"Kamu yang tenang dong Li, jangan gugup gitu." Ali terkekeh kecil mendengar ucapan Yudishtira. Entah sudah keberapa kali Ayahnya selalu mengucapkan kalimat seperti itu.
Tepat sebulan setelah lamaran itu berlangsung, kini Ali dan Prilly akan melangsungkan acara pernikahan. Rumah Ali yang sudah lama tidak terpakai oleh keluarga Ali dan hanya di urusi oleh asisten rumah tangga, telah di sulap menjadi layaknya istana.
"Ali takut ada yang salah saat pengucapan Yah, tapi Ali yakin pasti Ali bisa," balas Ali mantap yang di jawab anggukan paham oleh Yudishtira.
Tiba-tiba Pratiwi masuk ke dalam kamar Ali untuk melihat anaknya sudah siap atau belum. "Anak Mama ganteng banget pake baju kayak gitu," puji Pratiwi yang membuat Ali sedikit salah tingkah.
"Prilly udah siap Ma?" Tanya Ali yang hanya di jawab Pratiwi dengan senyuman. "Udah cepetan kamu siap-siap, bentar lagi acara nya mulai," ucap Pratiwi dan langsung pergi meninggalkan Ali dan Yudishtira.
***
"Prilly gugup banget nih Ma," ucap Prilly yang masih memperlihatkan tampilannya di depan kaca. Kebaya warna putih yang sangat indah melekat dengan sempurna pada tubuh Prilly.
"Gak usah gugup gitu, jalani aja ya sayang," ucap Risma sambil menenangkan putri nya yang gugup karena acaranya sebentar lagi akan di mulai.
Ali mulai menuruni tangga menuju ruang tamu yaitu tempat di adakannya ijab kabul. Jatung Ali makin berdetak kencang disaat Ali mulai mendekati ruangan tersebut.
"Santai aja, yang penting udah hafalin kalimatnya," bisik Yudishtira membuat Ali sedikit tenang.
Ali duduk yang berhadapan langsung oleh penghulu, Ali tak henti-hentinya mengucapkan bismillah dalam hati. Rasa gugup itu tak kunjung ilang yang semakin membuat jantung Ali berdetak kencang.
Tak lama Prilly menuruni tangga dengan di bantu oleh Risma dan juga Pratiwi. Ali sempat menoleh ke arah Prilly dan di buat terpesona oleh penampilan Prilly saat ini.
Prilly duduk di samping Ali, dan menoleh pada Ali sambil melemparkan senyuman manisnya. Ali sempat melihat mata Prilly yang seolah mengatakan 'tenang aja, semua akan baik-baik aja.'
"Baik saudara Ali, apa anda sudah siap?" Tanya penghulu tersebut yang di jawab anggukan pasti oleh Ali.
Rendra mengulurkan tangannya yang langsung di sambut uluran tangan juga oleh Ali.
"Saudara Alifiandra Ganendra Ardani bin Yudishtira Ardani, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anak saya yang bernama Adara Prilly Afsheen binti Rendra Afsheen. Dengan maskawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar 11 juta, tunai."
"Saya terima nikahnya dan kawinnya Adara Prilly Afsheen binti Rendra Afsheen dengan maskawin tersebut, tunai." Ali menjawab dengan satu tarikan napas.
"Sah?"
"Sah!"
Semua yang berada di ruang tamu yaitu saudara dari kedua belah pihak langsung menengadahkan tangannya untuk berdo'a. Dan dilanjut dengan memasangkan cincin pernikahan, setelah itu Prilly mencium punggung tangan Ali dan Ali juga membalasnya dengan mencium kening Prilly.
"Kamu cantik banget," puji Ali membuat pipi Prilly memanas.
"Kamu juga ganteng," Prilly balik memuji Ali yang di balas senyuman yang amat manis dari Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Beda Derajat ✔️
FanficMencintai seorang bidadari? Anak konglomerat? Hanya seorang pengamen yang tiap hari pagi hingga sore mencari uang untuk kehidupan sehari-hari. hanya seorang pengamen yang menyukai gadis cantik dari kalangan orang kaya. dilarang? Jelas sangat amat di...