Memangnya memberi kesempatan kedua itu mudah? Atau kau mau tertusuk diluka yang sama dan bahkan luka itu belum kering?
-jinhwan-
Setelah melihat wajahmu aku sadar...hanya aku yang merasakannya..
,
,
,
Siang selalu mendung.Mungkin musim gugur kali ini benar benar musim gugur terburuk sepanjang sejarah.Matahari bahkan hanya muncul sedikit hanya untuk memberi tahu kalau hari sudah siang.
Jinhwan yang biasanya duduk didepan komputernya dan menikmati secangkir latte.Kini berdiri .depan rak ramyun menata cup cup sesuai harganya.
Ya,tepat seminggu yang lalu ia dipecat dan melihat goo junhoeㅡ oke,jinhwan tak ingin mengingatnya lagi.
Setelah seharian penuh berada di rumah sakit dan seharian penuh esoknya menangisi goo junhoe yang tak kunjung menghubunginya.akhirnyabia memutuskan untuk melanjutkan hidup normalnya.
Jinhwan tersenyum kecil.Bahkan seharian ini ia belum bertemu Kim Hanbin-,Tetangga malaikatnya.
Jinhwan memang sedang bekerja paruh waktu sambil menunggu pengumuman beberapa perusahaan yang ia serahkan cv
Shift nya dari pagi buta pukul tiga hingga pukul tiga sore.
Seperti biasanya hanbin akan datang jam 1 siang seperti ini hanya untuk makan siang bersama jinhwan.Namun jam sudah menunjukan hampir setengah tiga Hanbin belum datang juga.
Dimana lelaki idiot itu?
Jinhwan berjalan ke meja kasir setelah rampung memberesi cup ramyun dan bersiap mendata penjualan satu jam yang lalu.
Sebuah rokok diletakan oleh jemari-jemari panjang yang entah jinhwan tak berpikir untuk menatap siapa pemiliknya.Moodnya terlanjur buruk akibat hanbin yang tak kunjung datang.
"Semua nya tujuh belas ribu won-"
Jinhwan membeku seketika.Tahu begitu jinhwan tak ingin menatap pembeli nya itu.
"Junhoe.."
Namja bersurai kecoklatan itu juga menatap jinhwan kaget.Kekagetannya bertambah ketika menatap rompi supermarket yang dipakai jinhwan.
◀▶
Mereka hanya terduduk berhadapan di meja depan minimarket tanpa ada yang buka suara.
Sedari tadi jinhwan hanya menggerak-gerakan cup kopi nya dengan perlahan.
"Eum..b-bagaimana kabarmu?"tanya junhoe,entah kenapa ia merasa canggung dengan jinhwan dan dadanya sesak dipenuhi rasa bersalah.
"Baik.."Jawab Jinhwan seadanya.
Suasana siang begitu hening.Bahkan deru nafas jinhwan dapat terdengar.Junhoe bingung harus memulai dari mana,jinhwan pun hanya bisa pasrah atas apapun yang akan junhoe katakan.Junhoe memandang jinhwan begitu lama.Ia ingin bertanya banyak dan yang hanya bisa ia lontarkan hanyalah..
"Mian.."
JInhwan menunduk lalu tersenyum kecil,Junhoe kini tak mampu lagi menatap Jinhwan.Telinganya sudah ia usahakan kebal dari lontaran kata kasar Jinhwan.Ia siap menerima apapun.
"Selama ini...kau dimana?"tanya Jinhwan dengan nada tenang,tak bergetar dan senyum dibibirnya.
"Akuㅡ"

KAMU SEDANG MEMBACA
Apartemen No.292. (END)
FanfictionJUNHWANBIN comedy romance Hidup Kim Jinhwan kini berubah,Ia yang dulu gendut dan dijuluki Kim Dwejinhwan itu kini berubah menjadi kurus dan tampan,tidak..tepatnya manis. Jinhwan bekerja disebuah kantor penerbit majalah yang cukup terkenal di Seoul.H...