Ali keluar dari kamar kost nya dengan membawa gitar kesayangannya. Akan kemana dia? Tentunya untuk mencari uang untuk kehidupan sehari-hari.
Dimana? Haruskah membawa gitar? Jika ia tidak membawa gitar, lalu ia bekerja menggunakan apa?
Dengan langkah pasti, Ali menuju tempat biasa ia mencari uang. Memakai kaos oblong berwarna putih serta celana jeans robek-robek-karena sudah lama-, dan juga sepatu yang terlihat sudah sangat tidak layak pakai. Tak lupa juga Ali memakai topi yang ia arahkan belakang.
Panas terik matahari siang itu tak mematahkan semangat Ali untuk mencari uang. Ia menunggu lampu lalu lintas di atasnya berganti warna menjadi merah. Dan saat itu pun tiba, Ali mulai memainkan gitarnya sambil bernyanyi. Saat lagu selesai, Ali meminta duit.
Satu persatu mobil Ali datangi. Sampai pada saat mobil berwarna silver yang Ali tau adalah mobil keluaran baru yang Ali hampiri, sebelum Ali bernyanyi kaca mobil tersebut sudah terbuka dan dilemparkan uang lima puluh ribu di hadapan Ali. Bagi Ali, ini baru pertama kalinya ia seperti ini.
Tapi bukankah ia harus sabar? Di perhatikan sang pemilik mobil yang tentunya berada di dalam mobil itu. Cantik, kata itulah yang terlintas di pikiran Ali.Tetapi Ali tidak langsung menyerah begitu saja. Ali terus bernyanyi hingga sang pemilik mobil memutar bola matanya malas dan menutup telinganya. Yang Ali tau, suaranya tidak begitu buruk dan banyak orang yang secara langsung memujinya. Namun kenapa wanita ini terlihat tak suka mendengar suara Ali?
"Mending lo pergi deh, duit nya juga udah gue kasih kan?" Usir wanita yang ada di dalam mobil itu. Wajahnya jutek dan dingin.
"Maaf mbak, tapi mbak sudah memberi uangnya. Itu artinya saya harus menyelesaikan lagu yang saya nyanyikan baru saya akan pergi." Ucap Ali dengan suara begitu tenang.
"Pengamen kayak lo itu cuma ngincer duit aja kan? Terus setelah lo dapet duit, lo nggak mau pergi? Buang-buang waktu gue doang buat dengerin suara lo yang nggak seberapa itu."
Setelah mengucapkan kalimat itu, wanita tadi segera menutup kaca mobilnya. Lampu berganti hijau, dan ia langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Ali hanya bisa tersenyum, baru kali ini dia diperlakukan seperti itu setelah kurang lebih 2 bulan mengamen. Ali memang baru pemula, tapi sifat sabar yang Ali punya yang membuat ia harus lebih extra sabar.
***
Cinta Beda DerajatJust info guys...
Cerita ini kolaborasi. 3 cewek cantik nih, hahaha
Masih prolog... btw bagus gak? Vote + comment ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Beda Derajat ✔️
FanfictionMencintai seorang bidadari? Anak konglomerat? Hanya seorang pengamen yang tiap hari pagi hingga sore mencari uang untuk kehidupan sehari-hari. hanya seorang pengamen yang menyukai gadis cantik dari kalangan orang kaya. dilarang? Jelas sangat amat di...