Jilid 37 : Godaan si maha cantik, Buyung Thay

3.2K 45 1
                                    

"AKU benar-benar tak dapat menemukan siapa gerangan dikolong langit dewasa ini yang menguasai ilmu beracun tingkat tinggi."
"Dia tak pandai menggunakan racun, tapi dia tak takut menghadapi racun dalam jenis apapun"
Dewa racun Yu Hua tundukkan kepalanya seperti sedang memikirkan sesuatu, akhirnya ia mengerti siapa yang dimaksudkan, selanjutnya serunya:
"Saudara It, apakah engkau maksudkan ahli waris dari Mo tiong ci mo pewaris kedudukan ciangbunjin dari perguruan Thian lam bun dewasa ini, Manusia bermuka dingin Han Siong Kie??"
"Benar, dialah yang kumaksudkan seandainya kitab tersebut sampai terjatuh ketangannya, coba bayangkan bagaimanakah akibatnya??"

Dewa racun Yu Hua segera terbungkam dalam seribu bahasa, tanpa terasa iapun teringat kembali kejadian masa lalu ketika Manusia muka dingin Han Siong Kie dijebak dalam Lian huan tan, ketika itu dia telah mengunci semua jalan lembah dengan kabut wangi si kut hiang wu (dupa wangi pelepas tulang) tapi kenyataannya Manusia bermuka dingin masih tetap sehat walafiat seperti tidak terpengaruh sesuatu apapun.

Dalam pada itu, Han Siong Kie yang bersembunyi dibalik pepohonan sedang memutar otak serta mencari akal bagaimana caranya untuk mencegah orang Thian che kau meledakkan lembah hitam serta telaga racun. ia cukup memahami mereka dapat bertindak sewenang-wenang meledakkan telaga racun sehingga sampai tertimbun, apabila hal ini sampai terjadi maka selama hidup Hek pek siang yau tak dapat memulihkan kembali raut wajahnya seperti sedia kala.

Diantara sekian banyak orang Hek pek siang you berdua yang paling tidak sabaran, andaikata Han Siong Kie tidak hadir disana, niscaya semenjak tadi mereka telah menampilkan diri untuk melakukan pembantaian secara besar-besaran.
Tauto berambut panjang yang berdiri disamping Dewa racun, tiba-tiba buka suara tapi kepada It tiong Khi katanya:
"Kalau toh Kaucu sudah ada perintah untuk berbuat demikian, lebih baik sekarang juga kita laksanakan, tolong tanya bagaimana caranya kita meledakkan lembah ini ?"
Tampaknya It tiong Khi si utusan khusus dari perkumpulan Thian che kau itu sudah mempunyai susunan rencana yang matang, sahutnya:
"Akan kita tanam bahan-bahan peledak pada tebing dan sepanjang lereng lembah hitam ini, lalu kita ledakkan".
-0000000-

"KALAU memang begitu, urusan tak boleh ditunda-tunda lagi, hayo kita tinggalkan tempat ini" ajak Tauto si padri pemelihara rambut itu.
Hek pek siang yau sudah habis kesabarannya, tapi sebelum mendapat perintah dari ketuanya mereka tak berani melakuka sesuatu tindakan secara gegabah, saking gelisahnya nafas besarpun sampai dibuang berulang kali. saat itulah Han Siong Kie berbisik lirih:
"Kita harus menahan rombongan orang-orang ini tetap dalam lembah, jangan biarkan seorangpun berlalu dari sini dalam keadaan hidup, terutama sekali kakek berjubah hitam yang bermuka pucat tanpa warna darah itu, dia bernama Dewa racun Yu Hoa, seluruh badannya mengandung racun, serahkan orang itu kepadaku, biar kulayani sendiri dirinya"
Seperti mendapat perintah untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan, Hek pek siang yau segera melompat bangun dan siap menyebarkan mautnya.

Pada saat itulah sebelum mereka berdua sempat melakukan pembantaian secara besar-besaran mendadak dari permukaan telaga beracun itu timbul buih-buih besar yang disusul dengan munculnya gelombang besar.
"Jangan berisik, cepat bersembunyi" seru Han Siong Kie sambil ulapkan tangannya.
pada saat itu rombongan dari Dewa racun Yu Hoa sudah hampir meninggalkan tempat itu, ketika secara tiba-tiba mendengar suara gulungan ombak besar muncul dari permukaan telaga yang tenang dengan hati terkesiap mereka berpaling, apa yang kemudian mereka saksikan segera mencopot sukma rasanya, bulu kuduk pada bangun berdiri.

Kiranya diantara gulungan gelombang besar dan percikan buih-buih air yang amat santar perlahan-lahan muncul seorang kakek berambut putih, kakek itu berperawakan tinggi besar dan bermuka merah, meskipun baru muncul dari permukaan air beracun, ia tak nampak cedera atau mengalami sesuatu yang aneh.
"Aaah Dialah Ban tok Cousu" tiba-tiba Tauto sipadri memelihara rambut itu menjerit kaget.

Tengkorak Maut aka Rahasia Istana Hantu - Khu LungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang