Chapter 17

12.7K 1K 23
                                    

"This is so wrong, i can't go on till you believe, that should be me."

(🎶 That should be me 🎶)

*****

"Ali, kamu jahat!!!"

DEG!

Tubuh Ali menegang ketika mendengar sebuah suara. Suara itu, suara gadisnya.

Ali langsung menarik tangannya dari bawah tangan Risa dan menoleh ke asal suara. Prilly yang tau bahwa Ali melihatnya langsung lari tak tentu arah. Pikiran Prilly saat ini cuma satu, menghindar dari Ali.

Ali langsung mengejar Prilly. Bagaimana pun Ali harus menjelaskan semua nya kepada Prilly.

Begitu dapat Ali langsung memeluk Prilly dari belakang, menahan agar Prilly tidak pergi lagi.

"Dengerin aku dulu." Prilly memberontak dalam pelukan Ali, namun Ali makin mengeratkan pelukannya.

"Lepasin gue Li! lepas!"

"Aku gak akan lepasin kamu, sebelum kamu mau dengerin penjelasan aku," ucap Ali lembut. Prilly yang sudah lelah memberontak langsung diam.

"Kita jelasin di restaurant dekat sini ya?" Tanya Ali namun Prilly tidak menjawab. Ali menarik tangan Prilly lembut, membawa nya masuk kedalam mobilnya dan segera melajukan mobilnya.

Di sepanjang perjalanan hanya ada keheningan. Prilly menatap ke arah luar jendela, sedangkan Ali fokus menatap jalanan. Tibalah mereka di restaurant kemarin, restaurant milik keluarga Ali.

Mereka berdua masuk kedalam. Para waiters tersenyum kepada Ali dan Prilly, setelah itu kembali menunduk. Prilly kesal karena banyak sekali waiters wanita yang tersenyum kepada Ali.

"Sini duduk dulu, aku mau jelasin semua nya dari awal," kata Ali sambil menarik kursi untuk Prilly duduk. Sebelum Ali memulai penjelasan, terlebih dahulu mereka memesan minuman.

"5 bulan yang lalu... mama aku nanya kapan aku menikah, aku jawab aja nggak tau. Awalnya aku hanya di kasih waktu 1 bulan untuk mencari pendamping hidup aku, tapi akhirnya aku tawar jadi 6 bulan." Ali memberi jeda ceritanya sambil meminum, membasahi tenggorokannya yang terasa kering.

"Karena sebelumnya aku sudah punya pacar, tapi ternyata dia cuma manfaatin kekayaan aku, akhirnya kami putus. Setelah itu aku dapat ide kalau aku nyamar saja jadi pengamen, siapa tau aja beneran ada yang tulus cinta sama aku.

Waktu pertama kali kita ketemu, jujur aku sudah mengagumi kecantikan kamu sejak awal, ya walaupun kamu jutek nya minta ampun," ucap Ali sambil terkekeh. Prilly mengerucutkan bibirnya mendengar penjelasan Ali, walaupun di awal sudah bagus bilang bahwa Prilly cantik, tapi mengapa di akhir bilang bahwa Prilly jutek.

"Kamu muji atau menghina aku sih?" Pertanyaan Prilly itu membuat Ali makin tertawa. "Ya muji kamu lah sayang," kata Ali sambil mengacak rambut Prilly pelan.

"Lanjutin cerita kamu," ucap Prilly yang membuat Ali berpikir. "Tadi aku cerita sampai mana ya?" Tanya Ali polos yang membuat Prilly tertawa. Ali menghembuskan napasnya lega, setidaknya Prilly sudah bisa tertawa karena dirinya.

"Oh iya, aku ingat. Setelah itu aku berusaha buat dapatin kamu, ya walaupun kamu jutek. Lama-lama aku nyaman sama kamu, sejak saat itu aku benar-benar yakin kalau aku cinta sama kamu. Aku benar-benar gak ada maksud buat bohongin kamu, aku cuma mau cari pendamping hidup aku yang tulus dan nggak memandang harta kekayaan aku aja, dan yang pastinya yang serius sama aku.

Tujuan aku juga bawa kamu kesini, aku mau kenalin kamu ke keluarga aku, supaya keluarga aku datangi rumah kamu buat lamar kamu," penjelasan dari Ali mampu membuat senyum Prilly merekah. Ia tidak menyangka Ali membawa ia kesini untuk memperkenalkannya pada keluarganya. "Tapi ternyata kamu malah salah paham duluan," lanjut Ali sambil terkekeh yang membuat Prilly mengerucutkan bibirnya.

Cinta Beda Derajat ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang