Sehun sesekali melirik Yoona yang menguap dan terkadang menutup matanya. Sehun selalu menyenggol bahu Yoona agar wanita itu tetap terjaga. Pelajaran matematika, tentu saja membuat Yoona mengantuk.
“Hei bangun.”
Perlahan Yoona mengerjapkan matanya kemudian mengangkat tangannya membuat Sehun binggung. “Aku ingin ke toilet.”
Yoona berdiri setelah mendapatkan ijin dari Shim ssaem namun Sehun sempat menahan tangan Yoona. “Aku hanya ke toilet, mengerti?”
Yoona berjalan dengan cepat menuju toilet. Sebenarnya Yoona hanya ingin mencuci wajahnya serta mengistirahatkan otaknya sejenak yang terlalu lelah karena memdengar semua penjelasan dari Shim ssaem.
“Mengerti saja tidak tapi dia tetap saja menjelaskan. Dia ingin mengajar atau bercerita.” Kesal Yoona sambil merapikan helaian rambutnya yang berantakan tidak lupa merapikan seragamnya.
“Aku tidak menyangka jika kau akan masuk sekolah kembali.” Yoona menghentikan gerakan tangannya yang sedang merapikan seragam kemudian melihat cermin. Yoona terkejut melihat Chorong berada dibelakangnya bersama kedua temannya.
Astaga apa ini seperti yang ada di drama? Dimana sang pemeran utama harus diganggu oleh sekumpulan wanita jahat yang tidak berperasaan sama sekali.
“Kenapa? Kau sepertinya ketakutan. Tenang saja aku tidak akan menganggumu asalkan kau jauh dari Luhan.” Chorong berjalan mendekati Yoona yang masih menatap cermin dan memunggungi Chorong.
Ketika merasa Chorong tepat berada dibelakangnya Yoona menutup matanya dan berharap semoga Sehun datang menyelamatkannya. Sayangnya Sehun tidak mungkin datang kedalam toilet wanita. Seharusnya tadi ia membiarkan pria itu mengikutinya dan menunggu didepan toilet.
Dengan jelas Yoona merasakan hembusan nafas di tengkuknya, tubuh Yoona seketika menegang. Membuatnya tidak tenang sehingga meremas ujung westafel berwarna putih tersebut. Yoona memekik keras karena rambutnya ditarik oleh Chorong dari belakang. Sungguh itu sangat menyakitkan. Ia berusaha menahan tangan Chorong namun teman Chorong yang berambut pendek segera menampik tangannya.
“Kenapa kau tidak memilih sekolah lain? Haruskah aku membuatmu jatuh dari tangga lagi?”
Yoona sedikit terkejut mendengar ucapan Chorong. Setelah mengolah apa yang Chorong ucapkan tadi, membuat Yoona marah. Tangannya kembali berusaha menarik tangan Chorong untuk menjauh dari rambutnya kemudian tangan satu lagi mencoba memukul Chorong yang berdiri dibelakangnya. Setelah Chorong melepas rambutnya, Yoona segera mendorong wanita itu hingga terjatuh kelantai.
“Hei kau mau lari kemana?”
Yoona berusaha berlari namun tangannya ditahan oleh teman Chorong yang berambut pendek tadi sedangkan wanita satu lagi berusaha membantu Chorong berdiri. Yoona berusaha melepaskan lengannya dari wanita berambut pendek tersebut. Dengan sekuat tenaga Yoonna berhasil melepaskan diri dari wanita berambut pendek tersebut dan segera berlari menuju kelasnya.
Setelah berada didepan kelas, Yoona berhenti kemudian mengelus pelan lengan kanannya yang sedikit mengeluarkan darah karena tercakar oleh kuku wanita berambut pendek tadi. Hal itu berhasil membuatnya menangis karena menahan perih yang berasal dari luka tersebut.
Tidak mungkin Yoona masuk kedalam dengan lengan berdarah. Yoona kemudian berlari menuju ruang kesehatan untuk mengobati lengannya yang berdarah karena tercakar. Saat masuk kedalam, Yoona menghela nafas karena tidak ada seorang pun didalam ruang kesehatan kemudian ia menangis karena tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk mengobati lengannya.
“Kakek! Ini sakit, sangat sakit.” Isak Yoona sambil memegang lengannya yang terluka.
“Hei, apa kau tidak apa-apa? Astaga lenganmu terluka.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Príncess [YOONHUN]
FanfictionYoona adalah cucu dari seorang konglomerat di Korea Selatan. Sejak kecil, Yoona selalu dimanja oleh kakeknya karena Yoona tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tuanya yang sudah meninggal karena kecelakaan. Yoona tumbuh besar menjadi anak y...