Part 6

2.6K 128 18
                                    

Beberapa menit kemudian mereka berdua telah sadar dari tidur mereka. Mereka kemudian berusaha memberontak dari ikatan yang aku ikat ke mereka berdua. Hal itu tentu saja tidak akan bisa lepas dari ikatan kencangku. “Ohh. Kalian berdua telah bangun ya dari tidur kalian? Kuucapkan Selamat Datang di Duniaku! Dunia dimana seluruh mimpi buruk kalian akan terjadi. Greetings, I’m The Black Hoodie. Welcome to your worst nightmare” sapaku kepada mereka berdua.
Lelaki itu menatapku dengan tatapan tajam seraya berkata “Sialan lo!!! Dasar pengecut lo!!! Lepasin kita berdua atau..”

“Atau  apa, ha?! Lo mau ngancem gue? Lo ngga tau kalo hidup lo itu tinggal diujung tanduk? Lo punya otak kaga si, ha?! Lo ngga akan pernah bisa lepas dari gue sekarang juga atau sampai kapanpun kalo lo lepas, gue akan selalu jadi bayang-bayang lo. Paham!” potongku yang langsung membuat lelaki itu berhenti berbicara. “Udah. Sekarang lo diem. Gue udah muak sama bacotan lo. Mending kita mulai bermain, oke?” lanjutku.

Mereka hanya terdiam. Bahkan si otak udang pun yang sedari tadi selalu mengeluarkan banyak kata-kata kini hanya diam tak berkutik. Aku lalu menyiapkan segala peralatan kesayanganku. Entah itu yang kubawa dari rumah atau yang aku temui di sekitar tempat aku akan mengeksekusi mereka berdua.

“Hmm. Disini ada banyak benda bagus ini. Ada pisau besar dan kecil kesayanganku, ada pecahan kaca, ada korek gas juga nih, dan yang terakhir ada sebuah kabel yang aku rasa masih aktif untuk di gunakan. Mari kita mulai dari korek gas dulu yah.” kataku kepada lelaki itu.

“An**ng lo!!! Lepasin kita berdua. F****ck!!!!” umpat lelaki itu ketika aku datang kepadanya.

“Hei! Jaga bahasamu. Memang benar, moral generasi jaman sekarang sungguh sangat buruk. Mungkin kalau aku membakar lidahmu mungkin kau tidak akan berkata kotor lagi. Sekarang, buka mulutmu.” Kataku

“Mmmmhhh. *cuih” lelaki itu menyemburkan air ludahnya tepat mengenai wajahku.

Aku lalu menatapnya dengan tatapan tajam dengan seringaiku yang terbuka lebar seraya menghapus ludahnya dari mukaku. “Lo berani juga ya. Gue akui kegregetan lo. Oke, sekarang gue akan buat lo membuka mulut lo tanpa harus gue paksa.” kataku. Aku lalu membawa sebuah tongkat yang terbuat dari besi kecil yang tak jauh dari tempatku berdiri. Setelah aku mengambil tongkat itu, aku lalu menghampiri lelaki itu dan langsung ku pukul perutnya berkali-kali hingga lebam. Kulihat wanita di sebelahnya hanya menangis melihat aksiku memukuli pasangannya yang bodoh. Setelah ku puas memukuli lelaki itu. Sekarang saatnya aku menyudahi aksiku. Aku kemudian mengeluarkan pisauku dan ku sayatkan di perutnya yang lebam hingga terbuka lebar. Darah yang mengalir bagaikan air terjun yang sangat menyejukkan mataku. Aku lalu mengeluarkan isi perut lelaki itu. Kemudian aku bakar isi perut itu dengan korek yang ada di tanganku. Lelaki itu hanya bisa merintih kesakitan atas apa yang telah ku perbuat.

“Bagaimana rasanya? Lo suka kan? Tapi tenang ko, gue ngga akan membuatnya cepat berhenti. Karena gue tau, lo memang suka hal-hal yang greget.” Kataku.

Tak beberapa lama, lelaki itu telah dijemput oleh malaikat mautnya setelah aku menarik jantungnya hingga terlepas dari tempatnya.

“Hmmm. Jantungnya bagus juga nih. kalau di jual pasti akan memiliki nilai yang tinggi.” kataku sambil melihat jantung lelaki itu dari beberapa sisi. Aku mengetahui itu karena selain aku menjadi seorang Desainer, aku juga bekerja sama dengan penjual pasar ilegal. Ya tentu saja itu untuk menambah penghasilanku.

“Sekarang laki-laki lo udah mati. Sekarang giliran waktu lo buat menemui ajal lo.” kataku kepada wanita itu.

“Please, gue minta maaf udah lakuin hal yang kotor itu. Gue mohon jangan bunuh gue.” jawabnya sambil menangis.

“Hmmm. Lo ngga akan gue bunuh, tapi gue punya satu teka-teki kecil. Kalau lo bisa jawab, gue akan lepasin lo. Lo setuju?”

“Oke gue setuju.”

“Oke.... ada sebuah pembunuhan yang terjadi di sebuah daerah terkenal di Jakarta. Diduga pembunuh tersebut adalah seorang psikopat yang telah melakukan aksinya berulang-ulang kali. Hal itu dibuktikan dengan adanya simbol angka “13317” di setiap tubuh korbannya. Setelah beberapa hari, polisi mendengar kabar bahwa pembunuh tersebut telah di masukkan di Rumah Sakit Jiwa untuk di rehabilitasi. Polisi lalu pergi ke Rumah Sakit Jiwa itu dan menemukan 4 orang tersangka yang merupakan seorang psikopat dan memiliki cacatan kejahatan yang serupa. Tetapi dalam membunuh memiliki cara yang berbeda dan tiga diantaranya telah lama berada di RSJ itu. Keempat nama psikopat itu adalah Donny, Sophie, Danu, dan Ruben. Mereka juga memiliki nama sebutan yaitu Donny The Ripper, Sophie The Lover, Danu The Crusher, dan Ben the Killer. Siapa kah pelaku itu? Dan clue nya adalah tidak semua bukti yang t erlihat dapat menjadi sebuah jawaban bila tidak dilihat secara detail.



Hmm. Ayo nih tebak, author di chapter ini punya Riddle. Yang bisa tebak dengan benar, nanti author post nama akunnya di part selanjutnya beserta jawaban benarnya... Hehehehe.😊
Karena author ngga punya duit banyak dan bukan admin dari WWTBAM (Acaranya Tantowi Yahya)....😂
Oke see ya next part...😊

Salam hangat dari MDArts Entertainment!😊

Psychopath DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang