Jinhwan terbangun karena aroma cokelat hangat mengusik penciumannya.Matanya mengerjap lucu saat melihat dari langit-langit hingga tekstur benda empuk yang ia tiduri bukan seperti biasanya.
Oh ya,Kim Jinhwan berada di apartemen Hanbin tertidur setelah membantu- ah tidak tepatnya menjadi pembantu yang memberesi barang-barang Hanbin.
"Sudah bangun ?" Suara asing menginterupsi kegiatannya yang sedang mengumpulkan nyawa setelah berkelana dialam mimpi bertemu woody dan buzz.
"Oh..? Ne.."Jinhwan terbangun dengan kikuk.Ia duduk sambil terus mengusap tengkuknya karena merasa asing tidur dirumah orang yang baru ia kenal dengan perkenalan yang sangat tidak elit.
"Kau si pendek yang bersama Goo Junhoe tadi siang kan? Wah ternyata kita tetangga.."Ujar Hanbin mendudukkan diri di sofa depan Jinhwan menenteng laptop dan beberapa kertas tak lupa menyeruput coklat hangat yang kental dengan gerakan menggoda.
Jinhwan mengangguk,Mata nya tertuju pada secangkir cokelat hangat yang mengepul di meja milik hanbin yang isinya tinggal setengah.Hanbin mengangkat alisnya bingung.
"Kau mau ? kalau mau ambil saja..kebetulan itu bungkus terakhir.."Hanbin menyodorkan cangkirnya yang tinggal setengah,dasar bodoh.Hanya orang bodoh yang mau menerima tawaran konyol Hanbin.
Jinhwan memasang tampang aneh sambil menggeleng enggan.Kemudian Jinhwan baru menyadari kalau mungkin kegilaan Hanbin adalah salah satu efek dari hantaman penggorengan dahsyatnya.
"Kau tidak apa-apa ? apa perlu kerumah sakit..? biar aku yang tanggung biayanya.."Ujar Jinhwan sambil menunjuk dahi Hanbin.Hanbin tetawa terbahak-bahak,tawanya sudah tak dapat dibedakan dengan pasien rumah sakit Jiwa.
"Tidak perlu..selagi aku bisa mengingat bagaimana caranya buang air tak usah repot-repot untuk membuang uangmu.."Ujar Hanbin.Jinhwan lagi-lagi menatap Hanbin aneh,apa namja ini sedang bercanda atau memang pada saat pembagian otak di alam sana ia tidak datang.
"Ah..kalau begitu aku..permisi pulang.."Ujar Jinhwan sambil bangkit.Menatap jam berbentuk mickey mouse menunjukan angka dua belas malam.
"Mau kuantar ?"Tanya Hanbin.Jinhwan tersenyum miris.
"Aku tetanggamu..jaraknya hanya lima langkah nomor 292.."Ujar Jinhwan menjelaskan dengan sabar.Hanbin hanya ber-ah ria dengan tampang bodohnya.
"Kalau kau membutuhkan sesuatu..kau bisa menghubungi ku.."Ujar Jinhwan sudah sampai didepan pintu.Hanbin kemudian memanggilnya
"Kalau aku butuh drama W episode 9 ada ?"Tanya Hanbin.Jinhwan membeku,ia kemudian tertawa hambar.
"Bukankah episode 8 saja baru preview ?"Tanya Jinhwan Balik.Hanbin mengangguk-angguk mengerti.
"Mungkin saja kau sutradaranya.."Ujar Hanbin asal.Kim Jinhwan sepertinya harus bersabar lebih lama karena memiliki tetangga yang sedikit 'gangguan Jiwa'.Jinhwan tersenyum lalu membungkuk sedikit.
"Aku permisi..Hanbin-ssi.."Ujar Jinhwan kemudian menghilang dibalik pintu.Ekspresi Bodoh Hanbin saat ada Jinhwan kemudian menghilang.Berganti dengan wajah keras dan tatapan dingin.Hanbin menghela nafas pelan sambil menyandarkan kepalanya.
"Apa itu cukup ?"
"Agar kau tidak mengenaliku..?"Tanya Hanbin sambil memandang kearah pintu yang sudah sedari tadi tertutup.
'
'
'
'
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartemen No.292. (END)
FanficJUNHWANBIN comedy romance Hidup Kim Jinhwan kini berubah,Ia yang dulu gendut dan dijuluki Kim Dwejinhwan itu kini berubah menjadi kurus dan tampan,tidak..tepatnya manis. Jinhwan bekerja disebuah kantor penerbit majalah yang cukup terkenal di Seoul.H...