Author's POV
Gadis itu nampak berjalan dengan jantung yang berdetak lebih cepat bahkan dia takut jantungnya akan melompat keluar karena dia akan melakukan suatu hal yang memiliki resiko gagal yang besar.Dia harus mencari mobil berwarna biru dari ratusan mobil yang ada di tempat parkir itu.
Dan untungnya mobil itu bukan mobil pasaran yang sering di temui karena mobil itu merupakan mobil yang hanya di produksi 50 buah.Cukup mudah untuk menemukannya karena mobil itu memang berbeda dari mobil lainnya.
Kemudian dengan tangan yang bergetar gadis itu merogoh tas kumuhnya dan mengeluarkan selembar foto dari sana.
Diselipkannya selembar foto itu di kaca mobil sport berwarna biru itu.Dia mempercepat langkahnya yang mulanya hanya berjalan hingga terlihat berlari.
Semoga saja dia tidak merasa terganggu dengan foto itu.
Semoga saja.☆☆☆☆☆
Sisilia's POV
Apakah kalian tau?
Sekarang matakuliah kesukaanku adalah mata kuliah yang di ajar oleh pak Boyle.
Wohooo, dulu aku membenci matakuliah itu.
Bahkan sangat membencinya,
Karena harus masuk pagi apalagi dalam seminggu aku harus bertemu 3 kali dengan mata kuliah itu dan tentu saja memakan waktu yang lama karena satu kali pertemuan matakuliah itu memakan waktu 2 sks.Yup, tepat sekali. Matakuliah itu memiliki bobot 6 sks jadi bisa di pikir sendiri bagaimana jika tidak mendapatkan nilai A, pasti sangat menyakitkan dan menyedihkan.
Padahal baru kemarin aku bertemu dengan pak Boyle tapi rasanya aku sudah tidak sabar untuk menerima pelajaran baru darinya.
Aku memang sengaja berangkat lebih pagi karena harus memasak sendiri dan yang pasti aku tak ingin terlambat memasuki kelasnya.
Sepertinya aku sudah menjadi salah satu dari sekian banyak fans-nya.
Aku memainkan ponselku sambil menunggu chatting balasan dari suamiku tercinta.
Ahhhh, aku sangat senang karena suamiku begitu cepat merespon chattingku.
Bahkan kemarin aku menghabiskan malamku hingga aku tertidur dengan ber-chatting ria dengan suamiku.
aku bermimpi begitu indah.
Serasa suamiku sedang berada di sampingku dan mengelus rambutku kemudian memelukku erat. Aku tersenyum sendiri membayangkan semua itu terjadi.Tiba-tiba seorang Pria memasuki kelas dengan ransel di pundaknya.
Ternyata bukan cuma aku yang datang sepagi ini karena pria itu juga nampak menyukai pergi ke kampus di pagi hari.Hmm tunggu, bukankah dia pria yang kemarin menolongku memungut isi kotak pensilku?
Aku memperhatikan postur badannya.
Perfecto, dia salah satu calon suami idaman.
Ohhh, maafkan aku yang sudah berpikir yang tidak-tidak.
Padahal aku sudah memiliki seorang suami yang sedang sibuk bekerja mencari uang di luar sana.
Tapi aku masih sempat memikirkan tentang pria lain.Dia terlihat mencari-cari tempat duduk dan memilih duduk di sebelahku.
Iya, di sebelahku.
Wangi mint nya kembali menusuk hidungku.
Astaga, aku benar-benar menyukai wangi itu.Terlihat dia yang tersenyum sekilas kearahku kemudian mengeluarkan sebuah buku sketsa dan mulai menggambar di sana.
Apa yang di gambarnya?Entah mengapa, entah darimana aku memiliki keberanian untuk mendekatinya dan memperhatikan apa yang sedang di gambarnya.
Terlihat dia sedang menggambar rumah.
Bagus, sungguh itu lukisan yang sangat bagus.
Rumah yang begitu indah, lengkap dengan skalanya dan arah mata angin.Aku bahkan tak sadar saat dia memperhatikanku dan mulai berhenti menggambar di buku sketsanya dan suara lembutnya mengalir keluar.
"Tidak baik mengintip pekerjaan orang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Searching My Husband (18+)
RomanceAku wanita yang setiap harinya penasaran dengan suamiku dan mencari dirinya! YA! Aku mencari suamiku! Bukan, bukan mencari seorang suami, tapi aku mencari suamiku. Aku sudah menikah dengannya, tetapi aku belum pernah melihat wajahnya. Tidu...