Part 9: Training Start!

83 9 0
                                    

Aku melompat kebelakang mencoba menjauhinya.  “god demon archimonde..” gumamku pelan.   

“tidak perlu takut sekarang aku masih dalam bentuk jiwa tanpa raga, dan kekuatanku masih belum pulih... lagipula kami tidak akan menyerangmu..” kata archimonde.   

aku memalingan pandanganku ke arah demon yang terbelah di samping archimonde.   

“aahh,, dia memang tidak bisa mengendalikan diri.. karna itu leo menghabisinya..” kata archimonde menatap demon singa yang berlutut di dekatnya.  
“apa maumu?” aku menatap archimonde tajam.  

“heeyy,, santai saja.. aku hanya ingin menanyakan sesuatu,, karna itu jiwamu ku bawa kesini..” kata archimonde sambil tersenyum.  

“hmm,, dari senyumnya dia sepertinya baik… tapi aku tidak boleh lengah..” gumamku dalam hati.  

“beberapa hari lalu, kau muncul dalam mimpiku… kau akan ada disana saat itu… dan mencoba menghentikan kebangkitanku… apa kau sudah tau bahwa aku akan dibangkitkan??” katanya.   aku hanya diam dan menatapnya tajam tanpa berkata-kata.  

“dari tatapan dan reaksimu sebelumnya sepertinya memang benar kau tau tentang kebangkitanku.. Kau seorang chronomancer bukan?? aku merasakan kekuatan yang lain dari dirimu, kekuatan dari magissa yang pernah kutemui sebelumnya….” kata archimonde.   saat itu senyum manisnya berubah tergantikan dengan wajah menyeramkan. Gigi taringnya muncul dan Kuku-kukunya memanjang dengan ujung yang tajam seperti pisau. “magissa yang membuatku seperti ini.. aura sihir ini tidak akan pernah kulupakan….” sambungnya.  

“afxisi tou megalos archonta theou archimonde… afxisi tou megalos archonta theou archimonde… afxisi tou megalos archonta theou  archimonde…” 

archimonde menghilang di ikuti oleh suara yang berbicara dengan bahasa yang tidak pernah ku dengar sebelumnya.  Aku menerawang mencari keberadaan archimonde.

Tiba-tiba mataku terbuka lebih lebar, dan nafasku tertahan saat tangannya menembus dadaku dari belakang.  

“sampai bertemu di hari kebangkitanku…. Pastikan kau ada disana, aku ingin membalaskan dendamku pada chronomancer yang membunuhku sebelumnyaa.. aku tidak bisa melihat masa depan seperti kalian para chronomancer.. tapi akan kupastikan nanti tanganku akan menembus ragamu, seperti sekarang..” bisik archimonde.

Aku sudah tidak bisa berkata-kata, mataku perlahan tertutup dan kehilangan kesadaranku.   “argghhh!!!” aku mengangkat badanku sambil memegang dadaku yang ditusuk sebelumnya.  

“oppaaaa?!” chorong sudah berada di sampingku bersama mark namjoo dan junior.  

“kita dimana?” kataku menerawang melihat sekeliling.   “sekarang kita ada di rumah mark dan namjoo..” kata junior sambil menatapku.  

“kau pingsan lagi saat kita dibelakang sekolah.. jadi kami memutuskan untuk membawamu kesini.. para hoobae yang lain juga sedang beristirahat di kamar namjoo..” kata mark.  

“oppaa yaa.. kau berhutang penjelasan padaku..” kata chorong menatapku dengan tatapan khawatir.  

“kami pikir kaulah yang harus memberitahukan ini pada adikmu… karna saat kau pingsan waktu kembali berjalan, saat itu chorong melihat aku dan chika dalam mage mode..” kata namjoo.  

“haaah,, dia sudah melihatku lebih dulu.. saat aku menghentikan waktu untuk menolong mark..” kataku menatap chorong.  

“menghentikan waktu?? jadi kau bisa menghentikan waktu??” chorong menatapku bingung.  

“baiklah akan oppa jelaskan..”
aku lalu menjelaskan pada chorong mengenai kekuatanku dan keberadaan para magissa, juga mengenai magehunters dan demon.  

Tale of MAGISSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang