"Min lu mau masuk ga?"
"Ga dulu deh"
"Beneran?"Sebelum yasmin menjawab pertanyaan aza, via memanggilnya.
"Ka yasminnnn", suara itu berasal dari teras rumah aza karna via sedang duduk sendiri di kursi teras rumah.
"Za gue punya alasan buat mampir dulu ke rumah lu"
"Haha iya. Yaudah ayok masuk"Yasmin pun duduk di kursi samping via sedangkan aza masuk ke dalam untuk mengambil minuman dan cemilan.
"Ka yasmin tumben kesini"
"Hehe iya, tadi aku nganterin kaka kamu"
"Ka aku kangen ka yasmin. Udah lama banget ga kesini"
"Emang di sekolah kalian ga ketemu?", samber bunda yang tiba tiba sudah berdiri di pintu rumahnya.
"Ish bunda nyamber aja"
"Iya tante kita jarang ketemu, hehe", yasmin pun berdiri dan salim dengan bunda.
"Yasmin ada apa kesini?"
"Tadi aku nganterin aza terus via manggil yaudah lah mampir dulu"
"Oh yaudah tante masuk dulu ya. Lagi buat brownies"
"Tante masih suka buat cake dan semacamnya?"
"Ya masih, hasilnya tante suka bagiin ke tetangga atau ke masjid kalau lagi ada acara, nanti kalo udah jadi tante kasih ya"
"Hehe makasih tante"
"Yaudah tante masuk dulu ya", bunda pun masuk kedalam rumahnya dan menuju dapur, bunda melihat aza sedang membuat es jeruk dan mengambil beberapa buah biskuit juga cupcake yang sudah ditaruh diatas piring.Bunda pun membantu aza membuat es jeruk.
"Ko kamu udah pulang?"
"Iya tadi ternyata ga belajar"
"Oh. Terus rifan mana?"
"Rifan lagi latihan basket"
"Ajak yasmin masuk za"
"Iya nda"
"Aku ajak masuk yasmin dulu ya nda"
"Oh okay. Bunda yang lanjutin meres jeruknya"
"Makasih nda"Aza berjalan menuju pintu menemui yasmin dan via untuk mengajak yasmin masuk.
"Masuk min. Ke kamar gue aja ya"
"Kamar lu dimana ya? Gue lupa masa"
"Haha kelaman sih lu ga kesini"
"Ayok sekalian gue juga mau ganti baju. Lu mau ganti baju ga?"
"Gausah deh"Di tembok dekat tangga bunda taruh bingkai bingkai foto keluarga mereka juga foto rifan dan keluarganya. Yasmin tampak sangat mendalami setiap foto di bingkai bingkai itu. Langkah ia terhenti saat ada foto di bingkai berawarna putih yang berisi foto aza bersama rifan saat mereka di taman dekat sekolah.
"Kenapa min?", lamunan yasmin terhenti saat ditanya aza.
"Ha? Gapapa ko"
"Ayok naik"
"Eh iya"Aza mengambil kunci kamarnya yang berada didalam tas yang ia bawa ke sekolah itu. Aza membuka pintu kamarnya yang berwarna putih.
"Pintu kamar lu masih kayak dulu ya, tetep putih"
"Hehe lu inget aja"
"Ya kalo warna kesukaan lu gue masih inget"
"black and white", kata yasmin dan aza bersamaan, dan mereka pun masuk kedalam kamar aza sambil tertawa.
"Itu yang ada didepan kamar lu, kamar adek lu?"
"Iya"
"Dia suka warna soft ya?"
"Iya. Coba aja lu masuk kedalem kamarnya, soft semua dah peralatan dia. Tapi kalo tas ga semuanya soft"
"Oh. Berlawanan banget sama kakanya"
"Hahaha bisa aja lu"
"Eh maaf ya tante ganggu, ini mau ngasih es jeruk sama cemilan. Cuma ada ini yasmin, maaf ya"
"Ini cukup tante, malah aku yang takut ngerepotin"
"Ga ko. Yaudah tante keluar dulu ya"
"Iya", jawab yasmin dan aza bersamaan.Via masuk kedalam rumah dan ke dapur mengambil biskuit dan susu setelah itu naik keatas menuju ruang tengah untuk menonton acara tv yang biasa ia tonton, drama korea di kbs2.
"Za lu masih suka korea?"
"Haha masih tapi kalo fangirling dah jadang, gara gara rifan keseringan maen jadi gua gabisa liatin oppa atau unnie mau gamau harus ga main gadget lah kalo dia lagi main"
"Haha iya juga ya. Gue juga udah jarang semenjak pacaran sama farell"
"Tapi kalo nonton drakor masih kan?"
"Haha kalo itu gue paksain buat selalu bisa nonton"
"Sama aja kayak gue lu"
"Hahaha", mereka tertawa bersamaan.Yasmin mengambil secangkir es jeruk dan menuangnya kedalam gelas kosong, namun ia tidak sengaja menumpahkannya ke baju seragamnya.
"Yah min"
"Sorry za"
"Gapapa, masalahnya itu baju lu nanti noda kalo ga buru buru dicuci. Lu pake baju gue aja dulu sekarang baju seragamnya dicuci biar ga noda"
"Gausah nanti ngerepotin lu"
"Ga lah. Lu ganti baju duluan aja, ambil aja bajunya di lemari seterah lu pake yang mana"
"Gapapa nih?"
"Gapapa"
"Yaudah ya sebentar"
"Okay"Sambil menunggu yasmin mengganti bajunya, aza bermain handphonenya membuka instagram. Ia melihat postingan mario yaitu foto khansa dan via yang sedang bersama didalam mobil. Aza bingung mengapa khansa dan via bisa bersama mario.
Di foto itu terlihat mario memotret via dan khansa secara diam diam. Aza pun memanggil via dari dalam kamarnya.
"Viiiii"
"Kenapa sih ka?"
"Kaka ganggu via nonton drama ya?"
"Iyasih tapi udah via pause, gapapa lha. Ada apa ka?", aza memperlihatkan layar handphonenya yang menunjukan foto via bersama khansa, via nampak bingung mengapa mario mendapatkan fotonya tadi saat di mobil bersama khansa.
"Ko ka mario punya foto aku sama khansa tadi pas di mobil?"
"Kamu pulang bareng khansa sama kakanya kan?"
"Iya"
"Terus kenapa sama mario?"
"Astaga, via lupa kasih tau kaka"
"Apa?"
"Khansa itu adeknya ka mario"
"Khansa?"
"Iya ka. Yang tadi pagi di uks sama kala itu"
"Kamu serius?"
"Iya lha ka"
"Eh ada via", yasmin sudah selesai mengganti bajunya dan keluar dari kamar mandi yang berada didalam kamar aza. Via pun keluar kamar aza melanjutkan menonton drama.
"Udah min?"
"Udah"
"Gue ganti baju dulu ya"
"Okay"Yasmin duduk di kursi meja belajar aza melihat lihat barang yang berada diatas meja belajar aza. Ia lihat hanya ada buku tulis kosong dan alat tulis, yasmin membuka laci meja belajar aza yang pertama ia temukan adalah bingkai foto yang isinya adalah foto rifan dan aza bersama mama mereka.
Yasmin mengambil bingkai itu dan melihatnya lebih dekat. Lalu ia maneruh bingkai itu diatas meja belajar aza dan berdiri melihat dinding kamar aza yang sudah dipenuhi bingkai foto. Isi bingkainya tidak hanya foto aza namun ada foto keluarga aza, foto aza saat bersama rifan, dan lukisan lukisan yang telah aza buat juga foto idola korea aza. Tetapi yasmin kembali melihat bingkai yang tadi ia taruh diatas meja belajar aza.
"Eh min", aza keluar kamar mandi dan melihat yasmin sedang memegang dan melihat bingkai foto yang sempat aza simpan di laci meja belajarnya.
"Za?", yasmin segera menaruh bingkai foto itu.
"Kenapa?"
"Gapapa. Sorry ya gue lancang buka laci lu"
"Ya gapapa. Lagipula gaada rahasia"
"Bingkai itu? Eh oops. Gajadi sorry"
"Bingkai itu emang ada di laci itu udah lama dan foto itu bukan gue juga yang nyuci, gue dapet foto itu dari bunda ternyata bunda sempet diem diem motoin gue sama rifan"
"Ini pas lu kemaren sakit bukan sih?"
"Iya. Gue aja gatau rifan ngelakuin itu, dan pas via cerita gue baru tau terus pas malem bunda bilang punya kejutan taunya bunda nyuci foto itu"
"Oh jadi foto itu baru?"
"Iya. Kenapa min? Lu cemburu? Tenang aja dia masih suka ko sama lu"
"Ish apasih"
"Oh iya gue lupa, lu kan udah ada yang punya"
"Zaaa stop"
"Haha bercanda min"
"Iya iya"
"Makan tuh min cupcakenya sama biskuitnya. Gue mau nonton drakor nih"
"Ikut dong"Aza menggantung seragamnya di gantungan baju lalu mengambil laptop dan menaruhnya diatas kasur untuk menonton drama korea. Yasmin pun mengikuti aza. Dan mereka menonton drama koreanya bersama sambil sesekali bercanda.
Baru saja mereka memulai menonton tiba tiba bunda datang membawa brownies di tempat makan.
"Maaf tante ganggu. Yasmin ini buat kamu. Maaf kalo sedikit"
"Yaampun tante, ini banyak banget. Aduh aku jadi ngerepotin nih"
"Ga ko. Yaudah tante keluar dulu ya mau masuk masukkin browniesnya kedalem kotak buat dikasih kasihin"
"Bunda gamau buat cupcake?", kata aza yang langsung menghentikan langkah bunda keluar kamar aza.
"Emang kenapa?"
"Gapapa, kalo bunda mau buat aza bantuin"
"Ya terserah kalo aza mau yaudah ayok"
"Min lu mau ga?", aza menengok kearah yasmin.
"Hmmm, ayok aja sih", jawab yasmin.
"Yaudah yok nda"
"Ajakin via sekalian ya za, bunda siapin dulu bahan bahannya"
"Okay", jawab aza yang langsung duduk dan menutup laptopnya lalu aza dan yasmin meninggalkan kamar aza dan mengetuk pintu kamar via.
---Saat aza, via dan yasmin sampai di dapur, bahan bahannya sudah siap semua. Mereka pun mencuci tangannya dan menuangkan bahan bahan.
"Ini bahan bahannya udah semua. Aza tau kan yang mana dulu yang harus dituang sama takarannya?"
"Tau nda"
"Yaudah bunda tinggal ya. Mau ke rumah toko dulu"
"Oh okay nda", jawab aza dan via sedangkan yasmin mengaduk adonannya.Bunda keluar menggunakan mobilnya menuju toko kue yang ia miliki. Jaraknya lumayan jauh dari rumahnya. Bunda membuka toko kue yang awalnya hanya satu cabang namun sekarang sudah ada beberapa cabang tetapi hanya didalam jakarta.
Bunda sering membuat brownies atau cupcake dan semacamnya di rumah untuk tetangga tetangganya atau diberikan ke masjid saat ada acara kalau di toko sudah ada yang mengatur bunda hanya tinggal mengecek apakah semuanya lancar atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
lover
RandomHanya ada dua pilihan, pada waktu yang akan datang, "Merelakan atau memiliki". Pilihan itulah yang aza dan via dapatkan. Dan pada akhirnya diantara mereka ada yang mengalah untuk memberikan seorang lelaki yang mereka sayangi untuk orang yang mereka...