PART 21 Kebangkitan Sang Iblis

5.3K 453 39
                                    

Tumben ya saya update cepet. Lagi rajin hehe. Itung-itung gantiin y kemarin lama. no edit, bantuin ya klo ada typo.

Happy Reading

Luv

Lyla


Di tengah rintih air langit

kugendong selaksa ratap kesakitan

aku tak hendak merayu malam

agar menutup wajah rembulan

aku juga tak ingin mentari terbangun

membangkitkan terik siang

biarlah waktu berlalu

dalam genggam kesombongan kelam

(Risalah - Teguh)

Cathya sungguh ingin menenangkan diri sejenak, ia berharap bisa membebaskan dirinya dari kedua pria arogan yang menganggapnya tak lebih seperti trofi kemenangan sebelum nanti ia menuntut penjelasan pada keduanya.

Ia juga berdoa dengan sungguh-sungguh agar kedua orang tuanya yang sedang di yogya tak mendengar insiden hari ini. Cukup sudah ia membuat khawatir bunda Alea saat dirinya diculik dulu, jangan sampai mereka mengetahui kejadian hari ini. Tidak, sebelum Cathya menyelesaikan semuanya.

Untuk itu ia bersyukur atas pengertian Karen dan Vinka yang memberinya waktu untuk menenangkan diri. Tidak memaksanya menunggu Kean hari itu juga.

Cathya bukannya melarikan diri dari masalah. Ia sungguh akan menghadapinya. Tapi nanti saat hatinya sudah siap, saat ia sudah berfikir jernih dan tidak melihat kedua pria tersebut dengan tangan siap mencekik.

Namun apa yang Ia harapkan sepertinya tak akan terjadi. Dimenit pertama Cathya menginjakkan kaki di Carport ditemani Karen, sebuah sedan metalik berhenti tepat didepannya. Hanya dalam sekejap mata, Cathya merasa tangannya ditarik lalu didudukkan di kursi penumpang.

"Sorry, gue harus culik dia bentar". Ucap Satya terburu-buru, tak peduli Karen hanya terperangah melihat sikapnya yang sedikit bar-bar.

Cathya yang tersadar dari rasa terkejutnya segera membuka pintu penumpang lalu berusaha keluar. Namun Satya lebih sigap, Ditariknya kembali tubuh Cathya agar terduduk lalu mengunci pintunya secara otomatis

Sadar ada yang salah, Karen menggedor pintu penumpang "Satya... buka !!!" teriaknya sambil berusaha membuka pintu untuk membebaskan Cathya. Cathya sendiri berusaha membuka paksa pintu yang terkunci, namun Satya seolah buta dengan semuanya.

"Apa-apaan ini?" Tanya Cathya tajam saat Satya memakaikannya seat belt dengan sedikit memaksa. Nampak beberapa memar menghiasi wajah Satya, hasil perkelahiannya dengan Kean beberapa saat yang lalu. Sedikit simpati menyelusup di hati Cathya tapi segera dibuangnya jauh-jauh saat Cathya ingat apa yang menyebabkan mereka berdua berkelahi.

"Kita perlu bicara Usagi."

"Buat apa? Tak ada lagi yang perlu dibicarakan."

"Tak ada katamu!!!" desis Satya tajam. Cathya menoleh, menatap Satya heran. Disini dirinya yang jadi korban, kenapa Satya terlihat jauh lebih murka daripada dirinya.

"Banyak yang perlu kita bicarakan Princess, banyak sekali. Terutama Aku perlu tau kenapa wanita yang berstatus calon tunanganku malah bertunangan dengan mantan sahabatku." Satya menggeram marah lalu tanpa mempedulikan Karen yang masih mengetuk kaca penumpang dengan panik, Satya melesat meninggalkan pekarangan rumah Oma kartika. Persetan dengan Kean, persetan dengan pertunangan mereka. Yang Satya tahu, dia harus merebut kembali gadisnya dari tangan Pria berhati iblis seperti Kean.

EntangledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang