Yoona sudah kembali pulang ke rumahnya bersama dengan Sehun. Perban yang melekat pada lengannya pun sudah terlepas namun meninggalkan bekas luka yang samar. Kemarin Sehun sempat membelikannya obat untuk menghilangkan bekas luka yang berada dilengannya. Yoona tidak ingin kakeknya mengetahui tentang lukanya.
Pagi ini ia akan berangkat sekolah seperti biasa. Sudah tiga hari Yoona dan Sehun tidak datang ke sekolah. Yoona takut jika kepala sekolah akan memberitahu kakeknya jika ia tidak masuk sekolah selama tiga hari.
"Paman Kang, apa kakek sudah bangun?"
Paman Kang yang berdiri dibelakang Yoona kemudian maju beberapa langkah untuk mendekat. "Tuan Im sudah pergi semalam. Ia sedang ada keperluan mendadak, mungkin akan kembali nanti sore"
"Lalu Sehun?"
"Tuan Sehun masih berada di kamarnya. Apa saya harus memanggilnya nona?"
"Tidak perlu, mungkin dia sedang bersiap. Apa paman Kang sudah makan?"
Paman Kang tersenyum. "Saya sudah makan nona."
"Paman Kang."
"Ya nona?"
"Terima kasih sudah menjaga Lily saat aku tidak ada."
"Sama-sama nona."
Yoona mengangguk kemudian melanjutkan memakan rotinya. Yoona tersenyum senang melihat Sehun yang duduk disampingnya dan mengigit roti miliknya.
"Kau ingin roti dengan selai cokelat atau roti dengan mentega?" Yoona mengambil selembar roti.
"Selai."
Yoona mengangguk kemudian mengambil pisau roti dan mulai mengolesi roti tersebut dengan selai cokelat kemudian memberikannya kepada Sehun. "Makanlah yang banyak."
Sehun mengangguk. Sehun melirik jam tangannya. "Ayo kita berangkat." Sehun bangkit dari duduknya dengan roti yang masih menggantung dimulutnya.
Yoona mengangguk dan mengambil bekal yang sudah disiapkan untuknya. Yoona sengaja mengatakan pada bibi Nam untuk membuatkan bekal lebih banyak, agar Yoona tidak perlu kelaparan lagi jika harus membagi makanannya dengan Sehun. Yoona berjalan mengikuti Sehun dari belakang, memperhatikan punggung milik Sehun.
Tidak jauh dari sana paman Kang memperhatikan interaksi keduanya. Yoona terlihat senang sekali berdekatan dengan Sehun, tidak seperti dulu yang selalu risih jika berdekatan dengan Sehun.
.
.
."Yoona!" Sooyoung menghampiri Yoona yang baru saja datang bersama dengan Sehun kemudian berdiri diantara Yoona dan Sehun. "Kenapa kau tidak masuk sekolah kemarin? Shim ssaem bilang kau sakit, apa itu benar? Dan ada apa dengan lenganmu?"
Yoona sempat melirik Sehun dan Sehun menjawab dengan anggukan. "I-iya, kemarin aku terjatuh."
Terlihat jelas sekali raut khawatir diwajah Sooyoung. "Apa kakekmu melarangmu kembali ke sekolah."
"Jika dia dilarang sekolah, tidak mungkin dia berdiri didepanmu bodoh!"
Sooyoung berdecak sebal. "Jika aku bodoh, kau adalah orang idiotnya." Ujarnya sambil menunjuk Sehun yang berada disampingnya.
"Terserah." Tidak memperdulikan ocehan Sooyoung, Sehun lebih memilih berjalan menuju tempat duduknya sebelum duduk Sehun membiarkan Yoona duduk dibangkunya terlebih dahulu.
Bel berbunyi sangat keras, membuat Sooyoung yang awalnya mengikuti mereka berdua sekarang sudah kembali ketempat duduknya bersama Yuri.
"Apa kau sangat dekat dengan Sooyoung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Príncess [YOONHUN]
FanfictionYoona adalah cucu dari seorang konglomerat di Korea Selatan. Sejak kecil, Yoona selalu dimanja oleh kakeknya karena Yoona tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tuanya yang sudah meninggal karena kecelakaan. Yoona tumbuh besar menjadi anak y...