part 14

5.9K 265 22
                                    

Fashion week tinggal menghitung hari, setelah kehebohan yang dilakukan Dewi beberapa hari lalu menyisakan gossip yang bergulir seperti bola salju, dan jelas, hanya NIla, BIan, Noel dan Dewi sendiri yang mengetahui kebenaran ceritanya. Sedangkan semua orang yang bekerja di kantor ini mengambil kesimpulan, bahwa Dewi adalah kekasih Bian yang telah di renggut keperawanannya dan di tinggalkan demi Nila, yang dari segi fisik sangat jauh bila dibandingkan dengan Dewi. Kesimpulan selanjutnya adalah, Nila menggunakan guna-guna agar Bian bertekuk lutut di kaki Nila, untuk menguasai harta bian.

"Itu sinetron banget tau ga." NIla berdecak dan suaranya terdengar capek.

"Iya memang, maka dari itu gue nanya ama elo."

Nila menghentikan kegiatannya dan menarik kursi agar duduk lebih dekat dengan Marcella. "Aku ga pake guna-guna, hocus pocus, santet, pelet atau apapun itu. kan kemarin udah aku bilang, aku sendiri bingung kenapa itu si boss bisa jatuh cinta ama aku."

"Iya gue percaya kok ama lo. Terus apa yang mau lo lakuin?"

"Ga mau lakuin apa-apa. Biarkan aka mereka mau bicara apa."

"Lo ga terganggu?"

"Sedikit sih, tapi aku mesti ngapain? Bikin konfrensi pers? Aneh kan? emangnya aku seleb?"

Marcella manggut-manggut. "Iya sih aneh. Boss ganteng ada bilang apa ama lo?"

"Kita belom sempet bahas Mar, si Boss kan lagi keluar kota mulu sejak hari itu."

"Telpon?"

"Telpon juga ga bahas itu.."

"Lah kenapa ga lo bahas duluan Nil?"

"Abis dari suaranya kayaknya kecapekkan gitu dia, jadinya malah ngobrol yang ringan-ringan aja."

Marcella menghela nafas, "Yang kuat ya sis,.."

"Iya, aku tau, apalagi empat hari lagi fashion week, kita harus fokus."

Mereka berdua diam ketika terdengar bunyi 'tring' dari dalam tas Nila.

From : Boss Bian

I hope u here with me. Miss u a lot.

Marcella mengamati perubahan wajah NIla yang semula sedih dah gusar mendadak tersenyum cerah dan tampak bahagia. "Hepi amat?"

"Sms dari si Boss." Nila menjulurkan lidahnya centil.

"Hare gene masih sms? Kan udah ada whatsapp, bbm, line dll dsb?"

"Iya sih, kita belum membahas itu juga, sementara masih smsan."

Marcella memasang tampang heran yang dibuat-buat. "Heh!!! Gue penasaran kalian pacaran apa yang di obrolin?"

Nila mengangkat kedua bahunya. "Macam-macam. Udah kerja lagi lembur kita malam ini,besok tinggal packing aja." Iya memang, selama ini mereka berdua terlalu sibuk membicarakan tentang perasaan dan berusaha menyakinkan satu sama lain bahwa hubungan yang mereka jalani ini akan membawa kebahagiaan kelak, meski mereka berdua tau prosesnya tidak mudah. Nila jadi teringat percakapan antara mereka berdua sebelum Bian berangkat.

"Jadi selain omongan miring dan hujatan, sekarang aku harus bersiap menghadapi amukan semua mantan pacar?"

"sorry..."

"Haaahhh..." Nila duduk di sofanya yang berbunga ungu. "Ya mau gimana lagi... masa lalu ga bisa di rubah"

"Jangan tinggalkan aku ya baby girl, I need you so much. Aku ingin menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya, dan aku butuh kamu."

Nila menatap mata Bian lembut dan mengusap pipinya "bagaimana kalau aku ga mampu?"

"Pasti mampu,.. pasti bisa, kamu harus bisa!."

My 200 Pounds FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang