Sehun menarik nafas sebelum membuka pintu kamar. Ia tahu ini memang salahnya yang terlalu menggilai Yoona hingga tidak memikirkan apa yang terjadi kedepannya.
Ketika membuka pintu, Sehun menghela nafas karena tidak ada siapapun disana. Kemungkinan besar Sejong sudah berada di kamarnya sendiri, dengan penuh keyakinan Sehun menghampiri dan mengetuk pintu kamar Sejong. Sekarang juga Sehun akan mengatakan apa yang sebenarnya kepada Sejong.
"Ohhh, Sehun masuklah. Ada apa?" Sejong merapikan beberapa vitaminnya dan memasukkannya kedalam tas kecil berwarna hitam. "Aku baru merasakan tua sekarang jadi harus meminum vitamin ini." Ujar Sejong saat Sehun menatapnya sejak tadi.
"Apa anda sehat?"
Sejong tertawa. "Tentu saja. Aku sehat karena terlalu senang bertemu teman-temanku kemarin. Aku tidak menyangka jika aku yang paling terlihat muda diantara mereka semua" Sejong menarik nafas panjang kemudian meminum air mineral yang sudah tersedia dimeja. "Jadi kau ingin membicarakan sesuatu yang penting Sehun?"
"Ya kakek. Ini sangat penting."
Sejong menghela nafas. "Bisakah kita bicarakan nanti pagi? Ini masih dini hari dan aku sungguh lelah." Sejong berusaha berdiri, sayangnya punggung terasa sedikit sakit. "Atau mungkin kita bicarakan nanti sore saja. Aku butuh istirahat sekarang."
Sehun mengangguk kaku kemudian keluar dari kamar Sejong. Ia terkejut ketika melihat paman Kang datang membawa nampan.
"Maaf jika saya mengejutkan anda."
"Tidak apa-apa Paman Kang." Sehun berjalan meninggalkan paman Kang namun baru beberapa langkah ia berhenti. "Paman, jika ada sesuatu dengan kakek, kumohon cepat katakan padaku."
Paman Kang mengangguk ketika melihat raut khawatir dari wajah Sehun.
"Tuan muda." Panggil paman Kang kemudian mendekati Sehun yang mengerutkan dahinya. "Sebenarnya ada sesuatu yang harus saya katakan."
.
.
.Sehun menghentikan mobilnya tepat didepan rumah Yuri. Yoona segera berlari dengan membawa setangkai bunga dan memeluk Yuri dengan erat seakan belum bertemu selama bertahun-tahun, mereka berdua bahkan melompat-lompat kegirangan. Melihat hal itu membuat Sehun tersenyum, rasanya sebagian bebannya sudah hilang.
Setelah melepaskan pelukannya, Yuri segera menarik tangan Yoona ke kamarnya. Membiarkan Sehun berjalan sendiri dibelakang, pria itu bahkan sedang mengerutkan keningnya sejak tadi, pria itu larut dengan pikirannya sendiri. Yoona tahu jika ada yang tidak beres dengan Sehun. Sebenarnya ia sudah bertanya kepada Sehun tapi pria itu menjawab jika dia baik-baik saja namun Yoona tahu jika itu bohong.
"Yoong, menurutmu aku harus memakai yang ini?" Yuri mengeluarkan mini dress berwarna kuning dari lemarinya. "Atau mungkin yang ini?" kemudian mengeluarkan mini dress berwarna putih.
"Aku lebih suka yang putih."
Yuri tersenyum melihat mini dress berwarna putih yang dipegangnya kemudian mengangguk senang. "Seleramu bagus sekali. Aku senang kau yang datang terlebih dahulu sebelum Sooyoung. Aku yakin jika Sooyoung yang datang dia pasti akan menyuruhku memakai pakaian dalam saja."
"Menurutmu apa aku harus menggunakan make up?" Yuri menunjuk peralatan make up lengkap di meja riasnya.
Yoona terkejut melihat banyak sekali peralatan make up yang Yuri punya. "Sejak kapan kau mempunyai peralatan seperti ini? Kau kan bukan tipikal gadis yang suka berdandan Yul?"
Pipi Yuri memerah, sesekali Yuri menggaruk tengkuknya. "Ini milik Luna, aku meminjamnya kemarin malam. Sebenarnya aku sendiri juga tidak tahu untuk apa semua peralatan ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Príncess [YOONHUN]
FanfictionYoona adalah cucu dari seorang konglomerat di Korea Selatan. Sejak kecil, Yoona selalu dimanja oleh kakeknya karena Yoona tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tuanya yang sudah meninggal karena kecelakaan. Yoona tumbuh besar menjadi anak y...