[PART 4] PERASAAN YANG BELUM BERUBAH

298 47 0
                                    

"Papaaaaa......"

Kevin menyambut jagoan kecilnya dengan satu pelukan erat. Ia memejamkan mata dan mencium bau tubuh putranya yang beraroma susu. Kevin tersenyum. Alvin akan selalu bersamanya. Ia membesarkan anak itu sendirian selama enam tahun lamanya. Dan ia juga akan menyaksikan putranya tumbuh dewasa.

"Papa kenapa?"

Pertanyaan lirih itu membuat Kevin melepaskan pelukannya. Menatap lekat wajah Alvin, yang一menurut hampir semua orang一adalah duplikat kecil Kevin. Mata sipitnya berbinar dengan pipi tembem menggemaskan.

"Papa gak apa-apa. Papa cuma kangen Alvin." Kevin tak sepenuhnya berbohong. Dua hari kemarin dia memang sangat sibuk hingga tak bisa mengantar dan menjemput putra kesayangannya.

"Tapi papa kayak sedih gitu...."

Kevin tersenyum menenangkan dan berdiri. Menggamit tangan kecil dalam genggamannya menuntun anak itu menuju mobil. "Papa gak sedih. Ini mungkin karena capek. Tapi papa senang hari ini bisa jemput jagoan papa."

"Oo..." Alvin menggosokkan wajahnya ke lengan Kevin. "Andrew nanyain kenapa papa gak bolehin Alvin main ke rumahnya."

"Nanti kita main kesana kalau papa gak sibuk ya..." Dielusnya rambut Alvin. "Papa janji."

"Dulu dulu gak begini. Papa izinin Alvin pergi tanpa papa."

"Sekarang papa pikir kita harus sering pergi berdua." Supaya kamu gak diculik. Alvin memandanginya penuh tanda tanya. "Lagipula... Akhir minggu ini papa mau ajak kamu ke rumah eyang. Gimana?"

"Serius, pa?" Alvin tersenyum antusias.

"Iya serius...."

"Yay!! Mang Ujo.... Kita ke rumah eyang!!" Alvin tertawa gembira.

"Iya, tuan kecil...." Mang Ujo ikut tertawa.

***

Hal pertama yang dilihat Kevin saat turun dari mobil adalah sesosok perempuan tinggi dan langsing berdiri didepan pintu rumahnya. Alea?? Perempuan itu tidak menyerah. Darimana dia tahu alamat rumah ini? Sialan. Ini pasti dari istri Seth.

"Seingatku, aku meninggalkanmu ditepi jalan," ucapnya sinis.

"Yah... Aku ingat ada pria tak berperasaan meninggalkanku ditepi jalan." Alea tak mau kalah.

"Tante Alea...." Suara kecil itu menginterupsi ketegangan diantara mereka. "Kok tante tau rumah Alvin?"

"Oh tante tau dong..." Alea mengedipkan sebelah matanya. "Apa sih yang gak?" Ia menatap Kevin tajam.

Alvin bisa merasakan aura permusuhan diantara dua orang dewasa didepannya dan memutuskan untuk masuk kedalam rumah.

"Siapa yang mengizinkanmu masuk?" Kevin menggeram.

"Satpammu. Aku bilang aku istrimu yang sudah lama tidak pulang."

"Sialan, Al! Maumu apa??"

"Izinkan aku tinggal disini?"

"Shenme???" Bibir Kevin mengerut tak suka. "Kau gila?" Desisnya.

"Kita masih suami-istri, bukan? Kau belum menceraikanku."

Jadi sekarang kau dan aku eh? Alea sadar ia harus mengimbangi tata bahasa Kevin untuk mengurangi keanehan diantara mereka.

"Alea!!" Sekarang Kevin mencengkeram lengan wanita itu dengan kasar. "Kau sadar dengan ucapanmu?"

"Aku sadar. Pilihan ada ditanganmu." Alea menentang tatapan marah Kevin. "Izinkan aku tinggal disini atau aku akan lakukan press release untuk mengatakan bahwa aku adalah istrimu yang selama ini kau sembunyikan."

IT HAS TO BE YOU《JACKSON YI》ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang