalian..” venom melangkah dan duduk di kursi yang berada di bagian ujung meja. “ayo silahkan duduk.. anggap saja rumah sendiri..”    
    “sebelum itu.. bisakah aku ke toilet??” tanyaku.    
   
“aahh,, silahkan ke lorong itu.. jalan lurus dan belok ke kiri, lalu kau akan mendapati pintu di ujung lorong sebelah kiri..” kata venom.    
   
“apa perlu eonnie temani??” namjoo eonnie menatapku khawatir. Aku menggeleng pelan. “eonnie makan saja duluan.. aku akan menyusul setelah ke kamar kecil..”  kataku melangkah ke arah yang ditunjuk venom.
   
saat sampai di pertigaan entah mengapa langkah kakiku membawaku ke arah kanan. Aku melewati pintu yang berhadapan dengan pintu di sebelah kiri yang sedikit terbuka. “eehh?? apa yang terjadi disini??” gumamku dalam hati mengintip ke arah bagian dalam ruangan. Di bagian dalam empat demon setengah manusia tergantung dengan kedua tangan di bagian atas. Rasa penasaran membawaku masuk dan mendekat ke arah empat demon tersebut.
    
“cheetah, elang, dan dua singa.. hmm, sepertinya mereka demon level 5 atau mungkin 6??” gumamku pelan.    
   
saat itu demon elang bergerak dan mulai membuka matanya. aku langsung memasang posisi siaga. Aku melangkah mundur perlahan sambil terus menatap demon itu. demon itu mengangkat kepalanya menatapku. “kau manusia.. tunggu, tolong dengarkan aku..”    
   
aku menghentikan langahku. “apa kau teman eunwoo dan yang lain??” kata demon itu.    
   
“eunwoo?? siapa kau darimana kau kenal eunwoo??” tanyaku tanpa sadar.    
   
“aku adalah demon yang dikontrak eunwoo namaku hawky.. dan demon cheetah di sampingku adalah chito, demon yang di kontrak cella.. mereka berada di suatu tempat di kastil ini..” kata hawky dengan wajah memelas.    
  
  “apa maksudmu?? Bukankah kata venom mereka sudah melewati hutan ini?” tanyaku bingung.    
   
“jangan percaya demon itu... dia mengundang kami dengan ramah dan memberi kami makanan yang berisi racun.. dia berhasil meracuni teman-teman magissa kalian dan mengancam untuk membunuh mereka jika kami melawan..” jelasnya. “kalau kau tidak percaya denganku.. kau bisa melihat ke ruangan yang ada di depan.. sith, shaku dan wolf ada disana..” sambungnya melihat keraguan di wajahku.    
   
mendengar itu aku langsung berlari ke arah ruangan yang berada tepat di depan ruangan itu. benar yang dikatakan hawky. Sith, shaku dan wolf berada disana. “teman-teman..” aku melangkah ke arah mereka dan mencoba melepaskan ikatan di tangan mereka bertiga.    
   
“wolf.. tolong pergi ke ruangan di depan, chito dan hawky ada disana..” kataku. “apa yang terjadi sith??” sambungku menatap sith yang seperti mencoba menyadarkan dirinya sendiri.    
   
“arghh.. dasar venom sial.. dia berhasil menipu kami..” kata sith. Sesaat kemudian wolf, chito, hawky dan dua demon singa lain muncul dari arah pintu. “terimakasih sudah menolong kami.. aku leo, dan ini adikku lea..” dua demon singa itu memperkenalkan diri mereka.    
   
“dimana mark dan yang lain??” tanya shaku. “mereka sedang makan di depan..” jawabku.    
   
“cepat hentikan mereka.. sebelum mereka terkena racun venom..” kata chito.    
   
aku bersama ketujuh demon itu kembali ke ruang utama tempat mark oppa dan yang lain. Sesampainya disana, crock dan butterfree telah terikat dengan mark oppa, namjoo eonnie, lisa dan rocky tertidur di kursi yang sebelumnya mereka duduki.    
   
“hmm.. aku benar-benar tidak suka, jika ada yang mengganggu wilayahku..” venom menyentuh pipi namjoo eonnie.    
   
“jangan sentuh dia sialaan!!” butterfree menatap venom kesal.    
   
“tenang saja.. aku tidak akan melakukan apapun pada mereka.. mereka hanya akan aku masukan ke koleksi berhargaku..” venom menjentikan darinya.    
   
saat itu beberapa kurungan kaca turun perlahan dari bagian atas. Di dalam kurungan itu chika, cella, moonbin, eunwoo, dan junior oppa diam tak sadarkan diri.    
  
  “cepat lepaskan mereka..” kataku.   
    
“haaahh,, sebenarnya aku ingin ikut memasukan kalian ke dalam koleksiku, tapi sepertinya hal itu tidak perlu.. kalian harus mati disini..” venom tersenyum. Tanpa menunggu lama kami telah dikepung oleh puluhan demon ular bersenjata.    
“sial.. luka kami belum pulih untuk bertarung..” kata sith.   
   
“bunuh mereka!!!”“PRAAANKK!!!!!!” teriakan venom seperti tertutupi oleh suara kaca yang mengurung teman-teman kami yang pecah membuat mereka mulai jatuh ke lantai.    
   
saat itu muncul air berbentuk kotak di bawah mereka membuat mereka tertahan di dalam air dan jatuh perlahan ke tanah.

Tale of MAGISSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang