Sisilia POV
Aku mempersiapkan semuanya dengan baik.
Mulai dari berdandan cantik, membersihkan rumah bahkan aku pun sampai membeli lingerie baru.
Yahhh, mungkin malam ini suamiku mau bermain lebih lama denganku.
Aku tertawa kecil memikirkannya.Dan kini aku sudah siap dengan segalanya, aku mematut diriku di kaca.
Oke, sudah terlihat cantik dan semoga saja suamiku terkesima.
Aku tersenyum riang menatap pantulan diriku.Malam ini pasti akan menjadi malam yang panjang.
Malam ini pun pasti aku akan puas menatap wajah suamiku, akhirnya aku bisa membawanya ke muka umum.
Aku akan mengingat setiap detail wajahnya sampai aku lupa bawha masih ada hari esok.
Aku akan menghujani mukanya dengan ciuman-ciuman kecilku sampai dia tertawa karena ulahku.
Hoooo, pikiranku sudah mulai kemana-mana. #plakk
Pokoknya besok aku akan minta dia mengantarkanku kuliah dan aku mau pamer ke semua orang kalau aku sudah punya seseorang yang sangat genteng.Apa? Ragu kalau suamiku ganteng?
Aku yakin kok kalau suamiku ganteng, toh setiap malam aku selalu meraba wajahnya dan yang kuketahui dia memiliki kuliah lembut, hidung mancung dan yang pasti tak mungkin orang jelek punya postur tubuh dan gesture muka yang begitu indah.
Ahhhhh, pokoknya walau dia jelek tetap saja dimataku dia ganteng.
Kecap selalu no 1. Hahahaha"Lalala, aku sayang sekali....... su..a..mi....ku"
Aku menyanyikan lagu doraemon dengan riang gembira dengan mengganti liriknya, sambil menatap jarum jam yang semakin melangkah mendekati malam hari.Ayolah, cepat pulang sayang.
Jadi kamu bisa memasak dan aku memandangi wajahmu saat kamu memasak.
Ahhh, beruntungnya aku memiliki seorang suami yang sangat baik, pintar memasak, bersuara lembut, sabar, dan pasti mengerti aku, sayangnya dia selalu bersikap misterius.Dan sedikit usil denganku. Huh
Tadi malam saja aku berkata ingin memasak, dia tertawa kecil dan berkata.
"Yakin mau masak??? Emang Sisi mau masak apa? Jangan bilang air sama mie."
Dia tertawa lebar mengolok-ngolokku.Iya, aku memang hanya bisa memasak nasi goreng, ayam goreng, ikan goreng, telur goreng, tempe goreng, tahu goreng.
Pokoknya yang berbau goreng-gorengan.
Aku tak sepintar dia yang bisa memasak banyak makanan.Pasti kalian berpikir sempurna sekali suamiku yang sudah baik, pintar memasak pula.
Jangan berpikir seperti itu, dia bisa memasak dengan sangat apik karena katanya dari kecil kedua orang tuanya sudah meninggal.Yah, jadi ceritanya aku iseng menanyakan padanya kenapa dia bisa pandai sekali memasak.
Terus dia bercerita bahwa dari dulu dia memasak sendiri untuk dirinya.
Jadi tanpa sadar dia sudah mengenal dapur dalam waktu yang sangat lama.
dan hal itu membuat kemampuan memasaknya di atas rata-rata.Terus aku bertanya lagi, kenapa bukan ibunya yang memasak untuknya.
Terus dia berkata bahwa dari kecil kedua orang tuanya sudah meninggal karena kecelakaan.
Poor me and poor him.Seandainya saja orang tuanya masih ada, kan aku bisa berkunjung kerumah mertuaku dan pasti di sana ada foto-foto suamiku.
Mungkin aku bisa menemukan foto masa kecilnya, foto wisudanya dan foto-foto lain yang berhubungan dengan dirinya.Ahhh, sudahlah. Itu hanya tinggal impian.
Mungkin kalau ada acara memasak Master Chef yang baru, aku bakalan merekomendasikannya mengikuti acara itu.
Kan dia memang tak pernah sekolah masak, bekerja di bidang pekerjaan yang tak berhubungan dengan memasak dan yang pasti dia bukan koki.
Oke, oke aku memang tak mengetaui jelas apa pekerjaan suamiku tapi setidaknya aku mengetahui kalau dia tak mungkin seorang koki, karena badannya tak pernah berbau asap atau pula berbau makanan.
Badannya selalu berbau maskulin.Aku ngambek tadi malam dan dalam hitungan menit dia bisa membuatku kembali tersenyum riang.
"Aduh, gadis kecilku ngambek.
Gak, gak, cuma bercanda kok sayang.
Jangan ngambek lagi, besok aku yang masak biar sekalian kamu bisa belajar saat melihatku memasak. Oke?"
Dia memelukku lembut dan dan mengusap kepalaku ringan.
Aku sontak tersenyum, berarti besok udah Fix kalau dia bakalan memperlihatkan padaku bagaimana wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Searching My Husband (18+)
RomanceAku wanita yang setiap harinya penasaran dengan suamiku dan mencari dirinya! YA! Aku mencari suamiku! Bukan, bukan mencari seorang suami, tapi aku mencari suamiku. Aku sudah menikah dengannya, tetapi aku belum pernah melihat wajahnya. Tidu...