Sepuluh

23 4 0
                                    

"Sebenernya-", yasmin menghentikan kalimatnya dan berdiri menghadap jendela kamar via yang mengarah kearah halaman belakang dan yasmin melihat ada aza bersama rifan yang sedang tiduran di rerumputan sambil bercanda.
"Sebenarnya apa ka?"
"Tapi via jangan sedih atau nyerah gitu aja ya? Dan jangan bilang siapa siapa, ini cuma gue, via, sama ALLAH yang tau"
"Emang kenapa ka?"
"Sebenernya gue suka sama rifan", via berdiri mendekati yasmin yang sedang melihat ke arah dua orang yang sangat via sayangi.
"Kalo ka yasmin suka sama ka rifan, kenapa ka yasmin nolak ka rifan?"
"Karna gue gabisa jadi milik rifan"
"Kenapa?"
"Gue liat aza sama rifan itu deket banget, dan mereka saling sayang"
"Ya karna mereka sahabatan, dan rasa sayang yang mereka rasain bukan sebagai pacar ka tapi sebagai sahabat"
"Persahabatan mereka lah yang membuat mereka menjadi saling sayang. Gue yakin suatu saat nanti mereka bakal saling sayang sebagai pacar bukan sebagai sahabat"
"Kenapa ka yasmin bisa se-yakin itu?"
"Karna kedekatan mereka vi. Coba via liat", yasmin menunjuk aza dan rifan dari jendela kamar via.
"Mereka emang deket ka, tapi mereka ga saling suka"
"Itu untuk sekarang, tapi soal kedepannya kan gaada yang tau vi. Udahlah vi jangan bahas ini. Pokonya sekarang via terus aja ya perjuangin rasa suka via ke rifan jangan putus asa"
"Tapi, ka yasmin sendiri putus asa"
"Karna ada orang yang menyayangi gue, dia memang berhak jadi milik gue dan gue berhak jadi milik dia"
"Ka farell? Tapi ka rifan juga berhak ka"
"Udah sore nih, gue pulang dulu ya vi"
"Tapi ka, via masih mau nanya ke ka yasmin"
"Di chat aja ya"
"Okay"
"Yaudah gue pulang ya, mau izin dulu ke bunda via"
"Ya ka. Hati hati"

Yasmin mengambil tasnya didalam kamar aza dan juga brownies yang telah diberikan oleh bunda, setelah itu yasmin izin ke bunda dan ia segera pulang, yasmin sengaja tidak bilang dengan aza dan rifan karna ia tidak ingin menganggu mereka.

Aza berhenti membalas candaan dari rifan karna ia ingin bicara serius.

"Fan"
"Kenapa aza sayang? Oops, hahaha gue bercanda", rifan mencolek pipi aza.
"Ish gue serius fan", aza duduk.
"Oh sorry. Kenapa?", rifan masih dalam keadaan tiduran.
"Semalem mario nelfon gue", setelah rifan mendengar kata kata 'mario' yang keluar dari mulut aza, rifan segera duduk menghadap aza dan menatap matanya.
"Dia bilang apa?"
"Katanya dia mau balikan lagi sama gue"
"Lha bukannya kalian masih pacaran?"
"Sebenernya pas kemaren sebelum mario ngilang, dia bilang mau break  sama gue"
"Ko bisa sih?"
"Ya bisa lah, buktinya udah kejadian fan"
"Ya terserah lu mau jawab apa, gue gabisa maksa lu. Tapi ya saran gue mending putus aja lah"
"Tapi gue masih cinta sama dia, fan"
"Percuma pacaran za tapi ga saling cinta"
"Cinta yang tidak dikatakan pun masih tetap disebut cinta kan? Selama itu masih bernama cinta, tak masalah bagi gue dan mario buat balikan lagi"
"Yaudahlah. Cinta terkadang membuat orang menjadi buta. Padahal diri lo bisa dapetin cowok yang lebih baik dan cinta sama lo"
"Tapi gua milih orang itu adalah mario"
"Terserah lu"

Via memanggil aza dari pintu belakang.

"Ka azaaa"
"Kenapa sih vi?", aza menengok ke arah via yang memanggil dari pintu belakang, via mendekati mereka.
"Disuruh mandi sama bunda"
"Emang udah jam berapa?"
"Gatau, via mau ke dalem dulu ya", via meninggalkan aza dan rifan.
"Udah jam setengah lima za", kata rifan yang padahal aza baru saja mau menanyakan sudah jam berapa pada rifan.
"Lama juga ya kita disini"
"Ya gitu"
"Yaudah gue mau mandi. Lu mau tetep disini atau masuk?"
"Gue balik aja deh"
"Perasaan gue ga ngasih pilihan itu ke lu deh"
"Jadi gue ga boleh pulang?"
"Ya boleh lah"
"Yaudah gue pulang aja ah nanti malah ngerepotin lu lagi"
"Udah ah, gue mau mandi dulu ya rifan yang ga jelek dan ga ganteng. Hahahaha", aza mengkelitikkan rifan sebentar, lalu segera berlari masuk kedalam rumah melewati pintu belakang.
"Dasar aza yang ga cantik"
"Berarti gue jelek dong?", kata aza yang tiba tiba keluar dari pintu belakang dan berdiri di tempat itu.
"Gue ga bilang kayak gitu ya", rifan mengejar aza namun sudah terdahului oleh aza yang menaiki anak tangga dan masuk kedalam kamarnya.

Rifan menunggu aza mandi di ruang tamu sambil bermain handphonenya untuk izin ingin pulang. Sedangkan via sibuk bermain handphonenya di sofa dekat ruang tamu.

Via sedang asyik chattan dengan yasmin, mereka sedang membahas soal tadi saat di kamar via.
V: kaaa
Y: kenapa via?
V: kenapa ka yasmin nolak ka rifan?
Y: yaampun
Y: soal itu lagi
Y: kan tadi gue udah bilang vi
V: tapi ka rifan juga berhak kayak ka farell
Y: intinya
Y: gue gamau ngerusak persahabatan aza sama rifan
V: berarti rasa suka ka farell bertepuk sebalah tangan ka?
Y: please vi jangan bahas itu
Y: gue berusaha membalas rasa suka dari farell
V: maaf ka kalo via terlalu kepo
V: oh iya, ka yasmin dua hari lagi mau ulang tahun ya?
Y:: iya vi
Y: vi udah dulu ya
Y: gue mau rapihin kamar dulu
V: ya

Tepat jam 05:00 aza selesai mandi. Ia segera keluar dari kamarnya dan berdiri di depan tangga. Aza kaget melihat rifan masih berada di rumahnya.  Aza pun mendekati rifan dan bertanya padanya.

"Fan ko lu belom pulang?"
"Gue kan nungguin lu za"
"Ngapain?"
"Gue mau ngajak lu pergi bareng via, yasmin, farell"
"Mau ngapain?"
"Oh iya"
"Apa?"
"Gue mau ngajak seseorang"
"Siapa?"
"Gue pulang dulu ya. Nanti abis isya gue kesini lagi jemput lu sama via"
"Seseorang siapa fan?"
"Bilangin bunda lu ya, gue pulang"
"Iya serah lu"

loverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang