"Aku ingin ice cream rasa strowberry Sehun! Bukan puding rasa strowberry. Aku ingin ice cream!"
"Aku hanya punya puding bukan ice cream rasa strowberry."
Yoona melambai-lambaikan lengannya yang terluka didepan wajah Sehun dengan sedikit beraegyo. "Sehun aku ingin ice cream rasa strowberry."
Melihat lengan Yoona yang terluka membuat Sehun menghela nafas. "Baiklah, kau tunggu disini dan jangan lakukan apapun. Aku akan pergi membeli ice cream."
"Aku juga ingin beberapa cemilan." Yoona merebahkan tubuhnya diranjang dan memejamkan matanya.
Setelah tidak mendengar suara langkah kaki milik Sehun, Yoona membuka matanya kemudian berjalan menuju meja yang berada didekat balkon. Yoona mengelus perutnya kemudian mengambil puding tersebut dan memakannya.
"Aku tetap menyukai ice cream." Ujarnya setelah merasakan puding tersebut namun Yoona tetap memakan puding tersebut hingga habis. Yoona mengerjap binggung. "Kenapa puding ini tiba-tiba habis? Menyebalkan!"
Yoona meletakkan piring kosong tersebut di meja dan berjalan keluar balkon. Yoona menatap jalanan yang sedikit sepi. Yoona mendengus, ia benci sendirian.
Saat dirumah, paman Kang selalu menemaninya dan Luhan yang terkadang datang ke rumahnya. Sesekali kakeknya juga memilih meliburkan diri dari perusahaan untuk menghabiskan waktu dengannya. Sekarang ia hanya berdua dengan Sehun.
"Hei!"
Yoona terkejut.
"Lenganmu sudah sembuh?"
"Ahh, kau yang mengobatiku di ruang kesehatan kemarin bukan?" dahi Yoona mengerut. "Kenapa kau bisa berada disini?"
Chanyeol terkekeh. "Sejak dulu aku memang tinggal disini. Jadi bukan salahku jika aku berada disini 'kan?"
"Kenapa kau tidak sekolah?"
"Ini sudah lewat waktu pulang sekolah. Apa kau juga tinggal disini? Biarku tebak kau disini bersama kekasihmu?" Chanyeol mengingat saat ia tidak sengaja bertemu dengan Sehun yang berjalan denga terburu buru di lobi tadi.
"Dia bukan kekasihku."
Dahi Chanyeol mengerut. Tidak mungkin jika wanita yang berada didepannya bukan kekasih Sehun. Ia bahkan mengingat jelas ekspresi khawatir di wajah Sehun saat berada di ruang kesehatan. Ditambah pakaian yang membalut wanita itu sekarang sangat mendukung pendapatnya.
Melihat arah pandangan Chanyeol, Yoona semakin mengerti. Ia hanya mengenakan kemeja warna hitam milik Sehun. Yoona memukul dahinya. Siapa yang tidak akan salah paham jika ia berpakaian seperti ini ditambah ia berada di apartemen seorang pria.
"Ja-jangan salah paham. Ini tidak seperti yang kau pikirkan. Sungguh!" Yoona membuat tanda menyilang menggunakan tangannya.
"Ahh, aku tidak akan salah paham. Tenang saja." Chanyeol merapikan pakaiannya. "Baiklah, maaf aku ada urusan dengan sepupuku. Tidak masalah bukan jika aku meninggalkanmu? Tapi jika pria itu bermain terlalu kasar, kau bisa berteriak sekeras mungkin."
Setelah mengatakan itu Chanyeol berjalan masuk kedalam apartemennya, meninggalkan Yoona yang terdiam karena binggung dengan ucapan Chanyeol.
.
.
."Kau suka ice creamnya?" Sehun duduk diranjang sambil memperhatikan Yoona yang sedang serius menyantap ice cream strowberry. Sehun manatap Yoona yang sesekali menjilati jari tangannya yang tidak sengaja terkena ice cream.
Yoona mengangguk.
"Kenapa habis secepat ini?" Yoona mendengus ketika melihat ice creamnya sudah habis lalu memberikan tempat ice cream yang sudah kosong kepada Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Príncess [YOONHUN]
FanfictionYoona adalah cucu dari seorang konglomerat di Korea Selatan. Sejak kecil, Yoona selalu dimanja oleh kakeknya karena Yoona tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tuanya yang sudah meninggal karena kecelakaan. Yoona tumbuh besar menjadi anak y...