The Choice

2.5K 375 48
                                    

Hanbin terpaku melihat jinhwan sedikit meronta di pelukan junhoe,akhirnya mata jinhwan terpejam dan tangannya memegangi lengan junhoe.

"U..uijangnim..." jinhwan menatap junhoe tak percaya.

Jinhwan berlari ke atas.tepat bahunya menyenggol hanbin yang hanya bisa berdiri mematung disitu.Hanbin dapat melihat tatapan Jinhwan yang kaget sekaligus kecewa padanya.

Junhoe menatap hanbin tajam sambil menyandarkan tubuhnya di tembok.Jari jempolnya mengusap bibirnya.

"Mwohae Hyung ?"Ujar Hanbin pelan,Wajahnya masih tidak bisa diartikan. Kaget,kecewa dan bingung.

"Aku tidak menyangka mulutmu setajam itu kim "Ucap Junhoe,Hanbin mengerutkan keningnya bingung.Kemudian bibirnya mengatup rapat-rapat.

"Apa..'dia' mendengar semuanya ?"Ucap Hanbin.Junhoe mengangguk santai.Hanbin dengan raut wajah bersalahnya hendak menyusul Jinhwan tapi Bahunya di tahan junhoe.

"Dia milikku sekarang.."Ujar Junhoe dengan penekanan disetiap perkataannya.Hanbin menatap Junhoe tak percaya.

"Kau.."

"Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti namja itu untuk kedua kalinya.."Ujar Junhoe menatap Hanbin menantang.

"Hyung.."

Hanbin disenggol bahunya untuk kedua kalinya oleh Junhoe.Hanbin mengadahkan kepalanya sambil menghela nafas kasar.

"Apa yang telah kulakukan ?"Ujar Hanbin frustasi

,

,

,
,,

,
,
,
,
,
,
,,

Jinhwan menghela nafas saat menatap penampilannya pagi ini didepan cermin.Tak ada yang salah,rapi dan tampan(read:manis) seperti biasa.

"Untuk pertama kalinya aku begitu malas bekerja.."keluh jinhwan.

Ya.. pasalnya ia belum siap bertemu goo junhoe yang kemarin sudah menci- skip.Jinhwan malu mengingatnya.

"pad akhirnya aku akan bertemu dia juga.."jinhwan mencoba tersenyum menyemangati dirinya bahwa semua akan baik baik saja sesuai rencana.

Baru saja hatinya berkata demikian,begitu jinhwan keluar dari apartemennya ia sudah berhadapan dengan si 'kim hanbin'.

Namja yang kemarin sukses membuatnya menangis didepan goo junhoe dan berakhir dengan ciuma-  skip.

Kapan kau melupakan adegan memalukan itu kim?

Jinhwan menatap hanbin dengan datar dan dingin,ia melenggang pergi menuruni tangga apartemen tanpa menoleh.

Hanbin hanya bisa mematung didepan apartemennya.
"Huh..sial"

Ya,hanbin menyesal dengan kondisi mulutnya yang asal bicara.Belum apa-apa saja ia sudah merindukan jinhwan.

Ingin rasanya menjelaskan semua dan meminta maaf pada jinhwan.Tapi hanbin pikir,minta maaf tidaklah se sepele itu..






Jinhwan beberapa kali menengok ke belakang,memastikan goo uijangnim itu tidak mengikutinya,sejak berangkat jinhwan berusaha menghindari goo uijangnimnya.Beberapa kali ia harus sembunyi di pojokan ketika mereka berpapasan di koridor.

"Haaahh..sepertinya aman.."jinhwan bersandar di dinding samping toilet sambil menghela nafas lega.

"Apa yang kau lakukan editor kim?"

GUBRAKK

Jinhwan mencoba menyadarkan otaknya yang oleng setelah jatuh lagi,pantatnya ngilu sekali terkena lantai dengan keras.

Apartemen No.292.  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang