Yoona melempar ponselnya ke ranjang. Yoona menghela nafas kesal ketika Sehun mengatakan tidak bisa pulang malam ini karena kesibukannya di kantor. Sehun mengatakan akan segera menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan dapat kembali menemaninya besok.
Memang beberapa hari ini Sehun sangat sibuk dan hal itu membuat Yoona sangat kesal.
Yoona berjalan mendekati Lily yang menggonggong didekat jendela. Yoona mengangkat Lily kedalam gendongannya. Ia sangat terkejut melihat mobil Luhan baru saja berhenti dihalaman rumahnya.
Dengan cepat Yoona keluar dari kamarnya dengan Lily yang masih berada digendongannya. Dahinya mengerut ketika melihat Luhan yang datang bersama Chorong. Yoona menurunkan Lily, membiarkan anjinh itu berlari menuju Luhan.
"Ada apa? Kenapa kalian datang kemari?"
Luhan mengangkat Lily kedalam gendongannya kemudian melirik Chorong yang berdiri disampinya. Wajah Chorong terlihat memerah dan matanya pun terlihat sembab. Yoona tahu jika wanita itu baru saja menangis.
Sesekali Chorong menundukkan wajahnya, memutuskan kontak mata dengan Yoona. Jelas sekali jika Chorong tidak ingin memperlihatkan wajahnya yang baru saja menangis.
"Ada yang ingin Chorong katakan padamu." Suara Luhan terdengar dingin.
Dengan sengaja Luhan mengajak Lily dan paman Kang yang berada dibelakangnya untuk keluar sebentar. Membiarkan Yoona dan Chorong berdua didalam.
Entah kenapa Yoona merasa iba dengan Chorong. "Kau tidak apa-apa?"
Chorong menghapus air matanya kemudian mengangkat kepalanya, memperlihatkan matanya yang terlihat sembab.
"Aku hanya ingin minta maaf."
Mata Yoona membulat, ia sungguh terkejut dengan pernyataan Chorong yang tiba-tiba. "Kenapa?"
Chorong menghela nafas. "Pertama untuk membuatmu terjatuh dari tangga tahun lalu. Kedua untuk membuatmu terjatuh kedalam kolam renang. Ketiga untuk terus mengganggumu."
"Tidak usah dipermasalahkan."
Yoona menggaruk tengkuknya. Yoona tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya. Sebenarnya ia sangat ingin marah dan memaki wanita yang berada dihadapannya. Tetapi ketika melihat wajah Chorong yang terlihat menyedihkan membuat Yoona merasa iba.
"Tidak perlu memaafkanku pun tidak apa-apa. Hubunganku dan Luhan sudah berakhir."
"Berakhir?" Yoona lebih terkejut dibagian ini.
"Kau senang?"
Yoona meremas bajunya. Ia sangat tidak suka. Sangat tidak suka ketika dimana ia terlihat seperti orang jahat.
"Aku memang tidak menyukaimu tapi bukan berarti aku senang saat kau seperti ini."
Chorong menarik nafas. "Aku hanyalah anak yatim piatu. Semua orang mengira jika mereka adalah orang tua kandungku, tapi kenyataannya bukan. Hanya Luhan yang mengetahui jika aku adalah anak angkat. Aku menyukai Luhan sejak dia mulai dekat denganku dan aku senang memiliki seseorang yang bisa dijadikan sebagai sandaran."
Yoona sedikit berlari menuju ruang kesehatan. Dahinya mengerut ketika melihat Chanyeol berjongkok didepan meja. "Hmm Chanyeol?"Chanyeol menoleh setelah berhasil mengambil obat merah yang terjatuh dibawah meja. "Ya? Yoona? Ada apa?"
"Boleh aku disini sebentar?"
Setelah beberapa menit terdiam, Chanyeol hanya bisa menganggukkan kepalanya. Percuma jika ia menjawab tidak, pasti wanita itu akan menangis. Lebih parahnya jika Sehun datang dan memarahinya. "Tidurlah disana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Príncess [YOONHUN]
FanfictionYoona adalah cucu dari seorang konglomerat di Korea Selatan. Sejak kecil, Yoona selalu dimanja oleh kakeknya karena Yoona tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tuanya yang sudah meninggal karena kecelakaan. Yoona tumbuh besar menjadi anak y...