Part 1 [Who are you?]

96.5K 1.1K 45
                                    

Desahanku mengisi ruangan gelap tempat diriku dan dirinya.
Sentuhannya begitu lembut di setiap jengkal tubuhku.
Belaiannya membuatku lupa akan dunia.
Aku suka aromanya.
Nafasnya.
Erangannya.
Dan yang pasti ciuman dan sentuhannya.
Suamiku yang bahkan wajahnya pun tak pernah kuketahui.
Dia selalu memanggil namaku dengan lembut, tapi aku tidak pernah tau namanya.
My husband. Itu panggilanku untuknya.

Jangan bingung mengapa aku tidak pernah melihat wajahnya, dia selalu pulang tengah malam dan memasuki kamar yang gelap.
Pernah sesekali aku menunggunya di depan rumah tapi dia tidak pulang.
Pernah aku menunggunya di sofa hingga larut dan tiba-tiba lampu mati dan terdengar pintu di buka, dia mengangkat tubuhku dan berbisik parau
"Sisi, jangan pernah menungguku hingga malam seperti ini lagi, jangan coba mencari tahu wajahku. Aku tidak akan pernah menampakkan wajahku hingga kamu mencintaiku."

Aku mencintainya, berkali-kali aku mengatakan aku mencintainya.
Tapi dia selalu berkata,
"kamu hanya penasaran dengan wajahku bukan cinta dengan diriku. Aku tidak pernah ingin kamu membenciku ketika kamu melihat wajahku, Lebih baik begini saja hubungan kita, kamu istriku dan aku suamimu. Aku menafkahimu dan kamu melayaniku. Apalah artinya kamu melihat wajahku atau tidak. Yang penting aku selalu ada untukmu dan kamu selalu ada untukku. Bukankah cinta tidak memandang fisik?"

Aku selalu protes,
Tidak, ini tidak adil, dia tau wajahku, tapi aku tidak tahu wajahnya, memang cinta tidak memandang fisik tapi salahkah aku jika aku ingin mengetahui wajah suamiku?
Gilakah aku jika aku penasaran bagaimana wajah orang yang setiap malam menjamah dan memuaskan nafsuku?
Egoiskah aku jika aku ingin seperti pasangan lainnya yang pergi dengan suaminya ke bioskop, berjalan-jalan santai, dan memadu kasih layaknya pasangan suami istri yang lain? Bukan hanya hubungan ranjang?

Mencintainya? Mungkin iya mungkin tidak, aku tidak tahu ini cinta atau bukan, tapi yang pasti aku terbiasa dengan kehadirannya dalam keadaan gelap.
Kadang sesekali saat aku merengek ingin lampu di nyalakan, dia malah menutup mataku dengan kain, aku tau lampu di nyalakan tapi aku tetap tidak bisa melihat wajahnya.
Saat aku iseng ingin membuka tutup mata itu, lampu langsung mati dan dia selalu berkata.
"Sisi, kamu mengingkari janjimu lagi. Tenang saja sisi, aku manusia, aku menyayangimu, sangat menyayangimu, aku mencintaimu sangat mencintaimu, aku bisa mencintaimu di saat dirimu koma bertahun-tahun hanya tidur di tempat tidur. Mengapa kamu tidak bisa mencintaiku tanpa melihat wajahku? Secerdik apapun kamu mencoba membuka tutup matamu, kamu tetap tidak akan bisa melihat wajahku, aku sudah membuat remot kontrol untuk menyalakan dan mematikan lampu kamar dengan cepat, jadi tidak perlu berharap dapat melihat wajahku"

Aku terdiam setiap kali dia protes jika aku ingin melihat wajahnya.
Aku selalu terbangun dengan tempat tidur yang kosong di sampingku dan sebuah sticky note yang tertempel di pojok tempat tidur.
Dia selalu pergi pagi-pagi dan pulang dimalam buta.

Kalian pasti berpikir kenapa aku tidak bertanya kepada orang tuaku siapa suamiku?
Aku ingin sekali, tapi kedua orang tuaku sudah meninggal sebelum aku bangun dari koma karena kecelakaan.

Kalian pasti berpikir kenapa aku tidak bertanya pada saudaraku?
Sayang sekali, aku anak tunggal dan tidak memiliki saudara.

Kalian pasti berpikir kenapa aku tidak pergi ke KUA untuk menanyakan siapa nama suamiku dan bagaimana fotonya?
mana surat nikah kami?
pihak KUA merahasiakan itu dan hanya mengatakan suamiku sudah memohon permohonan khusus untuk tidak memberikanku surat nikah dan tidak memperbolehkanku mengetahui wajahnya.

Aku bingung? Ya, aku sangat bingung.
Aku bingung kenapa aku bisa menikah selama 8 tahun tanpa mengetahui wajah suamiku.

Apakah selama 8 tahun aku bersamanya dan tidak pernah tau wajahnya? Tidak, aku baru tersadar dari koma 1 tahun yang lalu dan ternyata aku sudah menikah dengan seseorang selama 7 tahun saat aku koma.

Apakah aku pernah pacaran dengan suamiku?
No, aku tidak pernah punya pacar.
Aku jomblo itu yang ku tahu.
Aku kecelakaan saat umur 17 tahun dan tersadar di umur 24, dan saat itu hanya seorang pengacara yang datang menghadap kepadaku yang mengatakan bahwa aku telah menikah dan kedua orang tuaku telah meninggal dunia.
Dia mengatakan aku sudah menikah selama 7 tahun dan orang tuaku sudah meninggal 5 tahun yang lalu. Selama itu pula suamiku yang setiap hari merawatku.

Shock? Iya aku sangat Shock.
Siapa yang tidak terkejut ketika bangun dari koma sudah di suguhi berita yang begitu mengejutkan.

Sekarang aku hanya menjalani hari-hariku dengan begitu penasaran bagaimana wajah dari suamiku.

Apakah selama 1 tahun aku menikah aku hanya diam di rumah? Tidak, aku kuliah. Aku melanjutkan kuliahku. Sejujurnya saat aku koma aku baru lulus dari SMA. Dan baru saja mendaftar masuk kuliah.

Aku masih ingat saat aku menjalani masa MOS di universitas, tepat hari pertama harusnya aku berkuliah, aku mengalami kecelakaan dan harus koma selama 7 tahun.

Sepertinya aku sudah melewatkam begitu banyak waktu yang beharga.

Aku melanjutkan kuliahku dari cuti yang sangat panjang dan memulai semuanya dari awal.

Suamiku? Nampaknya dia sudah bekerja.
Entahlah, aku tidak tau namanya, umurnya, pekerjaannya dan asal usulnya.
Aku hanya tau rumah kami berdua, belaiannya dan suaranya.

Bertanya? Aku sudah sering menanyakannya tapi dia hanya membekap mulutku dengan ciuamannya yang memabukkan.
Baik? Dia sangat baik, sangat perhatian.

Setiap pagi dia akan meninggalkan sebuah sticky note yang berisi hati-hati di jalan.
Atau makanan sudah siap di atas meja
Atau kadang hanya meninggalkan sebuah pesan betapa dia mencintaiku.

Bahkan aku tidak mengetahui nomer ponselnya.
Kadang aku ragu, aku istrinya atau simpanannya.
Aku seperti menikah dengan seseorang yang sangat misterius.

Sudahlah, aku sudah hampir terlambat menghadiri kelas pagi ini.
Aku harus segera bergegas, biarkan waktu yang menjawab siapa suamiku.
Aku hanya mengingat kata pepatah, 'Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga.' Begitu juga dirinya, sepandai-pandainya dia bersembunyi pasti kelak akan ketahuan juga.

Tbc

Searching My Husband (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang