Chapter 6

13.2K 1.1K 22
                                    

Mereka pun duduk di salah satu bangku taman sambil menatap ke atas langit.

"Kalau lo mau nangis , nangis aja. Tumpahi kepedihan lo di pelukan gue," ucap Ali sambil merentangkan tangannya, Prilly yang mengerti maksud Ali langsung berhamburan memeluk Ali.

"Niko jahat! Niko penghianat! Niko tukang php! Niko hanya nguras harta gue! ahhh Niko cowok gak gentle! gue benci banget sama dia," Prilly menumpahkan segala kesakitan hatinya kepada Ali. Bahkan Prilly sempat memukul dada bidang Ali dan juga mencubit perut Ali. Sedangkan Ali hanya meringis kesakitan, tapi dia tidak mau membuat prilly khawatir dia pun meringis pelan.

"Udah selesai nangisnya?" tanya Ali ketika suara tangis Prilly mulai mereda.

Prilly pun mendongak keatas menatap Ali dan mengangguk.

"Pulang yuk, udah malam," ucap Ali lembut dan hanya dibalas anggukan oleh Prilly.

Di dalam mobil hanya keheningan yang ada.

"Li, kita ke apartemen Sofi aja Li. Gue mau lihat keadaan dia sekarang gimana Li," ucap Prilly dengan nada yang sedikit merajuk, takut Ali tidak akan mengizinkannya. Walaupun mereka sekarang hanya sekedar teman, namu tetap saja Ali tahu bahwa Prilly adalah perempuan yang tidak boleh keluar malam.

"Tapi udah malam Prill, ntar lo dicariin sama orang tua lo," Ali menasihati Prilly berharap Prilly mau mendengar nasihatnya.

"Nggak apa-apa Li, tadi gue udah izin sama orangtua gue kalau gue mau nginap dirumah Sofi," mata Prilly sudah mulai berkaca-kaca, berharap Ali akan luluh dan mengizinkannya.

"Oke gue anteri, lo tinggal kasih tahu jalannya aja."

Ali pun melajukan mobilnya sesuai petunjuk jalan dari Prilly. Sedangkan Prilly memainkan games kesukaannya yaitu slither.io.

*****

"Pril bangun Pril udah sampai," Ali menepuk pipi Prilly pelan, berharap supaya gadis itu cepat bangun dari tidurnya. Memang setelah Prilly lelah bermain games, tiba-tiba ia sudah terlelap.

"Udah sampai ya Li? Maaf ya gue ketiduran, soalnya gue capek banget," ucap Prilly yang masih mengumpulkan nyawanya.

"Iya gak apa-apa. Yaudah yuk gue antar ke dalam," kata Ali lembut yang langsung keluar dari mobil.

Prilly pun ikut keluar dari mobil dan Ali mengikutinya dari belakang.

"Ali jalannya sejajar sama gue, ntar lo dikira bodyguard gue!" perintah Prilly sambil melihat kearah Ali yang masih dibelakang.

Ali pun mengikuti perintah Prilly dan berjalan sejajar dengan Prilly.

*****

Sesampainya di depan pintu apartemen Sofi, Prilly pun mulai menekan passwordnya yang kebetulan Prilly mengetahuinya.

"Eh ternyata elo Prill, gue pikir siapa. Masuk yuk Prill," ajak Cece mempersilahkan Prilly masuk. Tiba-tiba pandangannya terhenti pada Ali, ia baru menyadari bahwa Prilly tidak sendiri melainkan bersama Ali.

"Gue langsung pulang kok Ce. Gue kesini buat antar Prilly doang. Gue pamit ya Ce, salam juga buat Sofi," ucap Ali yang menyadari arti tatapan Cece. "Nih Prill kunci mobil lo," sambung Ali sambil memberikan kunci mobil Prilly.

"Makasih ya Li udah antar gue kesini, lo pulangnya hati-hati," ucap Prilly dengan lembut.

*****

Cinta Beda Derajat ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang