Meet In the Real Life

1. Wake Up

-READ WHEN THE BADBOY MEETS THE FANGIRL, FIRST. CHECK MY WORK AND YOU WILL FIND OUT, CERITA INI BAKALAN ANEH KALO KALIAN GAK BACA BUKU PERTAMA, THANK YOU.-

-batas suci- (lmao)

Di malam hari, Olivia menyetir mobilnya dengan seorang diri. Ia kabur dari rumah hanya karena satu alasan yaitu, ia tidak boleh menonton konser idolanya oleh orangtuanya sendiri.

Tentu saja, ia marah akan hal itu. Karena ia sudah bisa menjaga diri, dan ia sudah dewasa. Tetapi mengapa Bundanya masih melarangnya?

Padahal uang yang dipakai pun, uang yang selama ini ia kumpulkan dari hasil menabung.

Ponselnya bergetar saat ayahnya menelepon. Olivia tidak menjawabnya.

Sudah ada 15 panggilan yang tidak dijawab oleh perempuan itu. Justru yang ia lakukan adalah melempar ponsel itu hingga terjatuh ke bawah. Biar tidak ada lagi orang yang meneleponnya, karena Olivia butuh waktu untuk sendiri.

Dengan air mata yang berderai di pipinya, ia tidak tahu harus kemana. Mengendarai mobil tanpa arah tujuan yang jelas, membuat ia bingung sendiri untuk kemana.

Olivia ingin berhenti sejenak, tetapi tiba-tiba ia kaget saat mobilnya tidak bisa di-rem. Mengapa ini bisa terjadi?!

Olivia melihat sebuah ponsel yang ia lempar tadi dan segera mengambil ponselnya itu, untuk menelpon orangtuanya kembali.

Suara deringan ponsel kembali terdengar tetapi ia tetap tidak bisa mengambilnya karena tangannya tidak sanggup untuk menggapai, hingga ia memutuskan untuk mengangkat kepalanya, dan tanpa ia sadari mobilnya sudah mendekati sebuah pohon besar dan kecelakaan itu pun terjadi.

BRAK.

°°°

Olivia masih tidak menyangka, bahwa selama ini ia sudah duduk di bangku perkuliahan. Bagaimana bisa? Dan kini, ia kuliah di salah satu Universitas di Jakarta dengan jurusan Sastra yang di pilihnya.

Jujur, pertama kali ia terbangun dari komanya, ia mengira bahwa dirinya masih SMA, namun saat Bundanya memperlihatkan surat-surat keterangan tentang Olivia yang lulus dari SMA membuat perempuan itu tertegun.

Sahabatnya sewaktu SMA itu adalah Rina, dan ia mencari informasi tentang Rina di buku tahunan, bahkan rencananya ia akan mengajak Rina untuk ketemuan, dan membicarakan soal Oliver. Oh ya, ia juga mencari tentang Oliver di buku tahunan itu, tetapi nyatanya tidak ada yang namanya Oliver, termasuk teman-temannya yaitu Adrian, Chandra, dan juga Fino.

Rafa pun tidak ada.

Mengapa ia bisa terjebak di dalam mimpinya sampai separah ini? Mengapa ada seseorang yang tidak ia kenal masuk ke dalam mimpinya?

Hanya satu pertanyaan Olivia, mengapa?

Hingga waktu itu, ia memutuskan untuk mencari tentang mimpi di sebuah website pencarian, dan ia mendapatkan sesuatu yang faktanya, mimpi dapat cepat menghilang dalam waktu 5 menit saat kita terbangun, tapi anehnya ia masih ingat dengan jalan cerita di mimpinya itu sampai sekarang.

Selain itu, ia juga dapat dari sebuah website yang mengatakan bahwa seseorang yang kita tidak kenal dapat masuk ke dalam mimpi, tetapi saat kita terbangun, kita sudah tidak dapat mengingat wajahnya, yang anehnya lagi justru Olivia kebalikannya. Bahkan, orang-orang yang masuk ke dalam mimpinya pun ia masih ingat.

Ini aneh.

Dan menurutnya, ini baru pertama kali ia bermimpi tentang lelaki dan dapat mengingatnya hingga sekarang. Sungguh, lelaki yang ada di dalam mimpinya itu cukup membuat Olivia pusing tujuh keliling dibuatnya.