“Kakek kau sudah pulang?” Yoona berlari menuruni tangga tanpa memperdulikan jika ia berlari menggunakan heels. Sayangnya Yoona hampir terjatuh karena kehilangan keseimbangannya.
“Astaga, Yoona!”
“Bukankah sudahku katakan jangan pernah membuatku khawatir atau aku tidak akan melepaskanmu?” bisik Sehun tepat ditelinga kanan Yoona. Beruntung Sehun berdiri dibelakang Yoona dan menangkap tubuh Yoona yang hampir terjatuh.
Sehun segera melepaskan Yoona dan berjalan menuju Sejong yang melihat mereka dengan raut wajah terkejut. Sedangkan Yoona hanya menelan ludahnya untuk menghilangkan rasa gugupnya kemudian berjalan dan memeluk kakeknya dengan erat.
“Berhati-hatilah saat berjalan jika kau terjatuh, kakek akan sangat khawatir.”
“Maafkan aku kakek." Yoona semakin memeluk Sejong dengan erat. Ada rasa senang ketika melihat kakeknya berada di rumah. “Apa kakek membawakanku sesuatu?”
Raut wajah Sejong berubah menjadi masam dan hal itu membuat Yoona mengernyit binggung. “Kau tidak merindukan kakekmu yang sudah tua ini?”
Yoona segera melepaskan pelukannya dari Sejong dan berlari menuju tangga kemudian Yoona kembali berlari memeluk Sejong dan memeluknya erat. “Kakek! Akhirnya kau pulang. Aku sangat merindukanmu. Kau harus tahu pria yang berada disampingmu itu sangat kejam padaku.”
Sejong membalas memeluk cucunya dengan erat dan mengecup kepala Yoona. Disisi lain Sehun hanya melihat kelakuan Yoona dalam diam.
.
.
.“Walaupun kakekmu sudah pulang dari Kanada bukan berarti kau bebas dari semua jadwalmu yang sudah kususun nona Im.” Yoona mendengus sambil memeluk erat Lily. “Hari ini kau harus memasak dan setelah itu membersihkan dapur.”
Yoona bangkit dari duduknya membuat Lily -anjing berjenis Shih Tzu berbulu putih dengan sedikit warna hitam dibagian telinganya yang diberikan oleh Luhan dari China- terkejut dan memilih berlari kearah sofa yang berada disampingnya. “Aku tidak terima. Untuk apa semua pelayan bekerja disini dan dimana paman Kang?”
“Semua pelayan serta koki aku liburkan dan paman Kang pergi berlibur besama guru pianomu. Kakekmu juga sedang tidak ada dirumah.”
Yoona terkejut kemudian tersenyum senang. Ia kembali menyandarkan tubuhnya pada sofa hitam. “Sudah kuduga paman Kang memiliki hubungan dengan nyonya Jo. Itu artinya akan ada pesta pernikahan sebentar lagi. Dimana ada pesta pasti ada makanan. Daebak! Aku bisa makan sepuasnya.” Yoona bertepuk tangan dengan senang.
Sehun diam, memperhatikan tingkah laku Yoona. “Buatkan makan siang kemudian bersihkan kembali dapur.” Sehun berjalan menuju kamarnya tanpa memperdulikan umpatan Yoona.
“Hidup sangat tidak adil. KAKEK! Kembalikan paman Kang serta bibi Nam!”
.
.
.Sesekali Yoona menepuk bahunya yang terasa pegal. Sudah sejam lebih Yoona berkutat didalam dapur dan hanya bisa membuat kimbab yang bahkan tidak ada rasanya. Ini sudah percobaan yang ke empat, sayangnya rasanya tetap aneh.
Yoona sangat menyesal karena membanting ponselnya sampai hancur sehingga ia tidak bisa mencari tahu cara membuat kimbab dengan benar atau menelepon Bibi Nam untuk datang kerumah dan membuatkannya makanan yang enak.
“Aku menyerah.” Yoona meletakan kepalanya diatas meja. “Apa lebih baik aku membuat telur saja? Tidak, tidak, aku mungkin saja membakar dapur.”
“Ini sudah hampir jam makan siang dan masakannya belum selesai? Bagaimana aku bisa makan jika makanan apapun belum siap.”
Yoona mendengus tanpa merubah posisinya. “Aku tidak tahu cara memasak, ponselku juga rusak.” Rengek Yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Príncess [YOONHUN]
FanfictionYoona adalah cucu dari seorang konglomerat di Korea Selatan. Sejak kecil, Yoona selalu dimanja oleh kakeknya karena Yoona tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tuanya yang sudah meninggal karena kecelakaan. Yoona tumbuh besar menjadi anak y...